Sumberejo, Krajan.id – Tim KKN 80 Universitas Sebelas Maret (UNS) 2025 menyelenggarakan pelatihan pembuatan pupuk organik cair (POC) dari limbah rumah tangga, bekerja sama dengan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Pacitan.
Kegiatan ini berlangsung di Gedung Serba Guna Desa Sumberejo, Kecamatan Sudimoro, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, pada Jumat (14/2/2025).
Pelatihan ini dihadiri oleh perangkat desa, petani, serta narasumber dari UPT DKPP Kabupaten Pacitan Wilayah VIII Kecamatan Sudimoro, Purwanto.
Dalam sesi pelatihan, peserta diajarkan cara membuat POC menggunakan bahan-bahan sederhana yang mudah ditemukan, seperti air cucian beras, kulit bawang, sisa sayuran, cangkang telur, dan limbah buah-buahan. Limbah organik ini kemudian dicampur dengan EM4 sebagai bakteri pengurai dan molase sebagai sumber energi bagi mikroorganisme.
Selain metode fermentasi konvensional, peserta juga diperkenalkan dengan teknik ember tumpuk yang diperagakan oleh Riasmoko Sufran dari DKPP Kabupaten Pacitan. Teknik ini memanfaatkan dua ember yang disusun bertingkat, di mana ember atas berisi limbah organik dan ember bawah berfungsi menampung air lindi yang dihasilkan dari proses penguraian.
Metode ini juga memungkinkan pemanfaatan larva maggot, yang berasal dari telur lalat yang masuk melalui lubang di ember atas, sebagai pengurai limbah organik sekaligus sumber pakan tinggi protein bagi ternak unggas dan ikan.
Kegiatan ini mendapat sambutan antusias dari para peserta, termasuk kelompok tani dan Kelompok Wanita Tani (KWT) Desa Sumberejo. Mereka aktif mengikuti setiap sesi, mulai dari pemaparan materi hingga praktik langsung pembuatan POC.
Menurut Laila Juliah Mirzani, mahasiswa Agroteknologi UNS sekaligus anggota Tim KKN 80, pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran petani terhadap pemanfaatan limbah rumah tangga sebagai pupuk organik.
“Dengan adanya pelatihan ini, kami berharap petani dapat mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia yang harganya semakin mahal. POC yang dihasilkan dari limbah rumah tangga ini tidak hanya lebih ramah lingkungan tetapi juga membantu mengurangi limbah organik yang terbuang percuma,” ujar Laila Juliah Mirzani.
Baca Juga: Mahasiswa KKN UNS Inisiasi Digitalisasi Pariwisata Desa Sirapan melalui Peta Interaktif
Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa penggunaan POC sebagai alternatif pupuk sangat efektif, terutama untuk budidaya tanaman hortikultura. Selain menekan biaya produksi, metode ini juga membantu meningkatkan kesuburan tanah dan produktivitas tanaman dalam jangka panjang.
Pelatihan ini menjadi bagian dari program kerja KKN 80 UNS yang berfokus pada pertanian berkelanjutan dan pengelolaan limbah rumah tangga yang lebih efisien. Dengan adanya transfer ilmu dan keterampilan ini, diharapkan petani setempat dapat mengaplikasikan metode yang diajarkan dalam kegiatan pertanian mereka sehari-hari.
Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.