Klaten, Krajan.id – Bertempat di Balai Desa Soropaten, Kecamatan Karanganom, Kabupaten Klaten, Tim Hibah MBKM Universitas Sebelas Maret (UNS) ID 1219 menggelar sosialisasi dan pelatihan pengolahan limbah jagung menjadi pelet pakan ternak bernutrisi pada Kamis (8/5/2025).
Kegiatan ini merupakan bagian dari program “Membangun Desa” yang bertujuan untuk memberdayakan masyarakat desa dalam mengelola limbah pertanian secara produktif dan berkelanjutan.
Kegiatan yang mengangkat tema “Sosialisasi Pembuatan Pelet Pakan Ternak dari Tongkol dan Batang Jagung melalui Fermentasi EM4” ini dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat. Hadir dalam kegiatan tersebut perangkat desa, kelompok peternak, warga setempat, serta dosen pembimbing Dr. Ir. Margono, S.T., M.T. dari Program Studi Teknik Kimia UNS.
Acara dibuka dengan sambutan dari Ketua Tim Pelaksana, Muhammad Nabil Afaf Farahi, mahasiswa Teknik Kimia UNS. Dalam pemaparannya, Nabil menyampaikan bahwa Desa Soropaten memiliki potensi besar dalam pertanian jagung.
Sayangnya, limbah berupa tongkol dan batang jagung selama ini hanya dibakar atau digunakan seadanya untuk pakan ternak. Padahal, jika dikelola dengan baik, limbah tersebut dapat diubah menjadi pelet bernilai jual.
“Kami melihat potensi besar dalam pemanfaatan limbah jagung sebagai pelet pakan ternak fermentasi EM4 yang kaya nutrisi. Selain memenuhi kebutuhan pakan, ini juga bisa menjadi sumber penghasilan tambahan bagi masyarakat,” jelas Nabil.
Dosen pembimbing, Dr. Margono, juga mengapresiasi semangat dan partisipasi warga dalam kegiatan ini. Ia berharap pelatihan ini dapat menjadi pintu masuk menuju kemandirian pangan desa.
“Kegiatan seperti ini harus terus dikembangkan. Inovasi sederhana ini bisa berdampak besar terhadap ketahanan pangan dan perekonomian desa, apalagi jika dikelola secara kolektif,” ujarnya.
Sementara itu, pihak Pemerintah Desa Soropaten yang diwakili oleh Sekretaris Desa juga menyambut baik inisiatif mahasiswa UNS. Ia mengungkapkan bahwa selama ini limbah jagung kerap menjadi permasalahan lingkungan saat musim panen. Dengan adanya pelatihan ini, harapannya masyarakat tidak lagi membakar limbah secara sembarangan.
Masuk ke sesi utama, tim mahasiswa yang diketuai oleh Ayu Srikandi memandu demonstrasi pembuatan pelet pakan ternak. Proses dimulai dari pencacahan tongkol dan batang jagung, pencampuran bahan tambahan seperti dedak dan larutan EM4, fermentasi selama kurang lebih 20 hari, hingga pencetakan pelet dan uji kualitas produk akhir.
Proses ini ditunjukkan secara langsung kepada peserta sosialisasi, dan masyarakat pun tampak antusias mengikuti tahapan demi tahapan. Dengan partisipasi aktif tersebut, diharapkan warga dapat meniru dan mempraktikkan teknik ini secara mandiri.
Selain aspek teknis pengolahan, tim MBKM UNS juga memberikan materi tambahan mengenai peluang usaha dan strategi pemasaran digital. Disampaikan oleh Maulida Adela, Myta Karuniawati, dan Yosea Ido Fernando, sesi ini membahas cara memasarkan produk secara online melalui platform seperti Shopee dan TikTokShop.
“Kami ingin masyarakat tidak hanya bisa memproduksi, tetapi juga memahami cara menjualnya secara digital. Dengan pemasaran online, produk lokal seperti pelet jagung fermentasi bisa menjangkau pasar yang lebih luas,” jelas Myta Karuniawati saat mempresentasikan materi.
Kegiatan juga mencakup sesi tanya jawab, di mana warga aktif menanyakan berbagai hal mulai dari komposisi bahan, potensi kandungan gizi, hingga strategi promosi. Kegiatan ditutup dengan pembagian doorprize serta penyerahan vandel dan buku panduan produksi pelet kepada Pemerintah Desa sebagai simbol keberlanjutan program.
Dengan adanya kegiatan ini, Tim MBKM UNS berharap masyarakat Desa Soropaten dapat mengembangkan inovasi ini secara berkelanjutan. Pelet hasil olahan limbah jagung tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan pakan lokal, tetapi juga membuka peluang usaha baru yang berdampak pada peningkatan taraf hidup masyarakat.
“Kami ingin meninggalkan sesuatu yang berkelanjutan, bukan sekadar kegiatan satu kali. Semoga masyarakat bisa terus mengembangkan ide ini secara mandiri, bahkan menjadi pelopor di daerah lain,” tutup Anandya Fatin Nabila selaku moderator kegiatan.
Baca Juga: Mahasiswa PKL UTM Ikut Andil dalam Penertiban Pajak Reklame Bersama Bapenda Surabaya
Program ini merupakan upaya konkret menuju desa mandiri pangan dan energi berbasis teknologi tepat guna. Melalui sinergi antara akademisi, masyarakat, dan pemerintah desa, Desa Soropaten diharapkan menjadi contoh bagi desa lain dalam mengelola limbah menjadi berkah, bukan masalah.
Tim Hibah MBKM UNS 2025 ID: 1219 terdiri dari sepuluh mahasiswa Program Studi Teknik Kimia, Universitas Sebelas Maret, yaitu Muhammad Nabil Afaf Farahi, Anandya Fatin Nabila, Ayu Srikandi, Maulida Adela Hapsari, Muhammad Zacky Romansyah, Myta Karuniawati, Naufal Agdiffa Sulistyawan, Sania Mutia Zaharani, Velanda Septiani, dan Yosea Ido Fernando.
Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.