Desa Soko, Krajan.id – Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Soko, Kecamatan Temayang, memberikan apresiasi tinggi kepada mahasiswa Kelompok 25 KKN-TK Universitas Bojonegoro (Unigoro) yang selama satu bulan penuh melaksanakan program kerja di desa tersebut. Kehadiran mahasiswa dianggap membawa perubahan positif, khususnya dalam pengembangan potensi wisata alam Goa Gondel dan Sumber Ubalan.
Ketua Pokdarwis Desa Soko, Mbah Rusmiadi, menuturkan bahwa program yang dijalankan mahasiswa tidak hanya fokus pada promosi wisata, tetapi juga menyentuh aspek pemberdayaan masyarakat. “Kehadiran mahasiswa KKN-TK Unigoro sangat membantu masyarakat, terutama dalam memperkenalkan wisata desa secara digital. Program mereka memberi manfaat nyata bagi warga,” ujarnya.
Ketua KKN, Peonk Argi Pramudha Wardhana dari Prodi FISIP, menyebut program paling menantang sekaligus berkesan adalah eksplorasi dan digitalisasi wisata. Minimnya data awal serta keterbatasan infrastruktur digital menjadi hambatan, namun berkat kreativitas tim dan dukungan masyarakat, program itu berjalan sukses.
“Kami berhasil membuat konten digital sederhana namun menarik, lalu mengunggahnya ke Instagram dan YouTube agar bisa dikelola masyarakat setelah kami kembali ke kampus,” jelasnya.
Koordinator program, Moh. Hilmi Masluhan, menambahkan bahwa tim juga menyerahkan akun website resmi Pokdarwis lengkap dengan panduan pengelolaan.
“Kami membentuk grup WhatsApp untuk komunikasi dan mentoring jarak jauh, sehingga masyarakat tetap mendapat bimbingan ketika mengelola promosi wisata,” katanya.
Selain sektor wisata, mahasiswa KKN juga memperkenalkan inovasi pangan lokal berbahan dasar jagung. Salah satu momen berkesan terjadi saat ibu-ibu PKK berhasil menciptakan tortila jagung pedas yang mendapat sambutan hangat.
“Inovasi sederhana itu membuka peluang usaha baru dan bahkan dijadikan ide camilan untuk Lebaran,” kenang salah satu warga.
Tidak hanya itu, pembentukan kelembagaan Pokdarwis juga menjadi pengalaman penting bagi mahasiswa. Menurut Peonk, membangun kelembagaan bukan sekadar struktur, melainkan juga menumbuhkan rasa memiliki. Proses musyawarah dengan masyarakat mengajarkan arti kesabaran, komunikasi inklusif, dan gotong royong.
Program sederhana seperti gerakan kebersihan lingkungan wisata juga terbukti berdampak besar. Warga kini secara sukarela bergotong royong menjaga kebersihan area Goa Gondel dan Sumber Ubalan.
“Awalnya kami anggap program ini sederhana, tapi ternyata mampu menumbuhkan kesadaran kolektif,” ungkap Hilmi.
Sebagai tindak lanjut, mahasiswa menyarankan pemerintah desa dan Pokdarwis menggandeng mitra eksternal seperti komunitas fotografi dan agen wisata lokal, agar promosi bisa lebih luas. Pelatihan dasar bagi masyarakat juga diusulkan untuk meningkatkan pengalaman wisatawan.
Lebih jauh, Hilmi berharap Goa Gondel dan Sumber Ubalan dapat menjadi destinasi unggulan Bojonegoro bahkan mendunia.
“Kami ingin potensi wisata ini dikelola profesional oleh masyarakat tanpa meninggalkan kearifan lokal, sehingga mampu meningkatkan ekonomi desa,” pungkasnya.
Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.





