Tim KKN 342 Universitas Sebelas Maret Berdayakan Petani Desa Kepyar Lewat Inovasi Pengolahan Limbah

Mahasiswa kelompok 342 KKN UNS berfoto bersama Kelompok Tani Desa Kepyar usai melakukan pelatihan optimalisasi pengolahan limbah pertanian dan peternakan. (doc. KKN 342 UNS)
Mahasiswa kelompok 342 KKN UNS berfoto bersama Kelompok Tani Desa Kepyar usai melakukan pelatihan optimalisasi pengolahan limbah pertanian dan peternakan. (doc. KKN 342 UNS)

Kepyar, Krajan.id – Inovasi pengolahan limbah pertanian dan peternakan menjadi solusi cerdas yang ditawarkan oleh Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) 342 Universitas Sebelas Maret (UNS) kepada para petani di Desa Kepyar. Melalui kegiatan sosialisasi yang digelar pada 24 Juli lalu, mahasiswa UNS memperkenalkan metode ramah lingkungan sekaligus ekonomis untuk mengubah limbah yang selama ini kurang termanfaatkan menjadi produk bernilai tinggi.

Acara sosialisasi bertajuk “Optimalisasi Pengolahan Limbah Pertanian Jerami Sebagai Pakan Ternak dan Pengolahan Limbah Peternakan Menjadi Pupuk Fermentasi” itu berlangsung di kediaman Kepala Dusun Karangtengah, Joko. Kegiatan ini dihadiri oleh ketua RT, RW, serta kelompok tani dari berbagai dusun di Desa Kepyar. Partisipasi aktif masyarakat mencerminkan antusiasme tinggi terhadap peluang baru dalam pengelolaan limbah.

Bacaan Lainnya

Dalam sambutannya, Joko menegaskan pentingnya program ini bagi masyarakat desa.

“Kami melihat potensi besar dari limbah jerami dan kotoran ternak di desa kami. Sosialisasi ini membuka mata kami bahwa limbah tersebut bukanlah masalah, melainkan sumber daya yang bisa dioptimalkan untuk meningkatkan kesejahteraan peternak dan petani,” ungkapnya.

Tim KKN 342 UNS memaparkan tiga teknik utama dalam pengolahan limbah. Pertama, pembuatan silase sebagai pakan ternak bernutrisi tinggi. Kedua, teknik amoniasi untuk meningkatkan kualitas jerami agar lebih mudah dicerna ternak. Ketiga, pengolahan limbah peternakan menjadi pupuk organik fermentasi yang dapat menyuburkan lahan secara alami.

Materi disampaikan secara rinci, mulai dari pengenalan alat dan bahan, langkah-langkah produksi, hingga indikator keberhasilan produk. Untuk memperkuat pemahaman peserta, kegiatan dilanjutkan dengan demonstrasi langsung pembuatan silase dan jerami amoniasi.

Ryan Aditya, Ketua Tim KKN 342, menyampaikan apresiasi atas antusiasme masyarakat.

“Kami sangat senang melihat respons positif dari para peserta. Banyak dari mereka yang baru menyadari bahwa ada cara mudah dan efektif untuk mengolah limbah. Harapan kami, pengetahuan ini tidak berhenti di sini, tetapi dapat diterapkan secara luas sehingga Desa Kepyar bisa menjadi percontohan dalam manajemen limbah pertanian terpadu,” jelas Ryan.

Sesi diskusi berjalan interaktif, dengan banyak pertanyaan seputar penerapan praktis di lapangan. Para petani mengaku mendapatkan wawasan baru yang sangat relevan dengan pekerjaan mereka sehari-hari.

Pono, salah satu tokoh masyarakat Dusun Karangtengah, menyampaikan rasa syukur atas program yang diinisiasi mahasiswa UNS tersebut.

“Saya sangat berterima kasih kepada adik-adik KKN karena sudah membantu petani dan peternak di daerah Kepyar, khususnya Karangtengah, untuk menambah wawasan terkait kemudahan mengolah pakan ternak. Semoga ilmu ini segera diterapkan dan memberi manfaat nyata bagi warga,” ujarnya.

Sebagai bentuk keberlanjutan, Tim KKN 342 juga melakukan serah terima alat dan bahan yang dapat digunakan warga untuk mengimplementasikan teknik inovasi ini secara mandiri.

Tim KKN 342 Universitas Sebelas Maret terdiri dari mahasiswa multidisiplin yang memiliki misi pengabdian kepada masyarakat melalui penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi. Program kerja mereka di Desa Kepyar difokuskan pada pemberdayaan sektor pertanian dan peternakan, dengan tujuan menciptakan solusi berkelanjutan bagi tantangan lokal yang dihadapi masyarakat desa.

Melalui pendekatan edukatif, partisipatif, dan aplikatif, mahasiswa UNS berupaya menjadikan Desa Kepyar sebagai contoh desa mandiri yang mampu mengolah limbah menjadi sumber daya produktif. Harapan besar pun muncul agar inovasi ini tidak hanya memberi manfaat jangka pendek, melainkan juga membangun fondasi pertanian berkelanjutan bagi generasi mendatang.

Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *