Pendidikan Beretika Pancasila Sebagai Pilar Peradaban Dunia

Nilai-nilai Pancasila dapat menjadi cermin moral bagi dunia modern yang tengah kehilangan arah etika.
Nilai-nilai Pancasila dapat menjadi cermin moral bagi dunia modern yang tengah kehilangan arah etika.

Latar Belakang

Pendidikan merupakan fondasi utama dalam membentuk karakter dan peradaban suatu bangsa. Dalam konteks Indonesia, pendidikan tidak hanya berfungsi untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, tetapi juga menanamkan nilai – nilai moral dan etika yang bersumber dari Pancasila.

Bacaan Lainnya

Namun tantangan globalisasi dan pesatnya teknologi telah memunculkan berbagai krisis moral di kalangan generasi muda. Fenomena seperti intoleransi, degradasi moral, dan menurunnya kepedulian sosial menjadi bukti nyata bahwa pendidikan kita masih belum sepenuhnya berhasil menanamkan nilai etika secara mendalam.

Oleh karena itu, pendidikan berbasis etika Pancasila perlu diterapkan kembali sebagai fondasi utama dalam membangun peradaban bangsa yang beradab dan berkepribadian luhur. Pancasila tidak hanya menjadi dasar negara saja, tetapi menjadi pedoman dalam membentuk karakter dan perilaku individu dalam masyarakat.

Sistem etika Pancasila juga memiliki peranan dan pengaruh dalam membentuk karakter peserta didik yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga berintegritas dan bermoral tinggi. Namun, karena kurangnya pemahaman masyarakat mengenai sistem etika Pancasila dalam dunia pendidikan menyebabkan permasalahan yang masih mengakar di Indonesia dari generasi ke generasi[1]

Permasalahan

Pancasila sebagai sistem etika seharusnya menjadi pedoman moral bagi seluruh lapisan masyarakat indonesia. Namun pada kenyataannya pendidikan kita sering kali hanya menekankan aspek berpikir dan penalaran pengetahuan serta prestasi akademik tanpa diimbangi dengan pembentukan moral dan karakter. Padahal, pendidikan yang sejati adalah pendidikan yang membentuk karakter dan etika manusia, bukan sekedar ilmu pengetahuan.

Etika pancasila menekankan keseimbangan antara kecerdasan intelektual dan moral. Pada sila pertama Ketuhanan Yang Maha Esa menanamkan nilai spiritualitas dan tanggung jawab moral kepada Tuhan. Sila kedua Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, mengajarkan empati, rasa hormat, dan penghargaan terhadap sesama manusia.

Sila ketiga Persatuan Indonesia, menanamkan rasa nasionalisme yang tidak diskriminatif. Sila keempat, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan / Perwakilan, mengajarkan sikap pentingnya bermusyawarah dalam menghadapi suatu masalah serta bersikap demokratis. Dan sila kelima, Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia, mengajarkan pentingnya keseimbangan sosial dan keadilan bagi seluruh rakyat tanpa adanya diskriminasi[2].

Sayangnya, penerapan nilai – nilai sistem etika Pancasila dalam pendidikan masih bersifat formalitas. Pendidikan Pancasila sering kali hanya menjadi mata pelajaran penunjang tanpa penarapan nyata dalam kehidupan sehari – hari. Akibatnya, banyak sekali kasus kemerosotan moral yang dilakukan oknum peserta didik di Indonesia.

Seperti yang terjadi di SMA Negeri Torjun 1, Sampang pada 1 Februari 2018[3]. Peristiwa itu terjadi karena seorang guru menegur muridnya yang tidak memerhatikan pelajaran dan mengganggu kegiatan belajar mengajar.

Pelaku justru tidak terima dengan teguran yang diberikan dan malah melakukan penganiayaan kepada sang guru. Peristiwa tersebut menjadi bukti adanya kesenjangan pengetahuan moral dan praktik moral, yang menjadi akar dari berbagai masalah etika di masyarakat khususnya dalam dunia pendidikan.

Gagasan & Solusi

Untuk mewujudkan Pancasila sebagai sistem etika yang hidup dalam dunia pendidikan, diperlukan perubahan cara pandang dan pola pikir pendidikan yang berorientasi pada pembentukan karakter dan moralitas. Beberapa langkah yang dapat diterapkan antara lain:

  • Penggabungan atau Integrasi Etika Pancasila dalam Kurikulum Pendidikan

Pendidikan Pancasila tidak boleh berdiri sendiri sebagai mata pelajaran teoritis, tetapi harus diintegrasikan dalam seluruh aspek pembelajaran. Setiap mata pelajaran, baik sains, bahasa, maupun seni dapat mengandung nilai – nilai etika seperti kejujuran, keadilan, kerja keras, dan gotong royong.

  • Keteladanan Guru dan Tenaga Pendidik.

Guru tidak hanya berperan sebagai tenaga pengajar, tetapi juga sebagai teladan moral bagi peserta didik. Dalam sistem etika Pancasila, perilaku guru menjadi cermin nilai – nilai kebajikan yang akan ditiru oleh siswa. Maka penguatan kompetensi moral bagi tenaga pendidik perlu menjadi prioritas.

  • Pembudayaan Etika di Lingkungan Sekolah

Sekolah Perlu membangun budaya etis yang mendukung kegiatan positif. Misalnya melalui kegiatan rutin seperti morning motivation, diskusi nilai – nilai Pancasila, program gotong royong mingguan, hingga pembiasaan salam dan sopan santun terhadap sesama.

  • Kolaborasi dengan Keluarga dan Masyarakat

Pendidkan beretika bukan hanya tanggung jawab sekolah atau instansi pendidikan, tetapi juga keluarga dan masyarakat. Oleh karena itu perlu dibangun kerjasama antara lembaga pendidikan dengan orang tua serta komunitas lokal dalam membentuk ekosistem pendidikan yang berkarakter Pancasila.

  • Digitalisasi Pendidikan Berbasis Etika

Dalam era digital nilai – nilai Pancasilajuga perlu dihadirkan diruang maya. Misalnya melalui konten edukatif di media sosial, platform atau website e-learning yang menanamkan nilai moral, dan pelatihan etika digital agar generasi muda bijak dalam bermedia.

Dengan langkah – langkah tersebut, pendidikan di Indonesia dapat kembali dapat kembali pada tujuan utamanya, yaitu membentuk karakter, etika, kepribadian, dan kecerdasan bangsa Indonesia.

Kaitan Sistem Etika Pancasila dalam Pendidikan sebagai Pilar Perdaban Dunia

Pendidkan Pancasila tidak hanya relevan bagi masyarakat Indonesia, tetapi memiliki potensi menjadi inspirasi global. Nilai – nilai kemanusiaan, keadilan, dan persatuan yang terkandung dalam Pancasila bersifat umum dan global dan dapat menjadi alternatif terhadap krisis moral yang terjadi di berbagai negara.

Dunia saat ini sedang menghadapi tantangan etika modern seperti kemerosotan moral, individualisme ekstrem, materialisme, dan diskriminasi baik etnis, agama, suku, ataupun budaya. Dalam konteks ini Pancasila dapat menjadi Role model etika dunia yang menekan keseimbangan antara hak individu dan kepentingan bersama.

Apabila sistem pendidikan Indonesia berhasil menerapkan nilai- nilai Pancasila dengan baik, maka bangsa ini dapat menjadi contoh nyata bagi dunia tentang bagaimana pendidikan moral dapat melahirkan peradaban yang damai, beradab, dan berkeadilan sosial.

Dengan demikian pendidikan beretika Pancasila bukan hanya membangun karakter bangsa tetapi juga menjadi kontribusi Indonesia bagi peradaban dunia yang lebih beretika dan berkeadilan.

Kesimpulan

Pendidikan beretika Pancasila merupakan kebutuhan mendesak di tengah arus globalisasi dan modernisasi. melalu penerapan  nilai – nilai etika Pancasila kedalam sistem pendidikan, bangsa indonesia dapat membangun generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga berkarakter mulia dan beretika tinggi.

Pancasila bukan sekedar dasar negara, melainkan sistem nilai dan etika yang mampu membimbing manusia menuju kehidupan yang harmonis, adil dan beradab. Dengan menjadikan pendidikan beretika Pancasila sebagai pilar utama, Indonesia berpotensi menjadi mercusuar peradaban dunia yang menjunjung tinggi moralitas, adab, kemanusiaan dan keadilan.


[1] Aini, Nurassyifa Quratul, dan Danie Anggraeni Dewi. “Sistem Etika Pancasila Kehidupan Berbangsa dan Bernegara.” Jurnal Pendidikan Tambusai, Volume 6, Nomor 2 (2022)

[2]  Dinda Amelia Gumilar dkk., “Membangun Karakter Bangsa: Peran Pendidikan Pancasila Dalam Pembentukan Etika Generasi Muda” Indo-MathEddu Intellectuals Journal, Volume 5, Nomor. 2 (2024)

[3] Ratna Puspita, “Mahfud MD: Guru Dianiaya Siswa karena Runtuhnya Moral.” Republika.co.id, 4 Februari 2018, diakses 31 Oktober 2025, https://republika.co.id/berita/pendidikan/education/18/02/04/p3mk3z428-mahfud-md-guru-dianiaya-siswa-karena-runtuhnya-moral.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *