Poros Uang Digital: Bagaimana Keamanan Pengguna?

Ilustrasi foto/cryptorank.io
Ilustrasi foto/cryptorank.io

Sistem uang digital telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan modern. Segala aktivitas yang berhubungan dengan uang kini dapat dilakukan secara digital, mencerminkan kemajuan ide manusia dalam mempermudah hidup.

Namun, meskipun bertujuan untuk memberikan kemudahan, sistem ini juga memiliki risiko yang tidak dapat diabaikan. Kejahatan dan ancaman terhadap keamanan pengguna menjadi bayang-bayang yang selalu mengikuti perkembangan teknologi.

Bacaan Lainnya

Di Indonesia, kasus pencurian data dan pembobolan akun uang digital telah menjadi peringatan nyata akan ancaman yang ada. Perkembangan teknologi tidak hanya memberikan manfaat tetapi juga membuka peluang bagi oknum jahat untuk melakukan kejahatan.

Salah satu contoh nyata adalah penggunaan sistem digital dalam investasi yang semakin populer di masyarakat. Investasi kripto, misalnya, telah menarik perhatian jutaan orang. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Indonesia menempati posisi ketujuh dunia dalam jumlah investor kripto pada tahun 2023. Pada Agustus 2024, jumlah investor kripto meningkat menjadi 20,9 juta dari 20,5 juta pada bulan sebelumnya. Angka ini sekaligus mencerminkan potensi risiko yang dihadapi oleh para investor.

Risiko tidak hanya mengintai investor kripto tetapi juga mereka yang berinvestasi di saham dan forex. Kejahatan seperti pencurian data, phishing, hingga penawaran palsu kerap menghantui masyarakat. Sebagai contoh, kasus pembobolan saham melalui sektor perbankan di Indonesia sering terjadi, seperti yang dialami oleh Bank Jago (ARTO).

Mantan karyawan bank tersebut melakukan pembobolan yang menyebabkan kekhawatiran di kalangan nasabah dan investor. Kasus ini menjadi pengingat bahwa ancaman keamanan bisa datang dari dalam maupun luar sistem.

Di dunia kripto, ancaman keamanan semakin nyata. Salah satu kasus yang mencuat adalah pembobolan akun kripto senilai Rp311 juta oleh seorang pria di Bandung yang membeli ponsel bekas korban. Kasus lain yang menarik perhatian adalah pembobolan exchange kripto Indodax, yang disebabkan oleh seorang karyawan yang menggunakan laptop perusahaan untuk pekerjaan freelance.

Akibatnya, sistem Indodax terkena serangan siber dengan kerugian mencapai Rp221 miliar. Peristiwa-peristiwa ini menjadi bukti nyata akan risiko yang dihadapi oleh pengguna dan investor dalam dunia uang digital.

Keamanan pengguna dalam investasi digital sangat bergantung pada langkah-langkah pencegahan yang dilakukan. Salah satu cara untuk mengurangi risiko adalah dengan menciptakan kata sandi yang kuat, memadukan angka, simbol, dan huruf besar maupun kecil.

Baca Juga: Normalkah Sunat Dana Bantuan KIP dan PIP?

Pengguna juga harus menjaga kerahasiaan data pribadi mereka dan memastikan bahwa platform investasi yang digunakan memiliki izin resmi dari pemerintah. Langkah lainnya melibatkan pengamanan kode OTP, menggunakan autentikasi dua faktor (2FA), dan menyimpan aset kripto di cold wallet untuk mengurangi risiko akses yang tidak sah.

Di sisi lain, exchange kripto juga memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga keamanan pengguna. Exchange harus memastikan sistem mereka tahan terhadap ancaman, menjaga integritas akun pengguna, dan beroperasi sesuai dengan regulasi yang berlaku.

Dengan demikian, mereka dapat membangun kepercayaan yang lebih besar di kalangan nasabah. Keamanan yang terjamin akan menarik lebih banyak pengguna dan memperkuat posisi exchange di pasar.

Pemerintah juga memiliki peran penting dalam mengawasi dan melindungi perdagangan aset digital. Dengan menerapkan regulasi yang ketat, penegakan hukum terhadap pelaku kejahatan, dan pengawasan melalui lembaga seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK) serta Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPETI), pemerintah dapat memastikan bahwa ekosistem kripto di Indonesia tetap aman.

Sebagai contoh, pada periode Januari hingga Oktober 2024, transaksi kripto di Indonesia mencapai Rp475,13 triliun, menghasilkan pajak sebesar Rp942,88 miliar sejak 2022 hingga Oktober 2024. Angka-angka ini menunjukkan pentingnya peran pemerintah dalam menjaga stabilitas dan keamanan industri kripto, sekaligus memberikan manfaat ekonomi bagi negara.

Baca Juga: Pengaruh Penggunaan AI terhadap Pemahaman Kognitif Mahasiswa

Sistem digital telah mengubah cara masyarakat menjalani kehidupan sehari-hari. Dengan akses informasi yang mudah, banyak orang tertarik untuk mencoba investasi seperti kripto, saham, dan forex. Namun, ketertarikan ini sering kali tidak diimbangi dengan pengetahuan yang memadai, sehingga menyebabkan kerugian yang signifikan. Di sisi lain, ancaman dari pelaku kejahatan yang terus berkembang juga menambah kompleksitas tantangan yang dihadapi oleh para investor.

Meskipun demikian, ancaman-ancaman tersebut dapat diminimalkan melalui tindakan yang tepat. Pengguna perlu meningkatkan kesadaran akan pentingnya keamanan, exchange harus berkomitmen pada perlindungan pengguna, dan pemerintah harus terus mengawasi industri ini secara aktif.

Dengan sinergi antara ketiga pihak ini, masyarakat dapat lebih percaya diri dalam memanfaatkan peluang yang ditawarkan oleh sistem uang digital, tanpa dihantui oleh rasa khawatir yang berlebihan.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *