Sragen, Krajan.id – Upaya peningkatan kapasitas sumber daya manusia di sektor pertanian terus digencarkan. Tim usaha rintisan mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS), Atamagri, bekerja sama dengan Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Sragen menggelar pelatihan intensif bertema pengembangan sistem pengelolaan irigasi kendali otomatis (automatic irrigation system). Program ini resmi dimulai pada Senin, (13/10/2025).
Kegiatan pelatihan tersebut merupakan implementasi dukungan dari program Wirausaha Baru Mahasiswa (WIBAWA) UNS yang turut mendorong penguatan inovasi Atamagri. Melalui dukungan itu, Atamagri menjalin kolaborasi dengan Dinas Tenaga Kerja Sragen untuk menyelenggarakan pelatihan berbasis proyek (project based learning) yang menyasar masyarakat luas, khususnya calon tenaga kerja di bidang pertanian modern.
Pelatihan dirancang komprehensif dengan total durasi 42 hari. Rentang waktu tersebut mencakup 20 hari pelatihan intensif dan 22 hari praktik kerja lapangan (on the job training). Atamagri bertanggung jawab penuh mengampu 16 hari sesi pelatihan intensif. Sebanyak 16 peserta dari berbagai wilayah di Sragen mengikuti pembelajaran hybrid, dimulai dari sesi daring pada minggu pertama dan dilanjutkan praktik langsung di Technopark Sragen.
Selama pelatihan, peserta mendapat materi teknis yang meliputi perakitan perangkat keras (hardware), pemrograman mikrokontroler, hingga instalasi sistem irigasi berbasis Internet of Things (IoT) secara langsung di lahan praktik. Pendekatan ini disusun untuk memastikan peserta tidak hanya memahami konsep, tetapi juga mampu menerapkan teknologi tersebut dalam situasi lapangan.

Fokus utama program adalah menjawab tantangan krisis air dan kebutuhan efisiensi tenaga kerja di sektor pertanian. Sistem irigasi otomatis yang dikembangkan memungkinkan pengaturan jadwal penyiraman dan volume air secara presisi melalui sensor kelembapan tanah. Dengan teknologi tersebut, petani dapat mengurangi pemborosan air serta meminimalkan beban kerja manual yang selama ini menjadi hambatan produktivitas.
Kegiatan ini sekaligus mendukung pencapaian sejumlah Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Teknologi irigasi presisi yang diterapkan berkontribusi pada penggunaan air yang lebih efisien (SDG 6), pengembangan infrastruktur industri pertanian yang inovatif (SDG 9), serta peningkatan kualitas pendidikan melalui transfer pengetahuan teknologi terapan (SDG 4).
CEO Atamagri, Aditya Wisnu, menegaskan bahwa pelatihan ini merupakan langkah konkret untuk memperkenalkan konsep pertanian cerdas (smart farming) kepada masyarakat tani.
“Kami ingin menjembatani para petani agar mampu memanfaatkan teknologi, khususnya sistem irigasi otomatis, demi mencapai efisiensi dan produktivitas yang lebih baik,” ujarnya.

Respons positif datang dari para peserta. Mareta, lulusan Fisika Universitas Gadjah Mada, mengaku pelatihan ini memberinya pengalaman baru dalam memahami teknologi pertanian.
“Pelatihan ini sangat menambah wawasan saya, terutama soal perakitan alat dan memahami sistem irigasi otomatis. Penjelasan tentang IoT dan coding sangat mudah dipahami. Suasana belajar pun menyenangkan karena kami saling berbagi pengalaman. Ilmu yang saya dapat sangat relevan dengan kebutuhan teknologi pertanian Indonesia,” tuturnya.
Peserta lainnya, Pak Syam, pelaku agribisnis lokal, menilai pelatihan ini sangat membantu pekerjaan sehari-hari.
“Sebagai orang yang bergelut di agribisnis, smart irrigation ini sangat mempermudah maintenance usaha saya. Saya belajar banyak hal, mulai dari coding, membuat skematik, sampai memahami sensor. Ternyata sensor kelembapan bisa diatur melalui handphone, sehingga pekerjaan saya bisa jauh lebih efisien. Ke depan saya ingin menerapkan teknologi ini dalam layanan agribisnis saya, dan tentu akan saya rekomendasikan ke rekan-rekan,” ujarnya.
Melalui kegiatan ini, program WIBAWA UNS menunjukkan kontribusi nyata dalam membangun ekosistem wirausaha muda berbasis inovasi dan teknologi. Kolaborasi antara Atamagri, Dinas Tenaga Kerja, dan Technopark Sragen diharapkan mampu mendorong petani beradaptasi dengan perkembangan teknologi digital sehingga pertanian lokal bergerak menuju model yang lebih modern, efisien, dan berkelanjutan.
Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.





