Desa Karangkuten, Krajan.id – Desa Karangkuten, Kecamatan Gondang, Kabupaten Mojokerto kini tengah mengalami transformasi ekonomi melalui sentuhan inovatif dari mahasiswa UPN Veteran Jawa Timur.
Melalui Program Kemitraan Masyarakat (PKM) bidang Edukasi, tim yang diketuai oleh Sani bersama Raka Selaksa Charisma Muhammed, Yusri Risyad Sulaiman, Lely Amoi, dan Valda Ashilla Darmawan menggandeng masyarakat setempat untuk mengembangkan potensi lokal berupa ikan lele menjadi produk olahan unggulan dengan strategi pemasaran digital berbasis kecerdasan buatan (AI).
Kepala Desa Karangkuten, Novi Prihatiningrum, menyambut positif program ini. Ia menilai keberadaan mahasiswa PKM UPN Jatim sangat membantu mendorong semangat produktif warga, khususnya para ibu rumah tangga yang sebelumnya belum tergarap secara optimal dalam sektor ekonomi lokal.
“Kami sangat berterima kasih atas kepedulian dan kontribusi nyata dari UPN Veteran Jatim. Program ini membawa angin segar bagi perekonomian desa, terutama dalam mengangkat potensi lele lokal menjadi produk bernilai jual tinggi,” ungkap Novi saat sosialisasi pada 4 Juli 2025.
Lele yang selama ini hanya dijual mentah, kini disulap menjadi aneka olahan inovatif seperti nugget, dimsum, dan rolade. Tak hanya mengajarkan resep, pelatihan ini juga mendorong kreativitas masyarakat agar mampu menciptakan produk baru yang sesuai dengan selera pasar.
Baca Juga: Mahasiswa UNAIR Kembangkan Branding Wisata Puthuk Sempu untuk Dongkrak Ekonomi Desa
Untuk menjaga kualitas, tim PKM memperkenalkan teknologi vacuum sealed dan sistem frozen agar produk olahan lebih tahan lama dan memiliki nilai jual yang lebih tinggi. Inovasi ini disambut antusias oleh warga karena memberikan solusi nyata dalam menjaga kesegaran produk selama distribusi.
Salah satu terobosan utama program ini adalah penguatan pemasaran melalui platform digital. Selain penjualan konvensional, warga diajak memanfaatkan media sosial seperti Facebook dan Instagram sebagai etalase digital. Bahkan, website lokal Lapak Desa juga diperkenalkan sebagai platform komunitas untuk memasarkan produk secara terintegrasi.
Tak hanya itu, branding produk juga diperkuat melalui pembuatan logo menarik, pemilihan hashtag efektif, serta pelatihan strategi promosi dengan bantuan influencer. Mahasiswa juga menyediakan layanan desain kemasan dan label gratis untuk memperkuat daya tarik visual produk.
Yang paling menarik, warga diajarkan menggunakan situs pebbely.com, sebuah platform AI yang membantu menghasilkan foto produk berkualitas tinggi secara instan dan gratis. Dengan teknologi ini, warga kini mampu memproduksi konten visual layaknya profesional, meningkatkan daya saing produk mereka di dunia maya.
Baca Juga: Gempa Magnitudo 6,0 Guncang Poso, Warga Empat Desa Mengungsi ke Tempat Terbuka
Untuk menopang keberlangsungan program, didirikanlah Koperasi Merah Putih yang menjadi wadah kolektif bagi pelaku UMKM di Desa Karangkuten. Koperasi ini diharapkan dapat menjadi sumber permodalan bersama serta memperkuat posisi tawar dalam penjualan produk.
“Koperasi ini menjadi tulang punggung keberlanjutan usaha warga. Dengan adanya lembaga kolektif, kita bisa berdaya secara ekonomi dan membangun sistem yang lebih solid,” ujar Yusri, salah satu anggota tim PKM.

Keberhasilan program PKM di Desa Karangkuten tak lepas dari sinergi antara mahasiswa, pemerintah desa, dan kelompok masyarakat. Model ini dipandang ideal untuk direplikasi di desa-desa lain karena mengombinasikan kekuatan sumber daya lokal, intervensi teknologi, dan strategi pemasaran modern.
Program ini membuktikan bahwa pengembangan desa tak harus bergantung pada investasi besar. Dengan pendekatan edukatif, inovatif, dan kolaboratif, potensi lokal seperti ikan lele pun bisa menjadi jembatan menuju kesejahteraan berkelanjutan.
Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.





