Kebondalem Lor, Krajan.id – Minyak jelantah kerap dianggap limbah tak berguna yang berakhir di saluran air atau tanah. Padahal, kebiasaan ini dapat mencemari lingkungan, menyumbat pipa, dan merusak ekosistem perairan.
Melihat kondisi tersebut, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Sebelas Maret (UNS) kelompok 109 menginisiasi workshop pengolahan minyak jelantah menjadi lilin aromaterapi, Selasa (5/8/2025), di Balai Desa Kebondalem Lor.
Workshop yang diikuti oleh ibu-ibu PKK ini bertujuan memberikan edukasi sekaligus keterampilan praktis dalam mengelola limbah rumah tangga. Tak hanya teori, peserta juga diajak untuk langsung mempraktikkan cara membuat lilin aromaterapi dengan bahan sederhana.
Dalam sesi praktik, peserta dilatih menyaring minyak jelantah, mencampurnya dengan asam stearat serta essential oil, lalu menuangkannya ke dalam cetakan gelas kecil. Setelah mengeras, lilin dikemas dengan tampilan menarik sehingga siap digunakan maupun dijual kembali.
Antusiasme warga terlihat jelas sepanjang kegiatan. Beberapa peserta bahkan aktif bertanya mengenai peluang pemasaran produk ramah lingkungan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa edukasi tak hanya berhenti pada kesadaran lingkungan, tetapi juga membuka wawasan baru tentang potensi ekonomi dari limbah rumah tangga.
Ibu Endang, salah satu peserta workshop, mengaku mendapatkan pengalaman berharga.
“Saya senang bisa ikut workshop ini karena mendapat ilmu baru. Saya baru tahu kalau minyak jelantah yang bau dan tidak terpakai bisa diubah menjadi lilin aromaterapi seperti ini,” ujarnya.
Pendapat serupa disampaikan Ibu Ipit. “Biasanya minyak jelantah di rumah hanya saya kumpulkan lalu dijual. Baru kali ini saya tahu kalau bisa diolah jadi barang cantik dan bermanfaat seperti lilin aromaterapi,” tuturnya dengan semangat.
Melalui kegiatan ini, mahasiswa UNS 109 berharap masyarakat lebih peka terhadap pentingnya pengelolaan limbah. Minyak jelantah yang awalnya dipandang sekadar sampah ternyata bisa disulap menjadi produk estetik sekaligus memiliki nilai jual.
Selain itu, kegiatan ini diharapkan menjadi pintu masuk bagi munculnya kesadaran lain terkait pengelolaan limbah rumah tangga secara ramah lingkungan.
Inovasi sederhana namun berdampak besar ini menjadi bukti bahwa perubahan bisa dimulai dari skala kecil, yakni rumah tangga. Dengan mengolah minyak jelantah menjadi lilin aromaterapi, masyarakat tak hanya menjaga lingkungan tetap bersih, tetapi juga membuka peluang usaha baru yang bernilai ekonomis.
Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.