Tim BBK-6 UNAIR Kenalkan Inovasi JELITA, Ubah Minyak Jelantah Jadi Lilin Aromaterapi Bernilai Ekonomi di Desa Cembor

Foto bersama ibu PKK Desa Cembor. (doc. BBK 6 UNAIR, Cembor)
Foto bersama ibu PKK Desa Cembor. (doc. BBK 6 UNAIR, Cembor)

Desa Cembor, Krajan.id – Minyak jelantah yang kerap kali dianggap sebagai limbah rumah tangga, kini dapat diubah menjadi produk bernilai ekonomi tinggi. Hal inilah yang menjadi fokus utama kegiatan Tim Belajar Bersama Komunitas (BBK)-6 Universitas Airlangga (UNAIR) di Desa Cembor, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.

Melalui program bertajuk JELITA (Jelantah Lilin Terapi Aroma), mahasiswa UNAIR menghadirkan solusi inovatif untuk mengatasi permasalahan lingkungan sekaligus membuka peluang ekonomi baru bagi warga setempat.

Bacaan Lainnya

Kebiasaan masyarakat Indonesia yang gemar mengonsumsi makanan gorengan menyebabkan peningkatan produksi minyak jelantah. Sayangnya, sebagian besar minyak bekas ini langsung dibuang ke lingkungan tanpa pengolahan yang tepat.

Tidak terkecuali di Desa Cembor, di mana masyarakat masih membuang minyak jelantah ke saluran air atau ke tanah secara langsung. Praktik ini berisiko mencemari air tanah, merusak ekosistem mikroorganisme, serta mengganggu kenyamanan lingkungan dengan aroma tak sedap.

Melihat kondisi tersebut, Tim BBK-6 UNAIR Cembor menginisiasi program JELITA sebagai alternatif pemanfaatan minyak jelantah menjadi lilin terapi aroma. Program ini tidak hanya mengedukasi masyarakat tentang bahaya limbah minyak jelantah, tetapi juga memperkenalkan keterampilan baru yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi warga.

Sesi Sosialisasi terkait Bahaya Minyak Jelantah oleh Tim BBK-6 UNAIR Cembor . (doc. BBK 6 UNAIR, Cembor)
Sesi Sosialisasi terkait Bahaya Minyak Jelantah oleh Tim BBK-6 UNAIR Cembor . (doc. BBK 6 UNAIR, Cembor)

Kegiatan yang dilaksanakan pada (22/7/2025) ini diawali dengan sesi sosialisasi mengenai dampak negatif pembuangan minyak jelantah secara sembarangan terhadap lingkungan dan kesehatan. Dalam sesi ini, warga mendapatkan pemahaman mengenai pentingnya pengolahan limbah rumah tangga, khususnya minyak jelantah.

Setelah sosialisasi, acara dilanjutkan dengan workshop pembuatan lilin aromaterapi. Perwakilan ibu-ibu PKK Desa Cembor dilibatkan langsung dalam proses pembuatan lilin, mulai dari pemanasan minyak, pencampuran bahan aromaterapi, hingga proses pencetakan.

Baca Juga: Kenakalan Remaja Bukan Tren! KKM 58 UNIBA Bareng Polisi Buka-Bukaan Fakta di SMK Insan Mandiri Alkhairi

Bagi peserta lain yang tidak bisa mengikuti praktik langsung, panitia juga menayangkan video demonstrasi agar seluruh peserta tetap dapat memahami proses pembuatannya.

Sebagai bentuk apresiasi dan hasil nyata dari kegiatan ini, Tim BBK-6 UNAIR membagikan lilin JELITA beserta buku panduan pembuatan kepada seluruh peserta. Ibu-ibu PKK tampak antusias, aktif berdiskusi, serta saling bertukar pendapat mengenai pengembangan produk ini ke depannya.

Sesi Workshop Pembuatan JELITA (Jelantah Lilin Terapi Aroma) oleh Tim BBK-6 UNAIR CEMBOR dan Ibu PKK Desa Cembor. (doc. BBK 6 UNAIR, Cembor)
Sesi Workshop Pembuatan JELITA (Jelantah Lilin Terapi Aroma) oleh Tim BBK-6 UNAIR CEMBOR dan Ibu PKK Desa Cembor. (doc. BBK 6 UNAIR, Cembor)

Salah satu anggota PKK, Ibu Lis, menyampaikan apresiasinya, “Pelatihan JELITA sangat bermanfaat. Kami ibu-ibu sering mengabaikan bahaya minyak jelantah. Dengan pelatihan ini, kami belajar bahwa limbah tersebut bisa diolah menjadi lilin aromaterapi yang tidak hanya indah, tapi juga bernilai jual. Terima kasih banyak Tim BBK-6 UNAIR.”

Menurut Tim BBK-6, JELITA merupakan langkah awal dalam membangun kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pengolahan limbah rumah tangga. Selain itu, produk ini memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai bagian dari ekonomi kreatif desa. Mereka berharap, Pemerintah Desa Cembor dapat turut serta mendukung program ini secara berkelanjutan, khususnya dalam hal pemasaran produk ke tingkat yang lebih luas.

Baca Juga: Mahasiswa KKM 58 UNIBA Tanamkan Semangat Menabung Sejak Dini di SDN 2 Nameng

“Kami berharap, kegiatan ini tidak hanya berhenti di sini. Kami ingin warga Cembor mampu mengolah limbah menjadi sesuatu yang bermanfaat, dan bahkan menjadi peluang bisnis ke depannya,” ungkap perwakilan tim BBK-6 UNAIR.

Program JELITA menunjukkan bahwa solusi atas permasalahan lingkungan bisa berangkat dari ide-ide sederhana, dengan pendekatan edukatif dan pemberdayaan masyarakat secara langsung. Inovasi ini menjadi contoh nyata bahwa minyak bekas pun bisa naik kelas, menjadi produk fungsional yang bernilai dan ramah lingkungan.

Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *