PKL di DP3A Kaltim: Jembatan Kokoh antara Teori dan Realitas

Penulis PKL di DP3A Kaltim: Jembatan Kokoh antara Teori dan Realitas - Serli
Penulis PKL di DP3A Kaltim: Jembatan Kokoh antara Teori dan Realitas - Serli

Praktik Kerja Lapangan (PKL) merupakan komponen penting dalam pendidikan tinggi yang dirancang untuk mempertemukan mahasiswa dengan dunia kerja secara langsung. Melalui PKL, mahasiswa tidak hanya diminta menerapkan teori yang dipelajari di ruang kuliah, tetapi juga belajar memahami dinamika institusi, ritme pekerjaan, serta tuntutan profesionalisme yang kerap luput dari pembahasan akademik.

Selama ini, PKL kerap dipersepsikan sekadar persyaratan administratif menuju kelulusan. Namun pengalaman dua bulan menjalani PKL di Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Provinsi Kalimantan Timur memberi perspektif berbeda.

Bacaan Lainnya

PKL justru menjadi ruang pembentukan karakter dan pengasahan kepekaan yang tidak seluruhnya ditempa di bangku kuliah. Bagi mahasiswa Bimbingan dan Konseling Islam, pengalaman ini menjadi medan latihan untuk memahami manusia, kerapuhan, dan kompleksitas persoalan sosial secara lebih menyeluruh.

Penempatan di bidang sekretariat serta kesempatan belajar langsung di UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak membuka pemahaman bahwa layanan publik tidak berhenti pada urusan administratif. Setiap dokumen, percakapan singkat dengan pegawai, hingga kasus yang ditangani UPTD PPA menyimpan kisah tentang mereka yang membutuhkan perlindungan dan dukungan.

Di titik inilah ilmu Bimbingan dan Konseling Islam menemukan relevansinya: hadir dengan empati, menjunjung etika, serta memahami bahwa setiap individu datang dengan pengalaman dan kebutuhan yang berbeda.

Pengalaman di sekretariat menuntut ketelitian, disiplin waktu, dan komunikasi efektif yang merupakan tiga hal yang menjadi fondasi profesionalisme. Sementara itu, pengalaman di UPTD PPA memperlihatkan urgensi respons cepat, pentingnya kerahasiaan, serta kemampuan membangun rasa aman bagi korban.

Dari situ saya belajar bahwa menjadi sarjana tidak hanya ditentukan oleh penguasaan teori, tetapi juga oleh kapasitas membaca situasi, bekerja lintas bidang, dan tetap tenang berhadapan dengan kerentanan manusia.

Dunia kerja, sebagaimana saya alami, bukan ruang yang menunggu kesiapan seseorang. Justru ruang itulah yang memaksa kita menjadi siap. Ada hari-hari ketika pekerjaan menumpuk, ketika belajar hal baru terasa melelahkan, dan ketika keluar dari zona nyaman menjadi keharusan.

Namun dari proses itulah muncul pemahaman bahwa kehadiran mahasiswa dalam PKL tidak hanya untuk memenuhi kewajiban akademik, tetapi memberikan kontribusi nyata terhadap pelayanan publik.

Bagi mahasiswa Bimbingan dan Konseling Islam, PKL bukan sekadar latihan menjadi konselor. Ia merupakan proses mematangkan kepekaan, ketangguhan, serta tanggung jawab moral sebagai calon profesional yang kelak akan berhadapan langsung dengan persoalan manusia.

Dunia kerja mungkin tidak memberi kenyamanan, tetapi ia menyediakan ruang luas untuk bertumbuh. Di sinilah PKL berperan sebagai medan pembelajaran yang menghubungkan kecakapan teoritis dengan kedewasaan praktik.

PKL di DP3A Kaltim memberi gambaran menyeluruh tentang pentingnya profesionalisme dalam layanan perlindungan perempuan dan anak. Ketangguhan tidak hanya dibentuk oleh teori, tetapi juga oleh perjumpaan langsung dengan realitas sosial. Jika pendidikan tinggi adalah fondasi, maka PKL adalah pilar yang memperkuatnya. Di dalamnya, mahasiswa ditempa bukan semata agar lulus, tetapi agar siap bekerja dan berkontribusi.

Bagi saya, PKL menjadi jembatan kokoh antara teori dan praktik. Menjadi konselor bukan hanya memberi nasihat berdasarkan konsep, tetapi memahami konteks sosial, budaya, serta kondisi psikologis masyarakat.

PKL ini bukan sekadar persyaratan kelulusan, melainkan investasi jangka panjang yang membentuk kesiapan profesional. Dengan pengalaman tersebut, saya merasa lebih matang menatap dunia kerja dunia yang menuntut empati, profesionalisme, dan ketangguhan sebagai prasyarat utama.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *