SMP Satu Atap Brengkolang menghadirkan inovasi PASARLAKU (Pameran Besar Literasiku) untuk menjawab tantangan rendahnya minat baca dan literasi siswa. Program ini lahir dari keprihatinan terhadap kebiasaan membaca yang masih minim, yang berdampak pada lemahnya kreativitas, kemampuan menulis, serta keterampilan berpikir kritis siswa.
Melalui kegiatan membaca buku selama 15 menit sebelum pelajaran dimulai, diikuti dengan pembuatan karya kreatif seperti puisi, cerpen, atau karikatur, PASARLAKU berupaya menumbuhkan budaya literasi sekolah yang aktif, menyenangkan, dan berkelanjutan di lingkungan sekolah.
Pelaksanaan PASARLAKU dilakukan secara terstruktur, dimulai dari perencanaan dan sosialisasi kepada guru dan siswa, diikuti tahap implementasi membaca rutin, pendampingan pembuatan karya kreatif, hingga pameran bulanan di majalah dinding kelas dan sekolah. Puncak kegiatan adalah Pameran Besar Literasiku setiap semester yang menampilkan karya terbaik seluruh siswa.
Tantangan seperti rendahnya minat baca siswa, keterbatasan koleksi buku, hingga variasi kualitas karya diatasi melalui strategi kreatif, seperti penyediaan buku beragam genre, pemanfaatan platform membaca digital, donasi buku dari masyarakat, hingga bimbingan personal oleh guru.
Dampak program ini mulai terlihat signifikan. Mading sekolah yang dulunya kosong kini penuh dengan karya orisinal siswa yang inspiratif, sementara survei internal menunjukkan peningkatan jumlah siswa yang membaca di luar jam pelajaran. Kualitas karya pun meningkat, dengan siswa lebih berani berekspresi dan menghasilkan konten kreatif.
Program ini juga berhasil mengidentifikasi bakat-bakat tersembunyi dalam menulis dan seni visual, yang kemudian diarahkan untuk mengikuti lomba-lomba pameran literasi di luar sekolah. Lingkungan sekolah pun menjadi lebih dinamis, sarat apresiasi, dan memotivasi siswa untuk terus berkarya.
Keberlanjutan PASARLAKU dijamin melalui komitmen kepala sekolah, guru, siswa, dan dukungan orang tua. Program ini diintegrasikan dalam Kurikulum Merdeka sebagai kegiatan kokurikuler yang mendorong kreativitas, berpikir kritis, dan gotong royong. Dana BOS digunakan untuk pengadaan buku baru, perawatan mading, serta hadiah bagi karya terbaik.
Dengan dukungan berbagai pihak dan kerja sama dengan Perpustakaan Daerah, PASARLAKU diharapkan terus menjadi motor penggerak literasi, membentuk generasi pembelajar yang gemar membaca, terampil menulis, dan percaya diri berkarya.





