Surakarta, Krajan.id – Tim SANGU (Sastra dan Linguistik) dari program Hibah Pembelajaran Berdampak (JARPAK) Universitas Sebelas Maret (UNS) menyelenggarakan Diskusi Publik dan Peluncuran Edisi Tematik sebagai bagian dari proyek Menelisik Karya Sastra (Mekasa), Minggu (21/12/2025). Kegiatan berlangsung di Garena Gaming and Community Hub, Solo Technopark, Surakarta, pukul 14.00–16.00 WIB, dan dihadiri sekitar 50 peserta.
Acara ini menjadi wahana diseminasi hasil riset Tim SANGU yang menitikberatkan pada kajian sastra digital serta praktik kreatif generasi muda. Diskusi menghadirkan sastrawan Yeni Mulati, atau lebih dikenal dengan nama pena Afifah Afra, sebagai pembicara utama. Sejalan dengan diskusi, tim turut meluncurkan Edisi Tematik yang memuat artikel, hasil telaah, serta refleksi kritis terkait perkembangan sastra siber atau sastra digital.
Salah satu agenda inti ialah pemaparan hasil penelitian berjudul “Persepsi Sastra Digital pada Kalangan Generasi Z dan Generasi Alpha di Kawasan Solo Raya” oleh Ketua Kelompok ID 1504, Muthiara ’Arsy. Ia menguraikan kecenderungan konsumsi dan produksi karya sastra digital di kalangan generasi muda.
Temuan yang disampaikan mencakup perubahan pola membaca, praktik menulis di berbagai platform, hingga lahirnya kolaborasi kreatif berbasis komunitas daring. Paparan tersebut menjadi pengantar diskusi yang mempertemukan beragam perspektif mengenai dinamika sastra digital.
Dalam sambutannya, Ketua Tim SANGU menegaskan Edisi Tematik disusun sebagai upaya kolektif untuk melihat sastra digital secara lebih komprehensif. “Kami berharap edisi ini tidak hanya memotret fenomena, tetapi juga menjadi rujukan akademik dan praktik literasi yang relevan dengan perkembangan zaman,” ujarnya.
Pada sesi utama, Afifah Afra menyoroti fungsi sastra sebagai ruang refleksi diri sekaligus mekanisme pengelolaan emosi. Menurut dia, karya sastra tidak semata produk imajinasi, melainkan juga medium rekonstruksi pengalaman dan perenungan batin.
“Sastra memungkinkan penulis dan pembaca membayangkan kondisi ideal yang diharapkan, tanpa meninggalkan kedekatan dengan realitas,” katanya.
Diskusi kian dinamis ketika memasuki sesi tanya jawab. Daffa, perwakilan komunitas Solo Book Party, mengemukakan pandangan terkait maraknya fenomena alternate universe (AU) dalam sastra digital. Ia menilai AU kerap diposisikan sebagai ruang pelarian dari situasi sosial-politik yang dirasakan berat.
Menanggapi hal tersebut, Afifah Afra menyatakan bahwa penciptaan AU dapat menjadi salah satu bentuk pengendalian stres.
“Menciptakan AU memang proses pengendalian stres agar kita mendapat hiburan dari karya tersebut. Itu membawa kita pada sesuatu yang ideal. Namun bila lari dari persoalan menjadi sikap tetap, itu bisa bersifat menghindar,” jelasnya.
Ia menekankan AU sebaiknya dinikmati sebagai bacaan ringan, tanpa menjadikannya pelarian total dari realitas sosial.
Pertanyaan lain datang dari Sabil, mahasiswa Sastra Arab FIB UNS, mengenai kaitan antara Myers-Briggs Type Indicator (MBTI) dan sastra. Afifah Afra menegaskan MBTI bukan standar tunggal dalam menilai kepribadian.
“MBTI bukan standar untuk mengukur seseorang,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa sastra memang berkaitan erat dengan psikologi, namun kepribadian manusia bersifat dinamis dan tidak bisa direduksi dalam satu tipologi.
Sesi tanya jawab ditutup dengan pertanyaan dari Mutia mengenai penggambaran tokoh dalam novel. Afifah Afra menjelaskan bahwa tokoh protagonis kerap merepresentasikan harapan atau keinginan penulis.
“Hampir semua tokoh protagonis adalah representasi keinginan penulis. Dengan menuliskan karakter ideal, sastra menjadi sarana refleksi sekaligus terapi kreatif,” tuturnya.
Kegiatan ditutup dengan peluncuran resmi Edisi Tematik Tim SANGU. Penyelenggara menyampaikan harapan agar publikasi ini dapat memperkaya literatur mengenai sastra digital serta menjadi rujukan bagi penelitian berikutnya. Selain itu, kegiatan diseminasi riset semacam ini diharapkan memperkuat ekosistem literasi, khususnya di kalangan Generasi Z dan Generasi Alpha di Solo Raya.
Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.





