Survei Potensi Wisata: UNAIR dan Warga Desa Kandangan Bersinergi Kembangkan Green Homestay

Tim UNAIR saat berdiskusi dengan masyarakat Desa Kandangan di Situs Selogending (21/09/2025). (doc. pribadi)
Tim UNAIR saat berdiskusi dengan masyarakat Desa Kandangan di Situs Selogending (21/09/2025). (doc. pribadi)

Kandangan, Krajan.id – Desa Kandangan, yang terletak di kaki Gunung Semeru, dikenal dengan udara sejuk, pemandangan pedesaan yang asri, serta keramahan warganya. Potensi tersebut mendorong Desa Kandangan untuk berkembang menjadi destinasi wisata berbasis alam dan budaya, sekaligus membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat.

Sebagai bagian dari Program Pengembangan Desa Binaan Universitas Airlangga (UNAIR) tahun 2025, tim dosen lintas disiplin (D4 Perhotelan, D4 Destinasi Pariwisata, dan S1 Antropologi) bersama mahasiswa dari Program Studi D4 Destinasi Pariwisata melakukan survei langsung pada (21–22/9/2025). Survei ini berfokus pada pemetaan potensi pariwisata serta peningkatan kapasitas warga dalam mengelola desa wisata dan homestay.

Bacaan Lainnya

Selain melakukan observasi lapangan, tim UNAIR juga memberikan pendampingan dalam berbagai aspek, mulai dari pengelolaan green homestay, pelestarian budaya, hingga aktivitas keseharian warga yang berpotensi menjadi daya tarik wisata.

“Pasar wisatawan mancanegara sangat tertarik dengan pengalaman lokal. Mereka bahkan rela membayar mahal untuk merasakan hidup sebagai warga desa. Jika pengelolaan dilakukan dengan baik, Desa Kandangan bisa menjadi tujuan favorit wisatawan mancanegara sekaligus menarik minat wisatawan domestik,” ungkap Prof. Dr. Bambang Suharto, Ketua Tim Pelaksana dari Universitas Airlangga.

Kolaborasi ini melibatkan banyak pihak, seperti Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), kelompok pemuda, pengelola homestay, hingga budayawan lokal. Diskusi strategis antara tim UNAIR dan warga juga dilakukan di Situs Selogending, sebuah peninggalan sejarah yang menjadi daya tarik wisata di Kandangan.

Dalam kunjungan tersebut, tim meninjau salah satu rumah warga yang akan dijadikan homestay binaan. Para dosen memberikan masukan terkait standar kebersihan, kenyamanan, hingga penataan kamar sesuai prinsip Sapta Pesona pariwisata. Harapannya, wisatawan yang menginap tidak hanya mendapatkan pengalaman yang berkesan, tetapi juga mendukung konsep ramah lingkungan.

Dengan potensi alam, budaya, serta keterbukaan masyarakat, Desa Kandangan dinilai ideal untuk mengembangkan konsep voluntourism dan green homestay. Wisatawan nantinya tidak hanya sekadar berkunjung, melainkan juga terlibat dalam aktivitas warga seperti bertani, memasak, hingga mengikuti ritual budaya. Model pariwisata ini terbukti mampu menarik wisatawan asing untuk tinggal lebih lama di desa.

“Kami berharap program ini dapat berjalan berkelanjutan agar manfaatnya dirasakan seluruh warga. Selain melestarikan budaya, pengembangan wisata berbasis kearifan lokal ini juga diharapkan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” tutur Wira Dharma, tokoh masyarakat sekaligus pengurus BUMDes Panca Karya Mandiri Desa Kandangan.

Universitas Airlangga bersama masyarakat berkomitmen melanjutkan pendampingan, mulai dari pelatihan pengelolaan green homestay hingga strategi pemasaran berbasis komunitas. Dengan langkah tersebut, Desa Kandangan diarahkan untuk mampu mengelola potensi pariwisata secara mandiri, berdaya saing, dan berkelanjutan.

Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *