“Rabu Gemes” Inovasi Mahasiswa Kampus Mengajar Angkatan 8 di SMPN 7 Bathin Solapan untuk Meningkatkan Literasi dan Numerasi Siswa

Pelaksanaan kegiatan Rabu Gemes. (doc. KM 8 SMPN 7 Bathin Solapan)
Pelaksanaan kegiatan Rabu Gemes. (doc. KM 8 SMPN 7 Bathin Solapan)

Bathin Solapan, Krajan.id – Mahasiswa dari berbagai universitas di Indonesia telah menunjukkan kontribusi nyata dalam dunia pendidikan melalui Program Kampus Mengajar Angkatan 8. Salah satu program unggulan yang dilakukan adalah “Rabu Gemes,” sebuah kegiatan kreatif untuk meningkatkan literasi dan numerasi siswa dengan pendekatan yang menyenangkan.

Program ini dilaksanakan di SMPN 7 Bathin Solapan, Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau, yang berlangsung dari 9 September hingga 15 Desember 2024 dengan partisipasi aktif mahasiswa dari Universitas Sebelas Maret, Universitas Negeri Padang, dan Universitas Jambi.

Bacaan Lainnya

Nia Ramadani, mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret, dalam wawancara yang dilakukan pada (31/12/2024) menjelaskan, “Program ini memberikan kami kesempatan untuk langsung berkontribusi dalam dunia pendidikan, khususnya di daerah yang memiliki akses terbatas. Tantangan utama yang kami hadapi adalah minimnya fasilitas pendukung pembelajaran dan rendahnya tingkat literasi serta numerasi siswa. Namun, hal ini justru memacu saya untuk kreatif dan inovatif dalam mengajar.”

Interaksi dengan siswa menjadi momen paling berkesan bagi Nia dan tim. Melalui pendekatan hangat dan metode pembelajaran kreatif seperti permainan edukatif, suasana belajar menjadi lebih menyenangkan. Tim sering menggunakan alat sederhana untuk simulasi dan permainan kelompok yang membantu meningkatkan kepercayaan diri siswa.

“Melihat semangat belajar mereka yang meningkat dari hari ke hari adalah motivasi besar bagi kami,” tambahnya.

Tidak hanya berfokus pada siswa, mahasiswa Kampus Mengajar juga terlibat aktif dalam kolaborasi dengan para guru di SMPN 7 Bathin Solapan.

“Kami belajar banyak dari mereka, terutama tentang mengajar di tengah keterbatasan. Sebaliknya, kami juga berbagi wawasan mengenai pengintegrasian teknologi sederhana dalam pembelajaran,” jelasnya.

Pelaksanaan kegiatan Rabu Gemes. (doc. KM 8 SMPN 7 Bathin Solapan)
Pelaksanaan kegiatan Rabu Gemes. (doc. KM 8 SMPN 7 Bathin Solapan)

Salah satu inovasi yang dikembangkan Nia bersama timnya adalah program “Rabu Gemes” (Rabu Gemar Edukasi Seru). Program ini bertujuan meningkatkan minat siswa terhadap literasi dan numerasi melalui kegiatan interaktif seperti kuis, permainan edukatif, dan diskusi kelompok kecil.

“Kami memilih pendekatan permainan karena anak-anak lebih termotivasi saat belajar dengan cara yang menyenangkan. Selain itu, metode ini meningkatkan keterampilan sosial dan kepercayaan diri siswa,” ujar Nia.

Meski menghadapi tantangan seperti keterbatasan waktu dan alat peraga, program ini berhasil berjalan lancar berkat kreativitas tim dan dukungan penuh dari guru serta kepala sekolah.

Nia menambahkan bahwa hukuman edukatif seperti menyanyi lagu nasional atau menjawab pertanyaan kenegaraan digunakan untuk menanamkan nilai-nilai kebangsaan sekaligus memberikan hiburan.

Baca Juga: Mahasiswa Kampus Mengajar Angkatan 8 Dorong Inovasi Pembelajaran Berbasis Teknologi dan Lingkungan di SMP MURNI 1 Surakarta

Program Kampus Mengajar tidak hanya membawa manfaat bagi siswa, tetapi juga bagi para mahasiswa yang terlibat. Nia dam tim merasa pengalamannya dalam program ini memperkaya keterampilan komunikasi, kepemimpinan, dan inovasi.

“Kami belajar mengelola waktu, memahami kebutuhan siswa, dan merancang metode pembelajaran yang efektif. Semua ini menjadi bekal penting bagi karier saya di masa depan,” katanya.

Nia memiliki harapan besar agar program seperti ini terus berlanjut dan berkembang. “Saya ingin mendokumentasikan kegiatan Rabu Gemes sebagai panduan bagi guru atau mahasiswa lain yang ingin melanjutkan program ini. Jika memungkinkan, saya juga ingin melibatkan komunitas literasi untuk memperluas dampaknya,” ujarnya.

Dosen pembimbing Sarwandi, M.Pd.T, memberikan apresiasi tinggi terhadap mahasiswa yang terlibat. “Kegiatan seperti Rabu Gemes mencerminkan kemampuan mahasiswa dalam mengaplikasikan teori pendidikan ke dalam praktik langsung,” ujarnya.

Beliau juga menilai Program Kampus Mengajar sebagai langkah strategis untuk mendukung peningkatan kualitas pendidikan di daerah terpencil.

“Program ini efektif karena melibatkan mahasiswa sebagai agen perubahan yang mampu memberikan pendekatan baru dalam proses belajar mengajar,” tambahnya.

Kampus juga memberikan dukungan penuh berupa pembekalan, pendampingan, dan fasilitasi logistik agar mahasiswa dapat menjalankan tugas mereka dengan maksimal.

Menurut Sarwandi, mahasiswa yang terlibat dalam program ini juga mendapatkan pembelajaran penting.

“Mereka tidak hanya membantu siswa, tetapi juga belajar bagaimana mengatasi tantangan dalam dunia pendidikan yang sebenarnya,” jelasnya.

Dukungan kampus melalui forum diskusi dan laporan berkala memastikan mahasiswa tetap mendapatkan bimbingan selama program berlangsung.

Dra. Rahmawati N., M.Pd., Kepala Sekolah SMPN 7 Bathin Solapan, mengungkapkan rasa terima kasihnya atas pelaksanaan program ini.

“Mahasiswa membawa inovasi baru yang sangat membantu guru dan meningkatkan minat siswa dalam belajar,” katanya. Menurutnya, kegiatan Rabu Gemes berhasil menciptakan suasana belajar yang lebih menyenangkan dan interaktif.

Rahmawati juga memberikan masukan agar mahasiswa lebih sering berkolaborasi dengan guru dalam merancang kegiatan agar hasilnya lebih terintegrasi dengan kurikulum sekolah.

“Kami berharap kegiatan seperti ini dapat terus berlanjut dan menjadi contoh bagi sekolah lain,” ujarnya.

Selain itu, pihak sekolah juga menyarankan agar dokumentasi kegiatan lebih diperhatikan untuk dijadikan panduan atau inspirasi bagi program serupa di masa mendatang.

Guru lainnya, Miss Anggi, juga menambahkan bahwa kehadiran mahasiswa membantu meringankan beban guru dalam menghadapi berbagai tantangan pembelajaran. “Kami sangat terbantu dengan ide-ide kreatif mereka,” ucapnya.

Baca Juga: Program Privat Mentoring: Upaya Mahasiswa Kampus Mengajar Tingkatkan Literasi di SMP Negeri 3 Bulu

Siswa di SMPN 7 Bathin Solapan juga memberikan tanggapan positif terhadap kegiatan ini. Mereka merasa Rabu Gemes menghadirkan suasana belajar yang berbeda dari rutinitas sehari-hari. “Kami jadi lebih semangat belajar karena ada permainan yang seru,” ujar salah satu siswa.

Dampak positif juga terlihat pada peningkatan kemampuan mereka. Siswa yang awalnya pasif menjadi lebih percaya diri dalam bertanya dan berdiskusi. Selain itu, kemampuan literasi dan numerasi mereka juga meningkat, seperti kemampuan membaca lebih lancar dan memahami soal matematika dengan cepat.

“Kegiatan ini membuat kami lebih suka belajar,” kata seorang siswa kelas 8. Mereka juga berharap kegiatan serupa dapat dilakukan lebih sering. “Kalau bisa, ada lebih banyak variasi permainan,” tambah siswa lainnya.

Program Kampus Mengajar Angkatan 8 telah memberikan dampak besar bagi semua pihak yang terlibat. Para mahasiswa mendapatkan pengalaman berharga dalam mengajar, sementara siswa di SMPN 7 Bathin Solapan merasakan manfaat dari metode pembelajaran yang kreatif dan inovatif. Kolaborasi antara kampus dan sekolah menjadi bukti nyata bahwa kerja sama dapat memberikan dampak positif yang signifikan dalam dunia pendidikan.

Dra. Rahmawati berharap bahwa program ini tidak hanya berakhir di angkatan ini. “Kami ingin melihat lebih banyak kolaborasi seperti ini di masa depan,” ungkapnya. Harapan tersebut juga disuarakan oleh para mahasiswa yang merasa pengalaman ini telah membuka mata mereka akan pentingnya kontribusi nyata dalam dunia pendidikan.

Baca Juga: Inovasi Kampus Mengajar 8: Ular Tangga Jadi Solusi Tingkatkan Kemampuan Numerasi Siswa Tingkat SD dan SMP

Selain Nia, program ini juga melibatkan mahasiswa lain, yaitu M Fernanda dan Rafi Septri Anda dari Universitas Negeri Padang serta Tia Gispin Katarina Sitanggang dari Universitas Jambi. Kerja sama solid antaranggota tim menjadi kunci keberhasilan program ini.

Dokumentasi bersama Tim KM 8 SMPN 7 Bathin Solapan. (doc. KM 8 SMPN 7 Bathin Solapan)
Dokumentasi bersama Tim KM 8 SMPN 7 Bathin Solapan. (doc. KM 8 SMPN 7 Bathin Solapan)

Mahasiswa berencana untuk mendokumentasikan program seperti Rabu Gemes agar dapat menjadi inspirasi bagi sekolah lain. Dengan dukungan dari kampus, pihak sekolah, dan masyarakat, program ini diharapkan dapat terus berkembang dan membawa perubahan positif bagi dunia pendidikan di Indonesia.

Ke depannya, pihak kampus juga diharapkan dapat memperluas jangkauan program ini ke lebih banyak sekolah yang membutuhkan. Dengan kolaborasi yang baik, pendidikan berkualitas dapat dirasakan oleh semua anak Indonesia, tanpa terkecuali.

Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *