Cilacap, Krajan.id – Upaya mewujudkan pembangunan desa berbasis data semakin diperkuat dengan hadirnya mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Sebelas Maret (UNS) kelompok 34 di Desa Karangkandri, Kecamatan Kesugihan, Kabupaten Cilacap. Melalui program “Peta Jalan SDGs Desa Berbasis Digital”, mereka berkolaborasi dengan pemerintah desa untuk melakukan pendataan digital menggunakan aplikasi Panda Validator.
Program ini diawali dengan kegiatan sosialisasi dalam bentuk Bimbingan Teknis Lokal Desa yang digelar pada Jumat (11/7/2025). Seluruh kepala dusun hadir untuk mempelajari cara kerja aplikasi sekaligus menyaksikan demonstrasi penggunaan sistem yang menjadi alat utama pendataan warga.
Desa Karangkandri memiliki tujuh dusun, yakni Karangdadap, Karangkandri Timur, Karangkandri Barat, Sawahbera, Pesawahan, Kewasen, dan Karangduren. Pada tahap awal, para kepala dusun diminta menentukan batas wilayah masing-masing. Tahap berikutnya, mahasiswa KKN mendampingi mereka melakukan pendataan rumah tangga dan sarana prasarana desa secara langsung di lapangan.
Proses pendataan memanfaatkan aplikasi Panda Validator, sebuah inovasi digital yang dapat diunduh di Google Playstore. Aplikasi ini menyediakan fitur beragam, mulai dari data penduduk, rumah tangga, UMKM, hingga peta digital. Keunggulannya, satu akun kepala dusun dapat digunakan di beberapa perangkat sekaligus, sehingga mempercepat proses input data.
Mahasiswa UNS diberi amanah mendampingi pendataan di Dusun Karangkandri Barat dan Karangduren. Karangkandri Barat memiliki satu RW dengan delapan RT, sedangkan Karangduren terdiri dari satu RW dengan tujuh RT. Pendataan dimulai dengan mengumpulkan salinan kartu keluarga di tingkat RT, kemudian data dimasukkan ke aplikasi melalui akun kepala dusun.

Kegiatan pertama berlangsung pada Kamis (17/7/2025) di Dusun Karangkandri Barat bersama Kepala Dusun, Muslih. Dalam waktu dua jam, data satu RT berhasil terinput ke aplikasi. Proses serupa berlanjut di RT lainnya.
Selanjutnya, mahasiswa kembali melakukan pendataan di Dusun Karangduren bersama Kepala Dusun, Supriyanto. Dengan berjalan kaki, mereka mendatangi rumah-rumah warga untuk memasukkan data yang diperlukan.
Pendataan mencakup Nomor Induk Kependudukan (NIK), alamat rumah, titik koordinat melalui Google Maps, serta foto tampak depan dan samping rumah. Selain itu, fasilitas publik seperti sekolah, posyandu, dan infrastruktur desa lain turut dicatat, termasuk kondisi bangunan serta status kepemilikan, apakah milik pribadi, desa, maupun pemerintah.

Walaupun waktu yang tersedia terbatas, mahasiswa berhasil melakukan pendataan di delapan RT di Dusun Karangkandri Barat serta tiga RT di Dusun Karangduren. Hasil kerja ini tidak hanya memperkaya basis data digital desa, tetapi juga menjadi ajang pembelajaran mahasiswa dalam memahami dinamika sosial masyarakat pedesaan.
Kegiatan KKN ini menunjukkan bahwa pendataan digital bukan sekadar pengumpulan informasi, melainkan bagian penting dari perencanaan pembangunan desa yang berkelanjutan. Data yang lebih akurat dan mudah diakses akan memudahkan pemerintah desa dalam menentukan prioritas pembangunan.
Melalui kolaborasi mahasiswa UNS dan Pemerintah Desa Karangkandri, langkah menuju desa digital di Cilacap semakin nyata. Harapannya, praktik ini dapat menjadi contoh bagi desa-desa lain dalam memanfaatkan teknologi untuk mempercepat pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs).
Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.





