Promahadesa UNEJ Luncurkan “Antirogo Nutrition Center” untuk Tangani Stunting Anak Batita

Foto bersama tim Promahadesa dengan sekretaris lurah (22/7/2025). (doc. Promahadesa 28 UNEJ)
Foto bersama tim Promahadesa dengan sekretaris lurah (22/7/2025). (doc. Promahadesa 28 UNEJ)

Kelurahan Antirogo, Krajan.id – Upaya pengentasan stunting di Kelurahan Antirogo, Kecamatan Sumbersari, Kabupaten Jember, terus digalakkan. Salah satu inisiatif terbaru datang dari mahasiswa Universitas Jember yang tergabung dalam Program Mahasiswa Desa (Promahadesa).

Mereka mendirikan “Antirogo Nutrition Center”, sebuah pusat intervensi gizi yang secara khusus mendampingi keluarga dengan anak usia di bawah tiga tahun (batita) yang mengalami stunting.

Bacaan Lainnya
Pembuatan makanan tambahan bergizi untuk batita stunting (23/7/2025). (doc. Promahadesa 28 UNEJ)
Pembuatan makanan tambahan bergizi untuk batita stunting (23/7/2025). (doc. Promahadesa 28 UNEJ)

Program ini menyasar tiga keluarga yang memiliki balita stunting. Fokus utama kegiatan adalah pemberian makanan tambahan (PMT) berbasis bahan pangan lokal yang mudah dijangkau dan kaya gizi. Menu yang diberikan diolah dari bahan seperti ikan kembung, daun kelor, tahu, ayam, dan telur.

Baca Juga: Mahasiswa KKM 75 UNIBA Tanamkan Budaya Menabung Sejak Dini lewat Program Edukatif di SDN Bojong Loa

“Kami memanfaatkan bahan makanan yang mudah ditemukan di lingkungan sekitar. Selain tinggi kandungan gizinya, bahan-bahan ini juga murah dan bisa diolah sendiri oleh masyarakat di rumah,” jelas salah satu mahasiswa pelaksana program.

Pemberian makanan tambahan dilakukan secara rutin dengan variasi menu setiap harinya guna mencegah kejenuhan dan memastikan terpenuhinya kebutuhan nutrisi anak secara menyeluruh.


Pendampingan PMT kepada ketiga batita sasaran (23/7/2025). (doc. Promahadesa 28 UNEJ)

Pendampingan PMT kepada ketiga batita sasaran (23/7/2025). (doc. Promahadesa 28 UNEJ)

Tak hanya itu, tim Promahadesa juga aktif mengikuti kegiatan posyandu batita, serta mengadakan penyuluhan gizi kepada para orang tua, terutama para ibu. Materi edukasi meliputi pentingnya protein hewani, zat besi, serta cara pemberian makan yang sesuai dengan tahapan usia anak.

“Program ini sangat membantu kami di lapangan. Ibu-ibu jadi lebih mengerti pentingnya gizi sejak dini, dan kami berharap kegiatan seperti ini bisa terus berlanjut,” tutur salah satu kader Posyandu Kelurahan Antirogo.

Pemberian edukasi dalam kegiatan posyandu (14/7/2025). (doc. Promahadesa 28 UNEJ)
Pemberian edukasi dalam kegiatan posyandu (14/7/2025). (doc. Promahadesa 28 UNEJ)

Pemantauan pertumbuhan anak juga menjadi bagian penting dalam program ini. Pengukuran berat badan dan tinggi badan dilakukan setiap bulan, disertai pencatatan hasil sebagai dasar evaluasi dan perbaikan strategi ke depan.

Baca Juga: Mahasiswa KKN UPN Veteran Jatim Dukung UMKM Keputran Go Digital Lewat Pelatihan Branding di TikTok

Melalui pendekatan partisipatif dan berbasis potensi lokal, Antirogo Nutrition Center tampil sebagai model intervensi yang tidak hanya menyentuh aspek fisik, tetapi juga membangun kesadaran dan kemandirian masyarakat dalam menghadapi masalah stunting. Inisiatif ini diharapkan mampu menjadi inspirasi bagi wilayah lain yang memiliki tantangan serupa.

Program ini membuktikan bahwa kolaborasi antara akademisi, masyarakat, dan kader kesehatan bisa menciptakan dampak positif yang nyata dan berkelanjutan dalam upaya menurunkan angka stunting di tingkat desa.

Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *