Desa Tlahab, Krajan.id – Kelompok 334 KKN Tematik Universitas Sebelas Maret (UNS) periode Juli–Agustus 2025 menggelar kegiatan Talkshow Kopi dan Demonstrasi Coffee Ready to Drink di Desa Tlahab, Kecamatan Kledung, Kabupaten Temanggung. Acara ini menjadi bagian dari upaya mendukung konservasi lahan sekaligus mengembangkan inovasi produk kopi yang bernilai ekonomis.
Desa Tlahab dikenal sebagai daerah dataran tinggi yang rawan erosi tanah. Salah satu langkah pencegahan yang dilakukan pemerintah setempat adalah melalui penanaman kopi secara berkelanjutan. Namun, kesadaran masyarakat terhadap pentingnya konservasi masih terbilang rendah.
Karena itu, mahasiswa KKN Tematik UNS merasa perlu melakukan edukasi serta pendampingan, terutama kepada kelompok tani yang menjadi ujung tombak dalam pengelolaan lahan.
“Program ini kami rancang tidak hanya untuk memberikan pengetahuan tentang manfaat konservasi, tetapi juga untuk membekali masyarakat dengan keterampilan mengolah kopi menjadi produk inovatif yang memiliki nilai jual,” ujar salah satu perwakilan mahasiswa KKN 334 UNS.

Kegiatan talkshow menghadirkan narasumber berkompeten, yakni Dadi Riswanto, S.P., perwakilan dari Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan Kabupaten Temanggung. Dalam pemaparannya berjudul “Kebijakan Kopi Temanggung”, ia menjelaskan perkembangan tanaman kopi mulai dari aspek hulu hingga hilir.
“Pembahasan mencakup perbenihan, budidaya, pengendalian hama dan penyakit, hingga proses panen dan pasca panen. Semua tahapan ini sangat penting untuk menjamin kualitas kopi Temanggung agar tetap bersaing di pasar,” jelas Dadi.

Setelah sesi talkshow, kegiatan dilanjutkan dengan demonstrasi pembuatan Coffee Ready to Drink yang dipandu oleh NRH Izzatulloh Robbany JH, MBA, seorang barista berpengalaman. Dalam sesi ini, para peserta diajak menyaksikan langsung proses pembuatan kopi siap minum dengan resep racikan hasil kolaborasi kelompok Tlahab dan Kwadungan.
“Tujuan kami bukan hanya memperkenalkan cara mengolah kopi, tapi juga mengajarkan inovasi produk yang dapat membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat desa,” ungkap Izzatulloh.

Sebagai bentuk tindak lanjut, panitia membagikan bibit kopi kepada peserta yang hadir agar mereka dapat mempraktikkan pengetahuan yang diperoleh dalam sesi talkshow. Selain itu, peserta juga mendapatkan Coffee Ready to Drink hasil olahan demonstrasi sebagai pengalaman langsung menikmati produk inovatif tersebut.
Dengan adanya program ini, masyarakat Desa Tlahab diharapkan tidak hanya memahami pentingnya konservasi kopi dari sisi ekologis, tetapi juga mampu mengembangkan produk turunan kopi yang bernilai tambah. Harapannya, konservasi lahan berjalan seiring dengan peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat.
“Melalui kegiatan ini, kami berharap petani bisa mengaplikasikan praktik ramah lingkungan sekaligus mengembangkan produk kopi yang berdaya saing tinggi,” tutup salah satu mahasiswa KKN UNS.
Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.





