Solo Rasa Sultan: Keliling Kota Naik BST, Modal Recehan Dompet Tetap Aman!

Potret BST. (surakarta.go.id)
Potret BST. (surakarta.go.id)

Pernah nggak sih, kamu membayangkan keliling Kota Solo layaknya seorang sultan, bebas ke mana saja, mampir kulineran, nongkrong di tempat hits, tapi tetap hemat dan nggak bikin dompet jebol?

Tenang, ini bukan soal naik taksi mewah yang tarifnya bisa bikin kantong kering, atau bawa mobil pribadi yang kadang malah lebih stres nyari parkirnya daripada nikmatin perjalanannya. Kuncinya ada pada satu transportasi andalan: Bus Solo Trans (BST)!

Bacaan Lainnya

Dulu, sebelum kenal sama BST, jalan-jalan di Solo itu bikin galau. Bingung rute, takut nyasar, belum lagi mikirin ongkos ojol atau bus provinsi yang kadang lebih mahal dari harga makan siang. Apalagi kalau niatnya mau kulineran dari utara ke selatan, dari barat ke timur Solo, yang ada uang habis di ongkos.

Sekarang? Semua itu tinggal kenangan, kayak mantan yang udah di-unfollow. Di era BST ini, kamu bisa menjelajahi Solo modal e-wallet recehan, tanpa drama, tanpa nyasar, dan yang paling penting, tanpa bikin isi dompet megap-megap. Serius, dengan modal Rp5.000, kamu sudah bisa resmi menyandang gelar “Sultan Recehan Anti Nyasar.” Gimana caranya? Yuk, kita bahas lebih lanjut!

Naik BST Itu Gampang Banget

Buang jauh-jauh mitos kalau naik transportasi umum itu ribet. BST hadir dengan sistem koridor yang simpel, kayak resep telur ceplok. Tiap rute punya kode dan jalur tetap, jadi kamu nggak bakal bingung.

Mau ke Keraton, Pasar Gede, atau Kampung Batik Laweyan? Tinggal naik BST sesuai kode koridornya. Kalau tahu benangnya, kamu nggak bakal nyasar. Kecuali kalau kamu memang hobi bengong dan ketiduran di bus, ya beda cerita.

Soal bayar? Nggak usah khawatir. BST sudah menggunakan sistem pembayaran cashless, cukup tap kartu atau scan QR e-wallet, dan kamu siap jalan. Tiket cuma Rp5.000—lebih murah dari es kopi kekinian! Kartu BST bisa kamu beli dan isi ulang di Indomaret, jadi gampang banget. Tapi ingat, pastikan saldo kamu cukup, biar nggak malu pas tap tapi saldo limit. Duh, sultan mana tuh?

Sahabat Anti Galau

Buat kamu yang takut kelamaan nunggu atau takut ketinggalan bus, ada aplikasi canggih bernama Teman Bus. Tinggal unduh, kamu bisa pantau jadwal, rute, dan posisi real-time BST. Nggak perlu celingak-celinguk bingung nunggu bus lewat, tinggal buka aplikasi sambil scroll TikTok, udah deh santuy.

Aplikasi ini penting banget, apalagi kalau kamu punya waktu mepet atau lagi ngejar kuliner sebelum tutup. Nggak ada lagi cerita nunggu bus berjam-jam di halte sendirian kayak abis ditinggal pas lagi sayang-sayangnya.

Destinasi “Sultan Recehan” di Solo

BST bisa mengantarmu ke berbagai spot hits dan ikonik di Solo. Mau ke Pasar Klewer, Benteng Vastenburg, atau Keraton Hadiningrat? Semua bisa dijangkau. Cocok buat kamu yang doyan foto-foto estetik karena banyak sudut kota Solo yang vintage dan Instagramable banget. Mau nongkrong di kafe lucu tanpa drama parkir mahal juga bisa, karena BST siap nganter kamu sampai depan pintu.

Buat kamu mahasiswa UNS, ISI, atau Universitas Aisyiyah, BST juga jadi solusi hemat buat kulineran. Dari halte belakang kampus, kamu bisa naik koridor 4 (warna biru) langsung ke Pasar Gede. Di sana, kamu bisa jajal aneka kuliner legendaris: mulai dari leker, kembang tahu, ketoprak, sampai bolen pisang. Semua lezat, murah, dan pastinya cocok buat kantong mahasiswa.

Anti Nyasar, Anti Drama

Naik BST itu menyenangkan, asal kamu nggak salah jurusan. Karena beda koridor, beda tujuan. Jangan cuma lihat warna bus, perhatikan juga kode koridor di depan bus dan di aplikasi Teman Bus. Beberapa rute memang kadang pakai dua warna bus berbeda, jadi mata kamu harus jeli—jangan cuma jeli lihat story mantan doang.

Kalau ragu, jangan gengsi buat tanya ke kondektur atau penumpang lain. Serius, nanya itu bukan tanda gaptek. Daripada nyasar sampai Sukoharjo padahal niatnya ke Manahan, kan? Malu bertanya, bisa-bisa kamu jadi backpacker nyasar yang bingung di kota sendiri.

Selalu cek peta rute BST sebelum berangkat. Dengerin pengumuman otomatis di dalam bus soal pemberhentian, dan jangan lupa untuk turun di halte yang tepat. Biar nggak jadi cerita tragis sultan yang gagal misi karena ketiduran.

Etika Naik BST

Jadi Sultan Recehan bukan berarti kamu bebas seenaknya. Tetap ada etikanya, bro! Kasih tempat duduk buat lansia, ibu hamil, dan difabel, jangan berisik, dan tolong banget jangan bawa makanan bau nyegrak. Bayangin, kamu lagi menikmati perjalanan, eh sebelah kamu makan jengkol. Hilang semua vibes sultannya!

Hormati sesama penumpang, jaga kebersihan, dan jadi pengguna transportasi umum yang cerdas dan santun. Ini bukan cuma soal jalan-jalan hemat, tapi juga soal menciptakan budaya naik bus yang nyaman dan menyenangkan buat semua orang.

Solo, Kota Budaya yang Ramah Sultan Recehan

BST membuka peluang buat siapa aja menikmati keindahan dan kekayaan budaya Solo tanpa beban ongkos. Mau ke tempat wisata, ke kampus, ke pasar, atau sekadar keliling sore? Semua bisa kamu lakukan tanpa macet dan tanpa drama cari parkir.

Sekarang, nggak ada alasan lagi buat malas menjelajahi Solo. BST itu bukan sekadar transportasi, tapi gerbang petualangan yang bikin kamu bisa menikmati Solo seperti warga lokal, tapi dengan pengalaman rasa VVIP.

Ayo, Jadi Sultan Recehan di Kota Solo

Udah siap keliling Solo modal goceng tapi pengalaman kelas atas? Yuk, langsung isi saldo e-wallet kamu, unduh aplikasi Teman Bus, dan mulai rencanakan petualanganmu. Jangan lupa ajak teman, pacar, atau bahkan gebetan biar makin seru. Tapi kalau jomblo, tenang aja—BST selalu siap nemeninmu keliling kota, no drama!

Selamat menjelajahi Solo, para Sultan Recehan. Buktiin sendiri betapa gampang, murah, dan nyamannya naik BST. Karena jadi sultan di kota budaya itu… semurah tap e-money!

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *