UNS Dampingi Ibu-Ibu Doplang Ubah Sampah Dapur Menjadi Ekoenzim dan Sabun Ramah Lingkungan

Ibu-ibu Desa Doplang mengikuti pelatihan pembuatan ekoenzim yang digelar tim pengabdian UNS. Mereka mempraktikkan proses pencampuran bahan limbah dapur menjadi larutan ramah lingkungan. (doc. pribadi)
Ibu-ibu Desa Doplang mengikuti pelatihan pembuatan ekoenzim yang digelar tim pengabdian UNS. Mereka mempraktikkan proses pencampuran bahan limbah dapur menjadi larutan ramah lingkungan. (doc. pribadi)

Karanganyar, Krajan.id – Program Studi Biologi FMIPA Universitas Sebelas Maret (UNS) mendampingi ibu-ibu di Desa Doplang, Kecamatan Karangpandan, Karanganyar, mengolah limbah dapur menjadi produk ramah lingkungan. Kegiatan yang berlangsung Juli hingga Oktober 2024 itu digelar oleh Grup Riset Biodiversitas sebagai bagian dari pengabdian masyarakat.

Program bertema “Pemberdayaan Masyarakat Desa Doplang dalam Pengelolaan Sampah sebagai Upaya Menuju Desa Zero Waste” tersebut mendapat dukungan Hibah PNBP UNS Skim Grup Riset dengan nomor kontrak 195.1/UN27.22/PT.01.03/2024. Meski pelaksanaan selesai tahun lalu, laporan dan dokumentasi kegiatan baru dirilis tahun ini.

Bacaan Lainnya

Kegiatan menyasar ibu-ibu PKK di Dusun Kembang dan Dusun Sintru, dua kelompok yang selama ini menjadi motor pengelolaan sampah rumah tangga. Mereka mendapatkan pemahaman mengenai dampak sampah organik terhadap lingkungan dan cara mengolahnya agar tidak menumpuk di tempat pembuangan.

Selain sosialisasi, peserta mengikuti pelatihan praktik membuat ekoenzim aromatik, yakni ekoenzim yang diperkaya bahan beraroma segar seperti kulit jeruk atau sereh.

“Kami mengenalkan pembuatan sabun cair berbahan dasar ekoenzim dengan metil ester sulfonate (MES), formula yang lebih ramah lingkungan dibanding deterjen sintetis,” tulis Tim pengabdian UNS dalam rilis yang diberikan.

Para peserta pelatihan bersama tim pengabdian UNS menampilkan hasil olahan ekoenzim dan sabun ramah lingkungan di Desa Doplang, Karanganyar, sebagai bagian dari program menuju Desa Zero Waste. (doc. pribadi)
Para peserta pelatihan bersama tim pengabdian UNS menampilkan hasil olahan ekoenzim dan sabun ramah lingkungan di Desa Doplang, Karanganyar, sebagai bagian dari program menuju Desa Zero Waste. (doc. pribadi)

Menurut tim pengabdian UNS, pelatihan ini memberi alternatif nyata bagi warga untuk mengelola limbah dapur sambil menghasilkan produk yang bisa dimanfaatkan maupun dijual. Antusiasme peserta terlihat selama sesi praktik, ketika mereka mulai mendiskusikan peluang penggunaan ekoenzim untuk kebutuhan rumah tangga dan usaha kecil.

UNS berharap inisiatif ini mendorong Desa Doplang mengembangkan pengelolaan sampah mandiri dan menjadi salah satu desa percontohan menuju Zero Waste di Karanganyar. Informasi lengkap mengenai program pemberdayaan masyarakat UNS dapat diakses melalui laman resmi universitas.

Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *