Sujud Syukur Warnai HUT RI ke-80 di Desa Soko, KKN Unugiri Kelompok 55 Ikut Meriahkan Tradisi

Suasana saat Sujud Syukur bersama di Lapangan Guyangan pada Sabtu malam (16/8/2025). (doc. KKN 55 Unugiri)
Suasana saat Sujud Syukur bersama di Lapangan Guyangan pada Sabtu malam (16/8/2025). (doc. KKN 55 Unugiri)

Desa Soko, Krajan.id – Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia ke-80, masyarakat Desa Soko, Kecamatan Temayang, Kabupaten Bojonegoro, menggelar Sujud Syukur bersama di Lapangan Guyangan pada Sabtu malam (16/8/2025). Kegiatan ini diselenggarakan berkolaborasi dengan mahasiswa KKN PINTAR Unugiri Kelompok 55, yang menjadikannya sebagai salah satu program kerja unggulan.

Acara berlangsung khidmat sejak pukul 18.30 WIB dengan rangkaian pembukaan, sambutan dari perwakilan pemerintah desa, pembacaan doa, hingga puncak kegiatan berupa Sujud Syukur yang diikuti oleh masyarakat, tokoh agama, tokoh masyarakat, serta seluruh anggota KKN. Suasana kebersamaan begitu terasa ketika semua larut dalam doa dan syukur atas nikmat kemerdekaan yang sudah dirasakan bangsa Indonesia selama delapan dekade.

Bacaan Lainnya

Koordinator desa KKN, Akhmad Faiz Riza Afthoni, menjelaskan bahwa kegiatan ini bukanlah hal baru bagi masyarakat Desa Soko.

“Kami tidak memilih kegiatan ini secara tiba-tiba, melainkan melanjutkan tradisi rutin tahunan Desa Soko. Sujud Syukur memang sudah menjadi cara masyarakat merayakan kemerdekaan, sehingga kami sebagai mahasiswa KKN ikut mendukung dan memeriahkannya,” terangnya.

Senada dengan itu, koordinator kegiatan, Milatun Nashihah, menuturkan bahwa respons masyarakat sangat positif sejak awal.

“Karena sudah menjadi tradisi, warga menyambut dengan antusias. Mereka terbiasa menyiapkan diri untuk hadir, sehingga suasana terasa guyub dan penuh kekhidmatan,” jelasnya.

Bagi masyarakat Desa Soko, Sujud Syukur memiliki makna mendalam. Tradisi ini menjadi pengingat bahwa kemerdekaan adalah nikmat dari Allah SWT yang wajib disyukuri. Melalui Sujud Syukur, warga diajak untuk senantiasa rendah hati, bersyukur, serta menjaga persatuan dalam bingkai kebersamaan.

Baca Juga: Blangkon Tradisional Dusun Bangen Kini Tampil di Etalase Digital Internasional

Ila Nur Cahyanti Syah Putri, salah satu mahasiswa KKN yang turut serta, menyebutkan bahwa momen paling berkesan adalah ketika masyarakat, tokoh agama, dan pemerintah desa bersama-sama larut dalam suasana khusyuk.

“Meski sederhana, rasa kebersamaan yang tercipta sangat mendalam. Itu meninggalkan kesan kuat bagi kami,” ungkapnya.

Selain bernuansa religius, kegiatan ini juga memberi nilai tambah bagi masyarakat. Tidak hanya sekadar seremoni, Sujud Syukur memperkuat spiritualitas, mempererat kebersamaan, serta menumbuhkan rasa syukur kolektif.

“Masyarakat tidak hanya merayakan kemerdekaan dengan meriah, tetapi juga dengan doa bersama agar bangsa semakin maju,” tambah Ila.

Dari sisi pelaksanaan, tantangan relatif kecil karena kegiatan ini sudah membudaya. Namun, menurut panitia, koordinasi teknis tetap menjadi perhatian penting agar acara berjalan lebih tertib dan khidmat, mengingat melibatkan banyak pihak.

Suasana saat Sujud Syukur bersama di Lapangan Guyangan pada Sabtu malam (16/8/2025). (doc. KKN 55 Unugiri)
Suasana saat Sujud Syukur bersama di Lapangan Guyangan pada Sabtu malam (16/8/2025). (doc. KKN 55 Unugiri)

Harapan besar pun lahir dari kegiatan ini. Para mahasiswa berharap tradisi Sujud Syukur terus dijaga dan diwariskan kepada generasi muda.

“Keistimewaannya terletak pada nilai kesakralan dan kontinuitas. Sujud Syukur bukan hanya acara sesaat, melainkan sudah melekat dalam identitas masyarakat Desa Soko sebagai wujud syukur atas kemerdekaan,” kata Milatun.

Lebih jauh, para mahasiswa KKN mengaku banyak belajar dari tradisi ini. Mereka menyadari pentingnya menghargai kearifan lokal.

“Sebagai mahasiswa, kami bukan sekadar membawa program baru, tetapi juga ikut menguatkan tradisi positif yang sudah ada. Dari sini kami belajar arti kolaborasi yang sejati,” tutup Faiz.

Baca Juga: KKN Tematik Literasi UNS 161 Hadirkan Program Kreatif dan Seru, Tingkatkan Minat Literasi Siswa SD di Banjarnegoro

Selain Sujud Syukur, KKN Unugiri Kelompok 55 juga melaksanakan kegiatan sosial lain, yakni penyuluhan pentingnya pendidikan dan bahaya pernikahan dini, yang digelar di Dusun Sekidang pada Jumat (15/8/2025). Dalam acara ini, mahasiswa bekerja sama dengan perangkat dusun dan kader posyandu.

Materi yang disampaikan menekankan pentingnya melanjutkan pendidikan sebagai bekal masa depan generasi muda serta bahaya pernikahan dini yang dapat memengaruhi kesehatan, psikologis, hingga kondisi sosial ekonomi. Seusai penyuluhan, mahasiswa juga mendampingi posyandu lansia dengan memberikan edukasi pola hidup sehat, paket bantuan, dan layanan kesehatan sederhana.

Kegiatan ini mendapat sambutan hangat dari masyarakat. Harapannya, melalui rangkaian kegiatan KKN tersebut, kesadaran warga semakin meningkat mengenai pentingnya pendidikan, pencegahan pernikahan dini, serta kepedulian terhadap kesehatan lansia.

Dengan adanya berbagai program tersebut, mahasiswa KKN Unugiri Kelompok 55 tidak hanya menghadirkan inovasi, tetapi juga memperkuat tradisi dan kepedulian sosial masyarakat. Sujud Syukur di Desa Soko pun menjadi simbol kolaborasi antara generasi muda dengan masyarakat dalam menjaga nilai spiritualitas sekaligus memperingati kemerdekaan bangsa.

Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *