Sulap Jelantah Jadi Berkah, Mahasiswa KKN UNS 92 Gelar Pelatihan Bersama Jelantah4Change

Mahasiswa KKN UNS Kelompok 92 berkolaborasi dengan komunitas Jelantah4Change. (doc. KKN UNS 92)
Mahasiswa KKN UNS Kelompok 92 berkolaborasi dengan komunitas Jelantah4Change. (doc. KKN UNS 92)

Bumiaji, Krajan.id – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Sebelas Maret (UNS) Kelompok 92 menginisiasi gerakan sosial dengan menggandeng komunitas Jelantah4Change untuk mengedukasi masyarakat Desa Bumiaji, Kecamatan Gondang, Kabupaten Sragen, mengenai pengelolaan minyak jelantah. Kegiatan ini berlangsung di Balai Desa Bumiaji pada Jumat (7/2/2025) dan diikuti oleh anggota Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK).

Program ini bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan limbah rumah tangga secara kreatif dan berkelanjutan. Mengusung tema Edukasi, Pendampingan, dan Pemberdayaan Masyarakat, mahasiswa KKN UNS memberikan pelatihan tentang cara mengolah minyak jelantah menjadi lilin ramah lingkungan.

Bacaan Lainnya

Minyak jelantah yang kerap dianggap limbah ternyata tergolong Bahan Berbahaya dan Beracun (B3). Jika dibuang sembarangan, minyak ini dapat menyumbat saluran air, mencemari tanah, serta merusak ekosistem perairan.

Baca Juga: Ecobrick: Solusi Sederhana untuk Menjadi Pahlawan Lingkungan

Selain itu, penggunaan minyak jelantah secara berulang kali juga berisiko bagi kesehatan karena mengandung senyawa karsinogenik yang berpotensi memicu penyakit serius.

“Minyak jelantah yang dibuang sembarangan dapat mencemari lingkungan dan membahayakan kesehatan karena mengandung senyawa karsinogenik,” ujar Ratih Kusuma, pemateri dari komunitas Jelantah4Change.

Jelantah4Change sendiri merupakan komunitas yang fokus pada pengelolaan minyak jelantah agar lebih bermanfaat dan tidak mencemari lingkungan. Mereka juga mendorong partisipasi masyarakat dalam mendaur ulang minyak jelantah agar memiliki nilai guna sekaligus bernilai ekonomi.

Peserta pelatihan pengolahan minyak jelantah menjadi lilin ramah lingkungan. (doc. KKN UNS 92)
Peserta pelatihan pengolahan minyak jelantah menjadi lilin ramah lingkungan. (doc. KKN UNS 92)

Dalam sesi pelatihan, peserta yang didominasi ibu-ibu PKK diberikan teori mengenai dampak minyak jelantah terhadap lingkungan dan kesehatan. Setelah itu, mereka diajak untuk langsung mempraktikkan proses pembuatan lilin dari minyak jelantah.

“Kami jadi tahu bahwa minyak jelantah bisa dimanfaatkan, tidak hanya dibuang begitu saja,” ujar Suwanti, Ketua PKK Desa Bumiaji.

Baca Juga: Optimalisasi Pertanian Desa Dimong: Pengurangan Hama Tikus, Pembuatan Pupuk Organik, dan Pelatihan Alat Tugal oleh Mahasiswa KKN 67 UNS

Selain mengurangi limbah, lilin dari minyak jelantah ini juga memiliki nilai ekonomi. Produk ini dapat dijual sebagai souvenir atau barang kreatif lainnya. Melalui kegiatan ini, mahasiswa KKN UNS berharap masyarakat bisa lebih peduli terhadap lingkungan serta mampu menciptakan produk ramah lingkungan yang bermanfaat secara ekonomis.

“Kami berharap pelatihan ini bisa menginspirasi masyarakat untuk lebih bijak dalam mengelola limbah rumah tangga dan menciptakan produk yang memiliki nilai guna,” ujar salah satu mahasiswa KKN UNS.

Kegiatan ini mendapat apresiasi dari warga Desa Bumiaji karena dinilai memberikan manfaat nyata dalam mengatasi permasalahan limbah rumah tangga. Dengan adanya edukasi dan pendampingan ini, diharapkan semakin banyak masyarakat yang menerapkan praktik pengelolaan limbah yang berkelanjutan.

Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *