Kebun Percontohan Diluncurkan sebagai Sarana Pembelajaran dan Ketahanan Pangan di Desa Gentungan

Prosesi pemotongan pita menandai peresmian kebun percontohan di Desa Gentungan, Mojogedang, Karanganyar. Kegiatan ini dihadiri perangkat desa, dosen pembimbing, serta mahasiswa UNS yang terlibat dalam program pemberdayaan masyarakat dan penguatan ketahanan pangan. (doc. pribadi)
Prosesi pemotongan pita menandai peresmian kebun percontohan di Desa Gentungan, Mojogedang, Karanganyar. Kegiatan ini dihadiri perangkat desa, dosen pembimbing, serta mahasiswa UNS yang terlibat dalam program pemberdayaan masyarakat dan penguatan ketahanan pangan. (doc. pribadi)

Karanganyar, Krajan.id – Upaya memperkuat ketahanan pangan berbasis rumah tangga kembali digencarkan melalui peresmian kebun percontohan (demonstration plot) di Desa Gentungan, Kecamatan Mojogedang, Kabupaten Karanganyar.

Kegiatan ini digagas oleh Tim Hibah Pembelajaran Berdampak (JarPak) MBKM Program Studi Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian (PKP) Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret (UNS), bekerja sama dengan kelompok masyarakat dan pemerintah daerah.

Bacaan Lainnya

Program pengembangan kebun percontohan tersebut dipimpin oleh Akmal Mufadhal Al Fauzan, dengan dukungan anggota tim: Amelia Sehti Nagari, Anggita Sabrina, Ikhsan Nur Ade Susilo, Ilham Prisma Setiadi, Mirza Widya Martha, Mona Septiara Harmoni, Noval Ajiputra Pamungkas, Rifda ’Ulya Afifa Priyanto, dan Yericho Alfa Kanahaya Iskandar.

Kegiatan ini juga melibatkan Tim Bina Desa Himpunan Mahasiswa Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian (HM PELITA), Kelompok Taruna Tani Lestari Desa Gentungan, serta pendampingan dari Dinas Pertanian Kabupaten Karanganyar dan dosen PKP UNS, Dr. Ir. Diwi Acita Irawati, M.P.

Desa Gentungan selama ini dikenal sebagai salah satu sentra pertanian organik di Mojogedang. Meski demikian, sebagian besar warga belum memaksimalkan lahan pekarangan sebagai ruang budidaya. Warga masih sangat bergantung pada lahan sawah untuk memenuhi kebutuhan pangan keluarga.

Melihat kondisi tersebut, mahasiswa PKP UNS berkolaborasi dengan Taruna Tani Lestari memperkenalkan Kebun Percontohan SEHATARI, sebuah model pemanfaatan pekarangan yang dirancang sebagai sarana edukatif sekaligus contoh nyata pertanian rumah tangga berkelanjutan. Program ini menekankan praktik budidaya yang sederhana, efektif, dan ramah lingkungan.

“Kegiatan ini menjadi wadah kolaboratif untuk mengintegrasikan ilmu pengetahuan dengan praktik lapangan. Kami ingin menunjukkan bahwa pertanian modern tidak harus dilakukan di lahan luas; dengan kreativitas dan inovasi, pekarangan pun bisa menjadi sumber pangan,” ujarnya.

Kebun percontohan dikembangkan menggunakan pendekatan pembelajaran partisipatif. Tujuannya memberi contoh terukur mengenai bagaimana pekarangan dapat diolah menjadi sumber pangan, tanpa memerlukan teknologi mahal atau lahan luas. Konsep ini sekaligus mendorong kemandirian pangan keluarga.

Ketua Tim JarPak, Akmal Mufadhal Al Fauzan, menegaskan bahwa kolaborasi lintas pihak menjadi kunci keberhasilan program.

“Kegiatan ini menjadi wadah kolaboratif untuk mengintegrasikan ilmu pengetahuan dengan praktik lapangan. Kami ingin menunjukkan bahwa pertanian modern tidak harus dilakukan di lahan luas; dengan kreativitas dan inovasi, pekarangan pun bisa menjadi sumber pangan,” ujarnya.

Rangkaian kegiatan lapangan meliputi perencanaan tata lahan, pembibitan, serta penanaman sejumlah komoditas hortikultura seperti cabai, tomat, terung, dan tanaman obat keluarga. Mahasiswa juga memberikan pendampingan teknis, bersama penyuluh lapangan dari Dinas Pertanian Karanganyar.

Salah satu inovasi yang diperkenalkan adalah pemanfaatan barang bekas untuk sistem budidaya terpadu, seperti galon air mineral yang diubah menjadi media aquaponik. Teknologi sederhana ini menggabungkan budidaya ikan dan tanaman dalam satu sistem sirkulasi air. Model ini dinilai cocok untuk masyarakat dengan keterbatasan lahan sekaligus mendorong pemanfaatan limbah rumah tangga secara produktif.

Kepala Desa Gentungan, Suwito, menyampaikan apresiasi terhadap kolaborasi yang melibatkan mahasiswa, kelompok tani, dan pemerintah daerah. Menurutnya, kebun percontohan dapat menjadi pusat pembelajaran yang bermanfaat bagi masyarakat.

“Kami sangat mendukung kegiatan ini karena memberi manfaat langsung bagi masyarakat. Harapannya, kebun percontohan ini menjadi inspirasi bagi warga untuk mengembangkan pekarangan rumahnya sebagai sumber pangan dan bahkan penghasilan tambahan,” tuturnya.

Program ini menjadi bentuk implementasi Tridarma Perguruan Tinggi yang menyatukan unsur pendidikan, penelitian terapan, dan pengabdian kepada masyarakat. Melalui sinergi antara perguruan tinggi, organisasi mahasiswa, kelompok tani, dan instansi pemerintah, kebun percontohan diharapkan menjadi model pertanian berkelanjutan di tingkat desa.

Kegiatan ini juga menargetkan peningkatan kapasitas masyarakat melalui pelatihan berkelanjutan, pendampingan teknis, serta pengembangan metode pertanian yang adaptif terhadap perubahan iklim dan keterbatasan lahan.

Kebun percontohan di Desa Gentungan diharapkan tidak hanya menjadi pusat edukasi, tetapi juga ruang inovasi yang memperkuat ketahanan pangan lokal, mendorong kemandirian masyarakat, dan menginspirasi desa lain di Karanganyar untuk mengembangkan program serupa.

Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *