Tim HM Pelita UNS Kenalkan Olahan Jahe Instan untuk Kemandirian Ekonomi Desa

Foto Bersama Tim Hibah Pembelajaran Berdampak HM Pelita dengan Ibu Ibu PKK RW 13 Desa Genrungan, Mojogedang, Karanganyar peserta Pelatihan Pembuatan Jahe Instan. (doc. pribadi)
Foto Bersama Tim Hibah Pembelajaran Berdampak HM Pelita dengan Ibu Ibu PKK RW 13 Desa Genrungan, Mojogedang, Karanganyar peserta Pelatihan Pembuatan Jahe Instan. (doc. pribadi)

Karanganyar, Krajan.id – Tim Hibah Pembelajaran Berdampak HM Pelita dari Program Studi Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian, Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, menyelenggarakan pelatihan pembuatan bubuk jahe instan bagi warga Desa Gentungan, Kecamatan Mojogedang, Kabupaten Karanganyar. Kegiatan yang digelar pada 2025 ini menjadi salah satu rangkaian program Hibah Pembelajaran Berdampak dan mendapat respons positif dari warga.

Pelatihan yang dipusatkan di RW 13 ini diikuti oleh 21 peserta, seluruhnya ibu-ibu PKK. Dengan bahan yang sederhana seperti jahe, gula pasir, dan sedikit air. Peserta diperkenalkan pada teknik pengolahan jahe menjadi minuman instan yang hangat, praktis, dan memiliki nilai ekonomi.

Bacaan Lainnya
Foto Tim Hibah Pembelajaran Berdampak HM Pelita Pemaparan Materi Pelatihan Pembuatan Jahe Instan. (doc. pribadi)
Foto Tim Hibah Pembelajaran Berdampak HM Pelita Pemaparan Materi Pelatihan Pembuatan Jahe Instan. (doc. pribadi)

Kegiatan diawali dengan pemaparan materi mengenai langkah-langkah pembuatan bubuk jahe instan, mulai dari proses pembersihan rimpang, ekstraksi sari jahe, pencampuran bahan, hingga pemasakan. Tim HM Pelita juga menyertakan penjelasan mengenai penghitungan Harga Pokok Produksi (HPP) agar peserta memahami potensi komersialisasi produk tersebut sebagai usaha rumahan.

Foto Praktik Pembuatan Jahe Instan dengan Ibu Ibu PKK RW 13 Desa Gentungan. (doc. pribadi)
Foto Praktik Pembuatan Jahe Instan dengan Ibu Ibu PKK RW 13 Desa Gentungan. (doc. pribadi)

Usai sesi teori, peserta dibagi ke dalam tiga kelompok praktik. Satu kelompok tambahan bertindak sebagai demonstrator untuk memberikan contoh langsung. Seluruh kelompok berhasil menghasilkan bubuk jahe instan, meskipun terdapat variasi warna pada salah satu kelompok akibat penggunaan jenis wajan berbeda. Temuan ini menjadi catatan penting mengenai pengaruh peralatan terhadap kualitas produk.

Antusiasme peserta tampak dari keaktifan mereka bertanya, berdiskusi, serta terlibat langsung dalam tiap proses. Suasana pelatihan berlangsung hangat dan interaktif, menandai besarnya minat warga Gentungan dalam mengembangkan produk olahan jahe sebagai peluang ekonomi keluarga.

Tim HM Pelita UNS berharap kegiatan ini dapat menjadi langkah awal penguatan sektor UMKM desa melalui pemanfaatan komoditas pertanian lokal.

“Terima kasih, sudah diajari dan diberi ilmu baru. Bagus sekali,” ujar salah satu peserta, Ibu Darwi, usai mengikuti pelatihan.

Melalui pelatihan ini, warga diharapkan mampu memproduksi jahe instan secara mandiri, sekaligus membuka peluang usaha berbasis bahan baku yang mudah ditemui di lingkungan mereka.

Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *