Majukan UMKM Lokal, Tim BBK 6 UNAIR Gelar Pelatihan Digitalisasi untuk Pelaku Usaha UMKM di Desa Brumbun

Foto Bersama KKN BBK 6 UNAIR Bersama BUMDes dan Pelaku UMKM Lokal. (doc. KKN BBK 6 UNAIR Desa Brumbun)
Foto Bersama KKN BBK 6 UNAIR Bersama BUMDes dan Pelaku UMKM Lokal. (doc. KKN BBK 6 UNAIR Desa Brumbun)


Madiun, Krajan.id – Universitas Airlangga (UNAIR) secara resmi menerjunkan sebanyak 3.159 mahasiswa dalam program Kuliah Kerja Nyata Belajar Bersama Komunitas (KKN BBK) 6 yang tersebar di lima kabupaten di Jawa Timur. Penerjunan ini berlangsung mulai Senin, 7 Juli hingga 4 Agustus 2025, sebagai bagian dari komitmen UNAIR dalam mendampingi masyarakat melalui pemberdayaan berbasis komunitas.

Salah satu lokasi yang menjadi titik penerjunan adalah Desa Brumbun, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun. Di desa yang berjarak sekitar 15 kilometer dari pusat Kota Madiun ini, Tim KKN BBK 6 UNAIR fokus memberikan kontribusi di bidang ekonomi, khususnya melalui pendampingan dan pelatihan digitalisasi UMKM.

Bacaan Lainnya

Sebagai implementasi program kerja, pada Sabtu (12/7/2025) tim menggelar kegiatan sosialisasi dan pelatihan digitalisasi UMKM, yang diikuti oleh para pelaku usaha lokal serta pengurus Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas pelaku UMKM dalam menghadapi pasar digital yang terus berkembang.

“Padahal sebagian besar UMKM sudah memiliki sertifikasi yang memungkinkan mereka menjual produk secara daring. Kami hadir untuk membantu mereka menjangkau pasar yang lebih luas melalui platform digital,” ujar Fransisca, penanggung jawab program kerja bidang ekonomi Tim BBK 6 UNAIR.

Baca Juga: Mahasiswa KKN UPN Veteran Jatim Gelar Aksi Penghijauan dan Edukasi Lingkungan di Tanah Merah Utara

Dalam tahap pendampingan lanjutan, tim memberikan pelatihan tentang pembuatan kemasan produk yang menarik, pengambilan foto produk, serta penyusunan konten promosi yang mampu menarik perhatian konsumen.

Setelah itu, tim membantu proses integrasi produk ke dalam platform TikTok Shop dan melakukan monitoring pertumbuhan (growth monitoring) untuk melihat perkembangan interaksi dan penjualan.

Fransisca menambahkan, “Ke depan, BUMDes akan mengambil alih pendampingan ini agar seluruh UMKM lokal Desa Brumbun bisa terus mendapatkan fasilitas dan dukungan untuk memasarkan produknya secara digital.”

Namun, upaya ini tidak lepas dari tantangan. Zea, Ketua Tim BBK 6 Desa Brumbun, mengungkapkan bahwa keterbatasan sumber daya manusia di BUMDes menjadi hambatan, terutama karena sebagian besar pengurusnya berusia lanjut dan memiliki keterbatasan literasi digital.

“Kurangnya pemahaman tentang teknologi menjadi tantangan utama. Tapi dengan pendekatan yang komunikatif dan partisipatif, kami berusaha menjelaskan materi secara perlahan hingga mereka memahami,” jelas Zea.

Baca Juga: Mahasiswa KKN UNS Tingkatkan Minat Literasi dan Kreativitas Anak Melalui Kegiatan Proyek Berbasis Buku Bacaan

Zea juga berharap, melalui pelatihan ini, pelaku UMKM di Desa Brumbun bisa lebih percaya diri dan kompetitif di pasar digital. “Kami yakin, kolaborasi antara pelaku UMKM dan BUMDes yang kuat akan melahirkan peluang usaha baru serta memperluas jangkauan pasar produk lokal,” tambahnya.

Dengan pelatihan ini, Tim BBK 6 UNAIR tidak hanya mendorong digitalisasi UMKM, tetapi juga membangun fondasi bagi keberlanjutan ekonomi desa melalui penguatan kapasitas lokal.

Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

    Pos terkait

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *