Putus Fenomena Fatherless, Sekolah Pelangi Alam Ponorogo Selenggarakan Seminar Parenting Keayahan

Rizqi Tajuddin memberikan materi pada peserta seminar parenting (dok. Sekolah Pelangi Alam Ponorogo)
Rizqi Tajuddin memberikan materi pada peserta seminar parenting (dok. Sekolah Pelangi Alam Ponorogo)

Krajan.id – Sadar akan urgennya fenomena fatherless, Yayasan Harapan Pelangi selenggarakan Seminar Parenting dengan tema “Ayah Berperan, Ibu Tidak Baperan”, Minggu (23/2/2025). Bertempat di aula Planet Warrock Ponorogo, sebanyak 70 peserta hadir antusias menyimak materi dari Rizqi Tajuddin (Ketua Umum Lingkar Ayah Indonesia).

Fatherless merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan kondisi anak yang tidak memiliki peran ayah dalam hidupnya. Peran ayah yang dimaksud baik secara fisik maupun psikologis. Fenomena fatherless kerapkali menghantui generasi muda kita.

Bacaan Lainnya

Dampak yang ditimbulkan pun tidak ringan, menghambat perkembangan anak dan kesehatan mental ibu. Hal inilah yang menjadi dasar pentingnya seminar yang membahas tentang keayahan bagi orang tua muda.

Dwi Rahmat Hakim selaku principal Sekolah Pelangi Alam Ponorogo mengatakan bahwa keberadaan seminar parenting ini merupakan ajang untuk membuka wacana para orang tua. Hakim menekankan kolaborasi peran sekolah dan orang tua dalam mendidik anak.

Seminar parenting ini merupakan bagian dari rangkaian Expo 4 Sekolah Pelangi Alam Ponorogo. Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari beruturut-turut, (21-23/2/2025). Dimulai dari pentas kreasi anak di hari pertama, belajar bersama maestro di hari kedua, dan seminar parenting di hari ketiga.

Sekolah berbasis alam yang menekankan mendidik anak sesuai fitrah ini rutin selenggarakan Expo dua tahunan. Hakim menjelaskan, Expo ini menampilkan potensi dan bakat siswa sekolah alam.

Rizqi Tajuddin memberikan materi pada peserta seminar parenting (dok. Sekolah Pelangi Alam Ponorogo)
Rizqi Tajuddin memberikan materi pada peserta seminar parenting (dok. Sekolah Pelangi Alam Ponorogo)

Rizqi Tajuddin, sebagai pembicara, menjelaskan peran ayah di dalam keluarga bukan hanya sebagai pencari nafkah. Namun juga, sebagai pendidik dan pelindung bagi anak. Hal ini sebagai penyeimbang peran ibu yang lebih sering melibatkan emosi dalam pengasuhan.

Ia memaparkan berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh The National Fatherhood Initiative (NFI) di Amerika, fenomena Fatherless menyebabkan masalah dalam kehidupan. Mulai dari kemiskinan, narkoba, stress, hingga depresi pada ibu dan anak.

Baca Juga: Survei 100 Hari Kerja Kabinet Prabowo-Gibran: Abdul Mu’ti Paling Apresiatif, Yandri Susanto Tunjukkan Kinerja Menonjol

Menurut Rizqi, ada empat alasan peran ayang begitu vital dalam keluarga. Pertama, sebagai figur kepercayaan. Seorang anak membutuhkan ayah sebagai teladan dan pemimpin yang memberikan rasa aman. Kedua, membantu regulasi emosi anak.

Ayah yang terlibat dalam pengasuhan bisa menstabilkan emosi anak dan ibu. Ketiga, mengajarkan ketangguhan dan kemandirian. Anak yang dekat dengan ayahnya, cenderung memiliki kepribadian yang kuat. Si anak akan lebih percaya diri dan mandiri dalam menjalani hidup. Dan keempat, menjadi teladan dalam mengambil keputusan dan tanggung jawab.

Oleh sebab itulah, seorang ayah harus pandai membagi waktu untuk keluarganya. Komunikasi yang mendekatkan bagi Rizqi merupakan keharusan.

Connection before correction adalah salah satu cara untuk mendidik. Artinya, sebelum kita menetapkan aturan atau bahkan larang, kita harus menjalin kedekatan terlebih dahulu,” ungkap Rizqi Tajuddin.

Baca Juga: Menteri Desa Yandri Susanto Dorong Digitalisasi untuk Cegah Penyelewengan Dana Desa

Ketua Umum Forum Lingkar Ayah Indonesia ini menjelaskan peran ayah bisa dimulai dengan melibatkan diri di setiap momen kehidupan anak. Mulai dari anak sejak dalam kandungan, proses kelahiran, menemani usia emas anak, hingga anak dewasa.

“Ayah perlu terlibat di setiap momen kehidupan anak. Mulai dari dalam kandungan misalnya, ayah harus bisa menemani istrinya secara sepenuh jiwa.” tambah Rizqi Tajuddin.

Di akhir acara seminar ini, para ayah siswa Sekolah Pelangi Alam melakukan Launching komunitas Papa Hebat. Nama ini merujuk dari Paguyuban Ayah Pelangi Alam Hebat. Dengan adanya komunitas ini diharapkan bisa menjadi wadah diskusi dan kolaborasi para ayah dengan sekolah.

Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *