Penguatan Sinergi, Ekonomi, dan Digitalisasi dalam Pengendalian Pembangunan Daerah Kabupaten Bantul

Pemerintah Kabupaten Bantul menggelar Rapat Koordinasi Pengendalian Pembangunan Daerah (Rakordal) Triwulan II Tahun 2025, membahas capaian pembangunan dan strategi penguatan sinergi ekonomi serta digitalisasi. (doc. ist)
Pemerintah Kabupaten Bantul menggelar Rapat Koordinasi Pengendalian Pembangunan Daerah (Rakordal) Triwulan II Tahun 2025, membahas capaian pembangunan dan strategi penguatan sinergi ekonomi serta digitalisasi. (doc. ist)

Rapat Koordinasi Pengendalian Pembangunan Daerah (Rakordal) Triwulan II Tahun 2025 yang diselenggarakan Pemerintah Kabupaten Bantul pada 28 Agustus lalu menjadi momentum penting dalam meninjau sekaligus memperkuat arah pembangunan daerah. Forum ini dipimpin langsung oleh Wakil Bupati Bantul dan dihadiri unsur pimpinan daerah, perangkat daerah, hingga para mitra pembangunan.

Rakordal sendiri bukan sekadar agenda rutin, melainkan forum strategis yang diadakan secara berkala untuk mengevaluasi capaian pembangunan. Di dalamnya dibahas berbagai aspek penting, mulai dari administrasi, capaian program, hingga sejauh mana dampaknya terhadap kesejahteraan masyarakat.

Bacaan Lainnya

Dengan forum ini, pemerintah bisa mengetahui apa yang sudah berhasil, hambatan yang masih ditemui, serta langkah tindak lanjut yang harus segera dirumuskan agar pembangunan tetap berjalan sesuai rencana.

Salah satu pembahasan utama adalah mengenai ekonomi daerah. APBD dipandang bukan sekadar dokumen fiskal, tetapi juga instrumen vital dalam menggerakkan perekonomian. Melalui pengelolaan anggaran, pemerintah berupaya memperkuat daya saing sektor pertanian, memberikan stimulus bagi UMKM, serta mengembangkan pariwisata yang menjadi salah satu sektor unggulan Kabupaten Bantul. Dengan belanja publik yang terarah, APBD diharapkan benar-benar menghadirkan manfaat nyata bagi masyarakat.

Wakil Bupati Bantul menekankan bahwa pembangunan tidak bisa hanya diukur dari realisasi anggaran, melainkan juga dari seberapa besar program-program pemerintah memberikan dampak positif bagi warga. Karena itu, belanja daerah harus diarahkan pada sektor-sektor prioritas yang mampu mendorong pertumbuhan ekonomi sekaligus mengurangi ketimpangan sosial.

Efisiensi anggaran pun menjadi sorotan. Namun, efisiensi bukan berarti sekadar memangkas pengeluaran, melainkan memastikan setiap rupiah benar-benar memberi nilai tambah. Anggaran yang dikelola dengan baik diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja baru, meningkatkan pendapatan masyarakat, hingga mendorong pertumbuhan ekonomi daerah yang lebih merata.

Di sisi lain, Rakordal juga menekankan pentingnya digitalisasi dalam pengelolaan pembangunan. Transformasi digital dianggap sebagai langkah strategis untuk meningkatkan akurasi data, mempercepat proses administrasi, dan memangkas biaya birokrasi.

Digitalisasi memungkinkan pelayanan publik menjadi lebih cepat, transparan, dan mudah diakses oleh masyarakat. Bagi pemerintah, teknologi digital menjadi alat penting untuk melakukan pengendalian pembangunan secara lebih efektif dan efisien.

Lebih jauh lagi, digitalisasi tak hanya berkaitan dengan birokrasi, tetapi juga bisa menjadi motor pertumbuhan ekonomi. Pemanfaatan teknologi mampu membuka peluang baru bagi UMKM untuk memperluas pasar melalui platform digital.

Sektor pertanian, kerajinan, hingga ekonomi kreatif juga berpotensi terdorong produktivitasnya dengan penerapan teknologi. Dengan kata lain, transformasi digital di Bantul diharapkan tidak berhenti di meja birokrat, tetapi benar-benar dirasakan langsung oleh masyarakat.

Rakordal juga membuka ruang koordinasi yang lebih kuat antarperangkat daerah. Selama ini, pembangunan kerap terkendala perbedaan data atau kurangnya sinkronisasi antarinstansi. Forum ini hadir sebagai wadah konsultasi, tempat perangkat daerah menyamakan persepsi, mencari solusi bersama, serta menetapkan strategi yang lebih terarah untuk periode berikutnya. Kolaborasi semacam ini penting agar pembangunan tidak berjalan parsial, melainkan terintegrasi dengan tujuan yang sama.

Pada akhirnya, Rakordal Triwulan II Tahun 2025 tidak hanya menjadi ajang evaluasi, melainkan juga proyeksi ke depan. Forum ini menjadi cermin untuk menilai capaian yang sudah diraih sekaligus kompas untuk menentukan arah pembangunan berikutnya.

Dengan mengedepankan sinergi lintas instansi, efisiensi belanja daerah, serta pemanfaatan digitalisasi, Kabupaten Bantul memiliki peluang besar untuk mewujudkan pembangunan yang inklusif, berkelanjutan, dan berorientasi pada kesejahteraan masyarakat.

Rakordal membuktikan dirinya bukan sekadar rapat koordinasi, melainkan forum strategis yang dapat menentukan masa depan kebijakan daerah. Harapannya, hasil dari Rakordal kali ini menjadi pijakan kokoh bagi pemerintah Kabupaten Bantul dalam menyusun kebijakan yang lebih responsif terhadap kebutuhan masyarakat sekaligus adaptif menghadapi tantangan zaman. Dengan sinergi, inovasi, dan partisipasi aktif warga, Bantul bisa menjadi contoh daerah yang mampu menyeimbangkan pembangunan ekonomi, sosial, dan budaya secara berkelanjutan.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *