Mahasiswa UINSA Sosialisasikan Moderasi Beragama kepada Remaja Masjid At-Taqwa Jemur Wonosari Surabaya

Para mahasiswa UINSA berfoto dengan para Remaja Masjid At - Taqwa di Aula sebagai simbol kerja sama dan kolaborasi pendidikan. (doc. Fatih Rahmatullah Arkan/UINSA)
Para mahasiswa UINSA berfoto dengan para Remaja Masjid At - Taqwa di Aula sebagai simbol kerja sama dan kolaborasi pendidikan. (doc. Fatih Rahmatullah Arkan/UINSA)

Surabaya, Krajan.id – Sekelompok mahasiswa dari Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya menggelar kegiatan sosialisasi moderasi beragama di lingkungan Remaja Masjid At-Taqwa, yang berlokasi di Jalan Jemur Wonosari Gg. Lebar No.150, Kecamatan Wonocolo, Kota Surabaya, Jawa Timur, pada Selasa (27/5/2025). Kegiatan ini merupakan bagian dari tugas Ujian Akhir Semester (UAS) mata kuliah Studi Hukum Islam yang dibimbing oleh dosen pengampu Zakiyatul Ulya, M.H.I.

Tujuan utama dari kegiatan ini adalah menanamkan pemahaman tentang pentingnya sikap toleransi, penghormatan terhadap perbedaan, serta penguatan nilai-nilai keberagaman dalam beragama kepada para remaja masjid. Moderasi beragama menjadi pendekatan penting dalam mencegah munculnya sikap fanatisme, ekstremisme, dan intoleransi di tengah masyarakat.

Bacaan Lainnya

Menurut para mahasiswa penyelenggara, penting bagi para remaja masjid untuk terus belajar dan terbuka terhadap perbedaan.

“Sosialisasi ini diharapkan dapat membentuk generasi muda yang tidak hanya beriman secara teguh, tetapi juga lembut dalam sikap, menghormati perbedaan, serta kreatif dalam berdakwah. Dengan begitu, semangat Islam yang ramah dan damai dapat terus tumbuh dan relevan di tengah masyarakat multikultural,” tulis Muhammad Hafidz Saifullah Fatah, salah satu mahasiswa penyelenggara dalam press release yang diberikan (3/6/2025).

Baca Juga: Sulap Limbah Jagung Jadi Rupiah: Tim MBKM UNS Sosialisasikan Pembuatan Pelet Pakan Ternak Bernutrisi di Desa Soropaten, Klaten

Dalam kegiatan ini, para remaja masjid memberikan tanggapan positif. Mereka menilai moderasi beragama sebagai cara beragama yang seimbang dan menolak segala bentuk ekstremisme dan fanatisme buta. Moderasi dianggap sebagai jalan tengah yang tidak berlebihan dalam menjalankan ajaran agama namun tetap konsisten dan sensitif terhadap kehidupan sosial.

“Beragama secara moderat bukan berarti mengurangi keteguhan iman, tapi bagaimana menjalankannya dengan cara yang santun dan seimbang. Kami diajak untuk memahami pentingnya bersikap adil dan bijak dalam merespons perbedaan,” ujar salah satu peserta dari remaja masjid.

Kepala Ta’mir Masjid At-Taqwa juga menyambut baik kegiatan ini. Ia menilai sosialisasi semacam ini sangat penting sebagai bagian dari pendidikan karakter dan pencegahan paham radikal di kalangan remaja.

“Kegiatan ini membuka ruang dialog yang sehat dan mendidik anak-anak muda agar bisa menyikapi perbedaan secara positif,” ungkapnya.

Dalam sesi diskusi, para peserta dikenalkan pada prinsip-prinsip utama moderasi beragama, seperti adil dan berimbang. Sikap adil, dalam konteks ini, berarti mampu menempatkan segala sesuatu pada tempatnya secara objektif dan proporsional, serta memperlakukan semua umat beragama secara setara tanpa diskriminasi. Orang yang adil tidak memaksakan keyakinannya kepada orang lain, tetapi juga tidak membiarkan ketidakadilan tumbuh di sekitarnya.

Baca Juga: Mahasiswa PKL UTM Ikut Andil dalam Penertiban Pajak Reklame Bersama Bapenda Surabaya

Sementara itu, sikap berimbang menggambarkan kemampuan untuk tetap berada di tengah, tidak condong ke sisi ekstrem mana pun. Ini mencerminkan kebijaksanaan dalam berpikir dan bertindak, serta kesantunan dalam menjalin relasi antarumat beragama.

Sosialisasi ini juga menekankan pentingnya membangun kesadaran kritis terhadap berita hoaks dan ujaran kebencian yang marak beredar di media sosial, terutama yang berkaitan dengan isu-isu keagamaan. Diharapkan, para remaja masjid mampu menjadi agen perdamaian yang turut menyebarkan nilai-nilai toleransi dan persatuan di tengah masyarakat.

Mahasiswa UINSA, menyampaikan bahwa kegiatan ini akan terus dikembangkan dan diadaptasi di berbagai komunitas keagamaan lainnya.

“Kami ingin menjadikan moderasi beragama sebagai gerakan bersama, bukan hanya diskusi di ruang kelas,” pungkasnya.

Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *