Glapansari, Krajan.id – Di Desa Glapansari, Kecamatan Parakan, Kabupaten Temanggung, sebuah ikon wisata baru lahir dari gagasan kreatif mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Kelompok 328 melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN). Mereka menamainya “Satu Titik Seribu Pandang”, sebuah gardu pandang yang menyuguhkan panorama menakjubkan Gunung Sindoro, Gunung Sumbing, dan hamparan kebun kopi khas Glapansari.
Dari Rencana Hingga Terwujud
Gagasan ini bermula dari survei lokasi yang dilakukan mahasiswa KKN UNS 328. Pada (24/7/2025), dilakukan konsultasi desain bersama Kepala Desa, Bapak Sukengdriyo, agar konsep gardu sesuai dengan potensi wisata desa. Proses berlanjut pada (5/8/2025) dengan diskusi teknis bersama pekerja konstruksi untuk memastikan detail bangunan.
Dari rangkaian persiapan tersebut, akhirnya pembangunan dimulai pada (11/8/2025) dan rampung pada (19/8/2025), menghadirkan gardu pandang kokoh yang diharapkan menjadi daya tarik baru bagi pengunjung.
“Kami menyambut baik ide dari mahasiswa KKN UNS ini. Gardu pandang ini bukan hanya bangunan, tetapi juga peluang untuk meningkatkan wisata dan ekonomi warga,” ujar Bapak Sukengdriyo, Kepala Desa Glapansari.
Ikon Wisata yang Ramah Lingkungan
Gardu pandang dibangun dengan tiang beton dan lantai baja ringan yang kuat. Dari atasnya, pengunjung bisa menikmati pemandangan hijau perkebunan tembakau dan kopi dengan latar gunung kembar yang megah. Pada bagian depannya dipasang jaring pengaman berbahan nilon yang menambah keunikan desain sekaligus memberikan pengalaman berbeda bagi pengunjung saat bersantai atau berfoto
Tak hanya itu, gardu pandang juga dilengkapi lampu bertenaga surya. Inovasi ini tak hanya memperindah suasana malam, tapi juga menjadi langkah kecil menuju pariwisata yang ramah lingkungan dan berkelanjutan di Desa Glapansari.

Gardu pandang “Satu Titik Seribu Pandang” karya mahasiswa KKN UNS Kelompok 328 berdiri kokoh di Desa Glapansari, menampilkan panorama Gunung Sindoro dan Sumbing serta hamparan kebun tembakau dan kopi yang menawan. (doc. KKN UNS Kelompok 328)
Kopi dan Potensi Agrowisata
Desa Glapansari memang dikenal sebagai desa kopi dengan hasil arabika dan robusta unggulan. Kehadiran gardu pandang ini membuka peluang baru bagi pengembangan agrowisata berbasis kopi.
Wisatawan bisa menikmati panorama gunung sekaligus mencicipi kopi lokal, sementara warga memiliki kesempatan lebih besar untuk memasarkan kopi, produk lokal, hingga jasa pemandu wisata.
“Harapan kami, wisatawan yang datang tidak hanya berfoto di gardu pandang, tapi juga menikmati kopi Glapansari. Dari sini, desa bisa semakin dikenal dan masyarakat mendapat pemasukan tambahan,” ungkap salah satu mahasiswa KKN UNS 328.
Gotong Royong Jadi Kunci
Keberhasilan pembangunan ini tidak lepas dari semangat gotong royong masyarakat. Warga terlibat aktif sejak awal, mulai dari membersihkan lahan, mengangkut material, hingga tahap finishing. Bagi mereka, gardu pandang bukan sekadar fasilitas wisata, tetapi aset bersama yang harus dirawat dan dijaga.
Mahasiswa KKN UNS 328 hadir bukan hanya sebagai pelaksana program, tetapi juga sebagai mitra masyarakat dalam membangun karya nyata yang memberi manfaat jangka panjang.

Lebih dari Sekadar Fasilitas Wisata
Lebih dari sekadar proyek pembangunan, program ‘Satu Titik Seribu Pandang’ lahir dengan visi besar untuk membawa manfaat jangka panjang bagi Desa Glapansari. Melalui gardu pandang yang kini berdiri sebagai ikon baru, program ini diharapkan mampu menjadi pemantik pengembangan desa wisata sekaligus membuka peluang ekonomi masyarakat. Adapun tujuan utamanya meliputi:
- Menghadirkan destinasi baru dengan panorama khas Temanggung.
- Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan dan pengelolaan wisata.
- Menciptakan peluang ekonomi lokal dari kopi, produk lokal, dan jasa wisata.
- Menguatkan identitas Glapansari sebagai desa kopi dengan panorama memukau.
Simbol Kebanggaan Baru
Kini, gardu pandang “Satu Titik Seribu Pandang” bukan hanya spot foto yang Instagramable, melainkan simbol kebersamaan antara mahasiswa dan masyarakat. Ikon baru ini menjadi bukti bahwa dengan ide kreatif, kolaborasi, dan gotong royong, desa mampu mengembangkan potensi wisata yang berkelanjutan. Dengan panorama seribu pandang dan kopi yang mendunia, Desa Glapansari semakin mantap menapaki jalan sebagai desa wisata unggulan di Temanggung.
Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
 
 
									
 
													




