Program KKN 136 UNS “Gemilang” di Desa Giri Tembesi Wujudkan Lingkungan Hijau dan Inovasi Pemupukan

Mahasiswa KKN UNS bersama siswa SDN 2 Giri Tembesi berfoto bersama usai kegiatan penanaman pohon dalam program “Gemilang” yang bertujuan menciptakan lingkungan hijau dan menumbuhkan kesadaran sejak dini akan pentingnya menjaga kelestarian alam. (doc. KKN 136 UNS)
Mahasiswa KKN UNS bersama siswa SDN 2 Giri Tembesi berfoto bersama usai kegiatan penanaman pohon dalam program “Gemilang” yang bertujuan menciptakan lingkungan hijau dan menumbuhkan kesadaran sejak dini akan pentingnya menjaga kelestarian alam. (doc. KKN 136 UNS)

Giri Tembesi, Krajan.id – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Sebelas Maret (UNS) kelompok 136 periode Juli–Agustus 2025 menghadirkan program inovatif bertajuk “Gemilang; Giri Menanam, Cipta Indah Lingkungan” di Dusun Gumesa Tengah, Desa Giri Tembesi, Kecamatan Gerung. Program ini berfokus pada upaya penghijauan serta pengenalan alat bantu pemupukan sederhana yang ramah petani.

Program “Gemilang” resmi dimulai awal September 2025 dengan dua agenda utama: sosialisasi dan penanaman tanaman hias di lahan sekolah, serta pengenalan inovasi alat bantu pemupukan.

Bacaan Lainnya

Salah satu terobosan mahasiswa KKN UNS adalah menyulap lahan kosong di SDN 2 Giri Tembesi yang sebelumnya digunakan sebagai tempat pembuangan sampah menjadi area hijau. Sebanyak lima jenis tanaman ditanam, di antaranya pucuk merah, kayu putih, tabebuya, ketapang kencana, dan bougenville.

Kegiatan ini melibatkan siswa kelas 1 hingga 4 yang terlebih dahulu mendapat sosialisasi bertema “Pentingnya Area Terbuka Hijau”. Melalui kegiatan ini, anak-anak diajak menanamkan kesadaran sejak dini akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan.

Kepala Sekolah SDN 2 Giri Tembesi, Zainul Irpan, S.Pd., M.M., menyampaikan apresiasinya. “Penghijauan yang dilakukan mahasiswa KKN ini akan kami kelola secara berkelanjutan agar tanaman tetap terawat dan memberi manfaat jangka panjang, tidak hanya bagi sekolah, tetapi juga masyarakat sekitar,” ujarnya.

Selain program penghijauan, mahasiswa KKN UNS juga memperkenalkan inovasi pemupukan yang dirancang khusus untuk membantu petani Dusun Gumesa Tengah. Selama ini, proses pemupukan masih dilakukan secara manual sehingga menimbulkan masalah kesehatan seperti sakit punggung dan iritasi kulit.

Tim KKN menghadirkan alat bantu pemupukan sederhana berbahan utama pipa paralon. Alat ini memiliki dua pilihan tangki penyimpanan: pertama, tangki yang terpasang langsung pada pipa paralon sebagai pegangan sekaligus wadah pupuk; kedua, tangki berbentuk tas punggung yang dihubungkan dengan selang sehingga pupuk dapat dialirkan dengan lebih mudah.

Mahasiswa KKN UNS berfoto bersama warga Dusun Gumesa Tengah, Desa Giri Tembesi, usai sosialisasi inovasi alat bantu pemupukan sederhana yang diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan kenyamanan kerja petani setempat. (doc. KKN 136 UNS)
Mahasiswa KKN UNS berfoto bersama warga Dusun Gumesa Tengah, Desa Giri Tembesi, usai sosialisasi inovasi alat bantu pemupukan sederhana yang diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan kenyamanan kerja petani setempat. (doc. KKN 136 UNS)

Menurut Ahmad Jangkung Islamudin, penanggung jawab program Gemilang, inovasi ini mampu mengurangi beban kerja petani. “Alat bantu pemupukan dapat mengatasi banyak masalah petani, mulai dari kelelahan punggung hingga risiko iritasi akibat kontak langsung dengan pupuk kimia,” jelasnya.

Desain tas punggung dianggap lebih ergonomis karena mampu mendistribusikan beban secara merata, mengurangi risiko gangguan postur, dan mudah dirakit oleh petani dengan biaya murah.

Kepala Desa Giri Tembesi, Naharudin, menilai program ini selaras dengan kebutuhan warganya. “Alat bantu pemupukan ini sangat relevan untuk petani kami yang masih menggunakan cara tradisional yang kurang efisien,” ungkapnya.

Program “Gemilang” diharapkan tidak berhenti di satu dusun saja, melainkan dapat menginspirasi masyarakat Desa Giri Tembesi secara luas. Upaya penghijauan dan inovasi teknologi sederhana menjadi bukti bahwa mahasiswa mampu membawa perubahan nyata di tengah masyarakat.

Dengan kolaborasi sekolah, petani, dan pemerintah desa, program ini diharapkan menjadi langkah awal menuju lingkungan hijau yang berkelanjutan sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani melalui inovasi teknologi tepat guna.

Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *