Desa Widoro, Krajan.id – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Sebelas Maret (UNS) kelompok 88 meluncurkan program “Ayo 3R! Gerakan Keluarga Sadar Sampah” di Desa Widoro. Program ini bertujuan menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk mengelola sampah rumah tangga dengan menerapkan prinsip Reduce, Reuse, dan Recycle secara berkelanjutan.
Ketua KKN UNS 88 Desa Widoro, Tomi Leo Putra Diningrat, menyampaikan bahwa persoalan sampah menjadi isu mendasar yang perlu segera ditangani.
“Di Desa Widoro masih banyak masyarakat yang membakar sampah sembarangan. Selain itu, sampah plastik sekali pakai juga masih sering digunakan dan dibuang begitu saja. Melalui program ini kami ingin mengajak masyarakat bersama-sama mengurangi kebiasaan itu dengan cara yang lebih ramah lingkungan,” kata mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Mesin itu.
Koordinator program, Risma Nur Rahmawati dari Program Studi Biologi, yang juga menjadi narasumber kegiatan, menjelaskan bahwa program ini dikemas dalam bentuk sosialisasi interaktif dan pelatihan kreatif.
Ada dua kegiatan utama yang diselenggarakan, yakni sosialisasi 3R di SDN 01 Widoro dan workshop pembuatan dompet dari kantong plastik bekas bersama ibu-ibu PKK Dusun Warudoyong.
Dalam sosialisasi di sekolah dasar, mahasiswa KKN mengajak siswa kelas 4 dan 5 mengenal lebih dekat prinsip 3R. Mereka diberikan penjelasan mengenai pengelolaan sampah, dilanjutkan dengan permainan edukatif berupa puzzle 3R.
Anak-anak diminta menyusun potongan ilustrasi berbagai jenis sampah, seperti kantong plastik, sedotan, dan kaleng, lalu menempatkannya pada kategori 3R yang tepat.
“Awalnya anak-anak masih bingung karena selama ini mereka hanya tahu konsep ‘buang sampah pada tempatnya’. Namun setelah mengikuti permainan, mereka mulai paham bahwa sampah juga bisa dikurangi dan dimanfaatkan kembali,” terang Risma.
Antusiasme anak-anak terlihat ketika mereka berebut untuk mencoba permainan. Kegiatan yang dikemas seperti lomba kecil itu terbukti efektif meningkatkan pemahaman sekaligus menumbuhkan kesadaran sejak dini tentang pentingnya memilah dan mengelola sampah.
Selain sosialisasi di sekolah, KKN UNS 88 juga menyelenggarakan workshop pembuatan dompet dari kantong plastik bekas. Workshop ini diikuti ibu-ibu PKK Dusun Warudoyong.
Risma menjelaskan alasan kegiatan ini dipilih. “Kantong plastik merupakan barang yang hampir setiap hari digunakan oleh ibu rumah tangga, terutama setelah berbelanja. Akibatnya, terjadi penumpukan sampah plastik di rumah yang seringkali langsung dibuang. Padahal, plastik membutuhkan waktu ratusan tahun untuk terurai. Melalui workshop ini, kami ingin memberikan alternatif pemanfaatan plastik agar tidak hanya menjadi limbah, tetapi bisa diolah menjadi barang berguna,” ujarnya.
Dalam workshop, ibu-ibu diajak mempraktikkan langsung proses pembuatan dompet sederhana dengan memanfaatkan plastik bekas. Bahan dan alat yang digunakan pun mudah didapat, seperti setrika, kain atau kertas roti, gunting, dan kardus. Hasilnya, ibu-ibu terlihat antusias karena produk yang dihasilkan tidak hanya bermanfaat untuk dipakai, tetapi juga memiliki nilai ekonomis.
Baca Juga: Mahasiswa KKN PPM UNISRI Dorong UMKM Sorogaten Masuk Google Maps
“Saya baru tahu kalau kantong plastik bisa dibuat dompet. Ini menarik karena bisa dipakai sendiri atau bahkan dijual kembali. Jadi tidak hanya bermanfaat bagi lingkungan, tetapi juga bisa membantu ekonomi keluarga,” ungkap salah satu peserta workshop.
Meskipun kegiatan ini disambut baik, mahasiswa KKN mengaku menghadapi sejumlah tantangan. Menurut Risma, tantangan terbesar adalah mengubah kebiasaan masyarakat yang sudah terbentuk sejak lama.
“Beberapa warga masih menganggap pengelolaan sampah itu rumit dan memakan waktu. Selain itu, fasilitas pendukung seperti tempat sampah terpilah juga belum tersedia di setiap rumah. Karena itu, kami berusaha melakukan pendekatan persuasif dan memberikan contoh langsung agar mereka mau mencoba,” jelasnya.
Meski begitu, respon masyarakat secara umum cukup positif. Anak-anak merasa kegiatan ini menyenangkan karena dikemas dalam bentuk permainan, sementara ibu rumah tangga merasa terbantu dengan keterampilan baru yang bermanfaat.
Baca Juga: Mahasiswa KKN UNS 88 Desa Widoro Gelar Workshop Pembuatan Lilin Aromaterapi dari Minyak Jelantah
Program Ayo 3R! ini dinilai efektif dalam menumbuhkan kesadaran lingkungan. Edukasi kepada anak-anak di sekolah dasar mendorong generasi muda memahami pentingnya menjaga kebersihan sejak dini. Sementara itu, ibu-ibu PKK tidak hanya mendapatkan pengetahuan, tetapi juga keterampilan praktis yang bisa diterapkan di rumah.
“Keterampilan yang paling diminati jelas pembuatan dompet dari plastik bekas. Selain mudah dipraktikkan, kegiatan ini membuka peluang usaha kecil yang bisa dikembangkan di tingkat rumah tangga,” ujar Risma.
Melalui program ini, mahasiswa KKN UNS 88 berharap masyarakat Desa Widoro semakin mandiri dalam mengelola sampah rumah tangga. Walaupun waktu KKN terbatas, mereka percaya perubahan kecil yang ditanamkan dapat memberikan dampak jangka panjang.
“Harapan kami, gerakan Ayo 3R! tidak berhenti di masa KKN saja, tetapi bisa terus dilanjutkan oleh masyarakat. Kesadaran kecil seperti memilah sampah dan memanfaatkan kembali barang bekas dapat menjadi kebiasaan positif yang membawa manfaat besar bagi lingkungan,” tutup Risma.
Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.





