Kesiman, Krajan.id – Dalam upaya meningkatkan daya tarik hidangan melalui tampilan penyajiannya, mahasiswa BBK 5 Universitas Airlangga (Unair) mengadakan pelatihan penyajian makanan bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Pujasera Lore Omah, Desa Kesiman, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto. Kegiatan ini berlangsung pada (17/1/2025) dan diikuti oleh tujuh orang pedagang yang aktif berjualan di lokasi tersebut.
Pujasera Lore Omah, yang berfungsi sebagai pusat jajanan serba ada, merupakan salah satu proyek ekonomi desa yang telah berjalan selama dua bulan terakhir. Lokasi ini memiliki 14 tenant aktif yang menyajikan beragam menu makanan, mulai dari makanan ringan seperti tahu walik dan tempe mendoan hingga makanan berat seperti bakso, tahu telur, dan nasi campur. Untuk menunjang kenyamanan pengunjung, pujasera ini juga dilengkapi fasilitas parkir, toilet, dan musala.
Kegiatan pelatihan ini diprakarsai oleh mahasiswa BBK 5 Unair yang bertugas di Desa Kesiman dan menghadirkan narasumber dari kalangan akademisi, yaitu Bapak Diansanto Prayoga, S.KM., M.Kes., seorang dosen dari Unair.
Pelatihan bertujuan untuk mengembangkan keterampilan para pedagang dalam menyajikan makanan dengan tampilan yang lebih menarik, sehingga dapat meningkatkan daya saing Pujasera Lore Omah sebagai salah satu penyokong ekonomi desa.
“Penyajian makanan yang menarik dapat meningkatkan minat konsumen untuk membeli. Selain itu, ini juga menjadi nilai tambah bagi para pedagang agar lebih kompetitif,” jelas Bapak Dian dalam pemaparan materinya.
Pelatihan dimulai dengan penyampaian materi mengenai pentingnya estetika penyajian makanan, diikuti dengan sesi praktik langsung oleh para peserta. Dalam sesi praktik, peserta diminta menyajikan dua jenis hidangan, yaitu makanan ringan dan makanan berat.
Baca Juga: Gerakan Wisata Bersih: Langkah Konkret Menuju Pariwisata Berkelanjutan
Beberapa contoh makanan ringan yang ditampilkan meliputi tahu isi, ote-ote, onde-onde, dan pentol, sedangkan hidangan berat mencakup rawon, nasi tempe penyet, serta es teler.
Narasumber memberikan umpan balik secara detail terhadap setiap hidangan yang disajikan.
“Untuk makanan ringan, saya sarankan menggunakan piring ceper agar tampilannya lebih menggugah selera,” ujar Bapak Dian kepada salah satu peserta.
Para pedagang merespons kegiatan ini dengan sangat positif. Mereka merasa pelatihan ini membantu meningkatkan keahlian dalam menyajikan makanan dan memperbaiki kekurangan yang ada.
“Pelatihannya sangat bermanfaat. Saya dapat masukan untuk memperbaiki tampilan menu. Dengan begitu, penyajian makanan jadi lebih menarik,” ungkap Ibu Elly, salah seorang penjual bakso dan mi ayam.
Hal senada disampaikan oleh Ibu Irul, pedagang es teler dan jus buah.
“Saya suka dengan pelatihan ini karena kami jadi tahu kekurangan penyajian makanan. Ada masukan langsung dari ahlinya. Konsumen kan butuh yang sempurna, jadi kami terbantu untuk memperbaiki sebelum menjual ke pelanggan. Selain itu, dengan tampilan yang menarik, pengunjung yang lewat juga tertarik mencoba makanan kami,” jelasnya.
Baca Juga: Keseruan Lomba Kreasi EcoBrick, Cegah Penumpukan Sampah Plastik di RW 09 Manukan Kulon
Kegiatan pelatihan ini diharapkan mampu meningkatkan daya saing Pujasera Lore Omah serta menarik lebih banyak pengunjung. Mahasiswa KKN BBK 5 Unair juga berkomitmen untuk terus memberikan pendampingan kepada para pedagang guna memaksimalkan potensi ekonomi desa Kesiman.
Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.





