FPCI USU Gelar Company Visit ke LPS Medan, Perdalam Pemahaman tentang Stabilitas Perbankan

Foreign Policy Community of Indonesia USU melakukan foto bersama dengan pihak Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). (doc. FPCI USU)
Foreign Policy Community of Indonesia USU melakukan foto bersama dengan pihak Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). (doc. FPCI USU)

Medan, Krajan.id – Foreign Policy Community of Indonesia Chapter Universitas Sumatera Utara (FPCI USU) mengadakan company visit ke Kantor Perwakilan I Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Medan pada (6/2/2025). Kegiatan ini bertujuan untuk memperluas wawasan anggota mengenai peran strategis LPS dalam menjaga stabilitas perbankan serta melatih kemampuan analisis mereka melalui studi kasus yang diberikan oleh pihak LPS.

Kegiatan dimulai dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan doa bersama. Setelah itu, Presiden FPCI USU, Izzathul Maghfira, memberikan sambutan yang disusul oleh Kepala Kantor Wilayah I LPS Medan, Muhammad Yusron.

Bacaan Lainnya

Dalam sambutannya, Yusron mengapresiasi antusiasme peserta dan berharap kunjungan ini dapat menambah wawasan mereka mengenai sejarah, tugas, dan fungsi LPS dalam sistem keuangan nasional.

“LPS hadir untuk menjaga kepercayaan masyarakat terhadap perbankan serta memastikan sistem keuangan tetap stabil. Kami berharap melalui kunjungan ini, mahasiswa FPCI USU dapat memahami lebih dalam peran LPS dalam industri perbankan,” ujar Yusron.

Setelah sesi pembukaan, dilakukan foto bersama sebelum peserta melanjutkan agenda utama.

Sebagai bagian dari pengalaman langsung, peserta diajak melakukan room tour di Kantor Perwakilan I LPS Medan yang dipandu oleh Rini dan Yola, perwakilan dari LPS.

Ruangan Pengaduan Nasabah (kiri) dan foto anggota FPCI USU dengan Bapak Muhamad Yusron (kanan). (doc. FPCI USU)
Ruangan Pengaduan Nasabah (kiri) dan foto anggota FPCI USU dengan Bapak Muhamad Yusron (kanan). (doc. FPCI USU)

Selama tur, peserta mengunjungi berbagai ruangan penting, seperti ruang pengaduan nasabah, ruang kerja Anggota Dewan Komisioner (ADK) I dan II, work station, meeting room, hingga ruang Kepala Kantor Wilayah (KPW) yang menawarkan pemandangan Kota Medan dari ketinggian. Dalam kesempatan ini, peserta juga berfoto bersama dengan Kepala Kanwil I LPS Medan, Muhammad Yusron.

Baca Juga: Menteri Desa Yandri Susanto Dorong Digitalisasi untuk Cegah Penyelewengan Dana Desa

Usai room tour, peserta mengikuti sesi pemaparan materi yang disampaikan oleh Muhammad Syahfril dan Eva Damayanti, staf Edukasi, Hubungan Masyarakat, dan Hubungan Lembaga I LPS. Dalam sesi ini, mereka menjelaskan sejarah berdirinya LPS di Indonesia yang berawal dari krisis moneter 1997-1998.

“LPS dibentuk sebagai respons atas kepercayaan masyarakat yang menurun terhadap bank saat krisis, yang menyebabkan bank run secara masif. LPS bertugas untuk menjamin simpanan nasabah serta menangani moral hazard akibat kebijakan Blanket Guarantee (BG) yang diterapkan saat itu,” jelas Syahfril.

Selain itu, peserta juga mendapat pemahaman mengenai dasar hukum pendirian LPS berdasarkan Pasal 37B ayat (2) UU No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan, yang mengamanatkan adanya jaminan simpanan nasabah di bank.

Kelompok 5 mempresentasikan hasil diskusi mereka di depan pemateri. (doc. FPCI USU)
Kelompok 5 mempresentasikan hasil diskusi mereka di depan pemateri. (doc. FPCI USU)

Untuk mengasah kemampuan analisis, peserta dibagi menjadi lima kelompok dalam sesi Focus Group Discussion (FGD). Setiap kelompok diberikan studi kasus terkait krisis ekonomi global 2008 yang dipicu oleh Subprime Mortgage di Amerika Serikat. Dampak dari krisis ini turut dirasakan di Indonesia, yang akhirnya mendorong diterbitkannya PP No. 66 Tahun 2008 tentang Besaran Nilai Simpanan yang Dijamin LPS.

Baca Juga:

Dalam FGD, peserta berdiskusi mengenai implikasi krisis terhadap sistem perbankan Indonesia dan langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah dampak serupa di masa depan.

Anggota FPCI USU melakukan sesi foto bersama setelah acara company visit selesai. (doc. FPCI USU)
Anggota FPCI USU melakukan sesi foto bersama setelah acara company visit selesai. (doc. FPCI USU)

Hasil diskusi kemudian dipresentasikan di depan pemateri, diikuti dengan sesi feedback dari Muhammad Syahfril dan Eva Damayanti.

“Kami sangat mengapresiasi semangat dan antusiasme peserta dalam menganalisis kasus ini. Diskusi seperti ini penting untuk membangun pemahaman yang lebih baik tentang stabilitas keuangan,” ungkap Eva Damayanti.

Setelah berlangsung selama empat jam, acara company visit ini pun mencapai penghujungnya. Rifki Ananda, perwakilan dari FPCI USU, menyampaikan apresiasi kepada pihak LPS atas kesempatan yang diberikan.

“Terima kasih kepada Bapak Muhammad Yusron beserta tim atas sambutan hangat dan ilmu yang telah dibagikan kepada kami. Semoga wawasan yang kami dapatkan hari ini dapat kami teruskan kepada orang lain,” ujar Rifki.

Dengan adanya kegiatan ini, FPCI USU berharap dapat terus menjalin kerja sama dengan berbagai lembaga untuk memperluas wawasan dan pengalaman anggotanya di dunia profesional.

Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *