Bulu, Krajan.id – Mahasiswa Kampus Mengajar Angkatan 8 menghadirkan inisiatif baru untuk meningkatkan kemampuan literasi siswa di SMP Negeri 3 Bulu melalui program Privat Mentoring.
Program yang dimulai sejak 13 November 2024 ini diadakan setiap Selasa hingga Kamis selama jam literasi, pukul 07.00-07.20 WIB. Inisiatif ini bertujuan membantu siswa yang belum lancar membaca agar lebih percaya diri dan termotivasi dalam memahami bahan bacaan.
Cindy Indira Putri Praditia, mahasiswa Pendidikan Fisika Universitas Sebelas Maret (UNS), menjelaskan bahwa program ini dirancang setelah ditemukan fakta bahwa terdapat sepuluh siswa yang belum lancar membaca, empat di antaranya adalah anak berkebutuhan khusus.
“Kami melakukan asesmen awal untuk mengetahui kemampuan mereka mengenal huruf dan menentukan pendekatan belajar yang sesuai. Misalnya, kartu huruf untuk siswa dengan kemampuan rendah dan buku cerita untuk siswa yang sudah dapat membaca namun belum fasih,” tutur Cindy (30/12/2024).
Pendekatan personalisasi menjadi kunci keberhasilan program ini. “Untuk siswa dengan kebutuhan khusus, kami menyesuaikan metode agar mereka tetap fokus, meski tantangannya cukup besar karena tidak ada mahasiswa yang memiliki latar belakang pendidikan khusus,” tambahnya.
Dalam waktu sebulan, hasil positif mulai terlihat. “Dua siswa kini sudah lancar membaca, dan semua siswa menunjukkan antusiasme tinggi tanpa paksaan,” jelasnya.

Pihak sekolah, melalui Kepala Sekolah Sukeksi, S.Pd., mengungkapkan dukungannya terhadap program ini.
“Kami merasa terbantu karena sebelumnya kami ingin mengadakan program serupa, namun terkendala jumlah guru. Kolaborasi ini sangat bermanfaat,” ujar Sukeksi.
Dukungan dari sekolah diwujudkan dalam bentuk penyediaan alat bantu seperti flashcard, poster huruf, dan buku cerita.
Senada dengan pihak sekolah, Dr. Ratna Hidayah, M.Pd., selaku dosen pembimbing, memuji inisiatif ini sebagai solusi strategis dalam meningkatkan literasi siswa.
“Pendekatan personalisasi memungkinkan siswa menerima bimbingan intensif yang tidak hanya meningkatkan kemampuan membaca, tetapi juga menumbuhkan minat baca,” jelasnya.
Program ini juga membawa pengalaman berharga bagi mahasiswa. Cindy menceritakan momen menyentuh saat dua siswi pemalu mulai membuka diri setelah mengikuti program. “Meski kemampuan literasi mereka belum meningkat signifikan, kemampuan sosialnya berkembang,” katanya.
Siswa yang belum lancar membaca merasakan manfaat langsung dari bimbingan intensif ini. Selain meningkatkan kemampuan literasi, mereka juga belajar lebih percaya diri dalam menghadapi tantangan belajar.
Cindy berharap program ini dapat dilanjutkan oleh pihak sekolah. “Masih ada siswa yang belum mahir membaca, dan kami berharap pihak sekolah melanjutkan program ini,” ungkapnya.
Beberapa mahasiswa lain yang terlibat dalam program ini meliputi Muhammad Agum Brawijaya Satria Putra, Rismala Sari, dan Vania Rizka Fatihah, semuanya dari Universitas Muhammadiyah Surakarta. Mereka bersama-sama berkomitmen untuk memberikan dampak positif melalui pendidikan literasi.
Baca Juga: Menumbuhkan Kesadaran Finansial di Kalangan Remaja SMP Kanisius Muntilan
Program ini tidak lepas dari tantangan. Salah satu kendala utama adalah menghadapi siswa berkebutuhan khusus yang cepat bosan dan kurang fokus. Meski demikian, mahasiswa tetap berusaha menyesuaikan metode pengajaran dengan kebutuhan masing-masing siswa.
Di sisi lain, dukungan dari pihak sekolah dan dosen pembimbing menjadi kekuatan utama dalam memastikan program berjalan lancar.
Kepala Sekolah Sukeksi, S.Pd., juga menegaskan pentingnya kolaborasi. “Kami selalu menanyakan kebutuhan mahasiswa dan memberikan alat bantu yang mereka perlukan. Harapan kami, program ini bisa terus dilanjutkan,” ujarnya.

Dr. Ratna Hidayah, M.Pd., memberikan pandangan bahwa keberlanjutan program ini dapat menjadi model untuk sekolah lain. “Jika berhasil diterapkan secara luas, program ini bisa menjadi solusi untuk meningkatkan literasi di tingkat nasional,” katanya.
Dengan sinergi antara mahasiswa, sekolah, dan dosen pembimbing, program ini membuktikan bahwa upaya kolektif dapat menghadirkan solusi nyata bagi peningkatan kualitas pendidikan.
“Kegiatan ini menjadi bukti nyata bagaimana pendidikan dapat menjadi alat untuk menginspirasi dan memberdayakan generasi muda,” pungkasnya dosen UNS itu.
Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.





