Dukung Pertanian Berkelanjutan, KKN UMBY Gelar Sosialisasi Pengendalian Hama dan Pembuatan Pupuk Kompos

Mahasiswa KKN PPM UMBY Kelompok 92 hadir membawa inovasi untuk Dusun Tlogo! Bersama Kelompok Ternak dan Kelompok Wanita Tani, mereka menggelar sosialisasi pengendalian hama sekaligus pelatihan pembuatan pupuk kompos dari limbah ternak sebagai langkah mendukung pertanian ramah lingkungan. (doc. KKN PPM UMBY Kelompok 92 )
Mahasiswa KKN PPM UMBY Kelompok 92 hadir membawa inovasi untuk Dusun Tlogo! Bersama Kelompok Ternak dan Kelompok Wanita Tani, mereka menggelar sosialisasi pengendalian hama sekaligus pelatihan pembuatan pupuk kompos dari limbah ternak sebagai langkah mendukung pertanian ramah lingkungan. (doc. KKN PPM UMBY Kelompok 92 )

Bantul, Krajan.id – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Program Pengabdian Masyarakat (PPM) Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) Kelompok 92 menggelar sosialisasi pengendalian hama sekaligus pelatihan pembuatan pupuk kompos berbahan limbah ternak di Dusun Tlogo, Kelurahan Kebon Agung, Kapanewon Imogiri, Kabupaten Bantul, Selasa (5/8/2025). Kegiatan ini bertujuan mendukung pertanian berkelanjutan sekaligus mengedukasi warga untuk mengoptimalkan potensi sumber daya lokal.

Ketua KKN Kelompok 92, Shafiq Faskhan, menjelaskan bahwa sebagian besar warga Dusun Tlogo berprofesi sebagai petani dan peternak. Oleh karena itu, program difokuskan pada isu pertanian dan peternakan yang selama ini dihadapkan pada dua tantangan utama, yakni serangan hama dan pengelolaan limbah ternak.

Bacaan Lainnya

“Kami berharap sosialisasi ini menjadi langkah baru bagi warga dalam mengendalikan hama dan memanfaatkan limbah ternak menjadi pupuk kompos yang bermanfaat bagi lahan mereka,” ujarnya.

Dalam sesi pemaparan, narasumber Muhammad Dwi Prasetya, S.P., memperkenalkan konsep Pengendalian Hama Terpadu (PHT) yang ramah lingkungan. Warga dikenalkan pada beragam teknik, seperti penggunaan varietas tahan hama, penanaman serempak, menjaga kebersihan lahan, hingga memanfaatkan musuh alami seperti jamur Beauveria bassiana.

Selain teori, warga juga mendapatkan pelatihan langsung pembuatan pupuk kompos dari kotoran kambing. Prosesnya meliputi pencampuran kotoran dengan EM4, Mikroorganisme Lokal (MOL), dan air cucian beras sebagai aktivator, lalu difermentasi selama 2–3 minggu dengan pengadukan setiap tujuh hari. Metode ini dinilai efektif mengurangi limbah sekaligus meningkatkan kesuburan tanah.

Tak hanya itu, warga juga diperkenalkan pada pembuatan pestisida nabati dari bahan alami sebagai alternatif pengendalian hayati. Harapannya, teknik ini dapat mengurangi ketergantungan pada bahan kimia yang berisiko merusak lingkungan.

Baca Juga: Mahasiswa UNISRI Dorong Digitalisasi Promosi UMKM Desa Sorogaten untuk Tingkatkan Daya Saing

Antusiasme warga terlihat dari interaksi aktif selama sesi berlangsung. Kelompok Ternak dan Kelompok Wanita Tani (KWT) Dusun Tlogo menyambut baik inisiatif mahasiswa UMBY ini. Mereka menilai pengetahuan baru tersebut akan membantu meningkatkan produktivitas pertanian sekaligus menjaga kelestarian lingkungan.

Meski berskala lokal, kegiatan ini diharapkan menjadi titik awal perubahan positif. Warga kini memiliki bekal keterampilan baru yang dapat diaplikasikan secara berkelanjutan, mengolah limbah menjadi manfaat, menyuburkan lahan, dan melestarikan alam untuk generasi mendatang.

Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *