Desa Soko, Krajan.id – Kelompok 55 Kuliah Kerja Nyata (KKN) Pintar Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri (Unugiri) Bojonegoro menggelar Workshop Wirausaha Kreatif bertema “Pembuatan Buket sebagai Peluang Usaha Desa” di Balai Desa Soko, Kecamatan Temayang, Kamis (14/8/2025).
Kegiatan ini menjadi salah satu program kerja utama mereka dalam bidang pengembangan potensi ekonomi desa, yang menyasar pemuda dan ibu rumah tangga sebagai peserta utama.
Ketua Desa KKN, Akhmad Faiz Riza Afthoni, menjelaskan bahwa kegiatan ini berangkat dari keinginan mahasiswa untuk memaksimalkan potensi keterampilan warga.
“Banyak ibu-ibu dan remaja di desa ini sebenarnya punya bakat membuat kerajinan tangan, tetapi belum pernah diarahkan menjadi peluang usaha,” ujarnya.
Koordinator Program, M Zahirul Mualimin, menambahkan bahwa tren buket sebagai hadiah semakin diminati di berbagai momen, seperti wisuda, ulang tahun, dan pernikahan. “Melihat potensi ini, kami merasa perlu memberi pelatihan yang aplikatif, murah modal, dan punya pasar luas,” katanya.
Pelatihan menghadirkan narasumber Sasiska Rani, S.P, seorang praktisi sekaligus pelaku UMKM sukses di bidang kerajinan tangan. Sasiska membagikan ilmu mulai dari dasar-dasar pembuatan buket, pengenalan jenis-jenis buket (bunga, makanan ringan, uang, dan boneka), strategi pemasaran online, hingga tips memulai usaha dengan modal kecil.
“Saya ingin warga Desa Soko percaya diri memulai usaha sendiri. Modal kecil bukan halangan, asalkan ada kreativitas dan kemauan belajar,” tutur Sasiska.
Menurut Alif Nur Asfiyah, salah satu anggota KKN yang memberikan informasi, proses persiapan workshop tidak lepas dari tantangan.
“Kesulitan terbesar adalah mengatur jadwal dan memastikan warga bisa hadir. Kami melakukan pendekatan personal, koordinasi dengan PKK dan Karang Taruna, serta menyesuaikan waktu pelaksanaan dengan waktu luang warga,” jelasnya.
Baca Juga: Mahasiswa KKN UNISRI Dorong Literasi Digital bagi Ibu PKK Sorogaten
Sebelum kegiatan, kelompok KKN juga melakukan survei sederhana untuk melihat minat masyarakat. Hasilnya, banyak warga yang tertarik dengan kerajinan tangan, tetapi belum tahu cara memulai atau merasa belum percaya diri untuk menjual karya mereka.
“Inilah yang kami coba jawab lewat workshop ini,” tambah Alif.

Antusiasme peserta terlihat tinggi, terutama saat sesi praktik. Para peserta mencoba membuat berbagai jenis buket, bahkan ada yang memanfaatkan bahan daur ulang sehingga menghasilkan buket ramah lingkungan yang unik.
“Ide buket ramah lingkungan ini punya potensi besar dan sejalan dengan tren keberlanjutan,” ujar Sasiska.
Respon positif juga datang dari ibu-ibu PKK dan anggota Karang Taruna. Mereka menilai pelatihan ini menambah wawasan dan membuka peluang usaha baru. Beberapa di antaranya bahkan berencana memproduksi buket untuk dijual di lingkup desa.
“Kami senang karena kegiatan ini membuka jalan bagi kami untuk mencoba usaha sendiri,” ungkap salah satu peserta.
Mahasiswa KKN tidak hanya berhenti pada pelatihan. Mereka berencana membuat booklet panduan dan video tutorial sebagai bentuk pendampingan berkelanjutan. Selain itu, mereka membantu warga membuat akun media sosial dan katalog digital sederhana untuk pemasaran awal.
Menurut Alif, peran mahasiswa KKN bukan hanya memberi pelatihan teknis, tetapi juga mengubah pola pikir masyarakat.
“Kami ingin warga berani mencoba menjadi pelaku usaha kreatif, bukan sekadar konsumen. Perubahan bisa dimulai dari hal kecil,” ujarnya.
Ke depan, kelompok KKN berharap tercipta unit usaha desa yang dapat berkembang menjadi pusat produksi buket lokal.
“Jika ini berlanjut, lima tahun ke depan Desa Soko bisa menjadi sentra buket yang dikenal di luar daerah, membuka lapangan kerja baru, dan meningkatkan ekonomi lokal,” kata Akhmad Faiz.

Selain dampak ekonomi, kegiatan ini juga membawa pesan sosial. Mahasiswa KKN ingin menumbuhkan semangat gotong royong, kerja sama antar generasi, dan rasa percaya diri warga desa.
“Kami bangga melihat warga tersenyum bangga dengan hasil karyanya. Itu bukti ilmu yang kami bawa benar-benar bermanfaat,” tutup Alif.
Dengan adanya Workshop Wirausaha Kreatif ini, Desa Soko kini memiliki modal keterampilan dan inspirasi untuk memulai usaha mandiri. Pelatihan ini menjadi bukti bahwa sinergi antara mahasiswa, praktisi UMKM, dan masyarakat desa dapat menghasilkan dampak nyata, baik dalam penguatan ekonomi lokal maupun pemberdayaan sosial.
Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.





