Muntuk, Krajan.id – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) menghadirkan inovasi sederhana namun bermanfaat bagi masyarakat Dusun Gunung Cilik, Desa Muntuk. Melalui program bertema pembuatan obat nyamuk alami dari serai, mereka berupaya mengedukasi warga sekaligus kader kesehatan mengenai solusi ramah lingkungan dalam menghadapi ancaman penyakit akibat gigitan nyamuk.
Kegiatan ini berlangsung pada Kamis, (7/8/2025), bertempat di rumah Dukuh Dusun Gunung Cilik. Koordinator desa KKN, Adrian Surya Pratama, menyebut program ini lahir dari hasil survei awal mahasiswa di lokasi.
Dari pengamatan, lingkungan desa yang dipenuhi pepohonan sangat berpotensi menjadi sarang nyamuk. Di sisi lain, serai merupakan tanaman yang berlimpah karena hampir semua warga membudidayakannya.
“Melihat kondisi tersebut, kami memutuskan memanfaatkan potensi lokal sekaligus mengurangi ketergantungan pada bahan kimia yang kurang aman. Dengan membuat obat nyamuk alami dari serai, kami ingin memberi alternatif yang lebih sehat,” jelas Tiara Ramona, koordinator program sekaligus pemateri dalam kegiatan ini.
Dalam penyampaiannya, Tiara tidak hanya menjelaskan langkah-langkah pembuatan dan cara penggunaan, tetapi juga menguraikan kelebihan serta kekurangan produk berbahan alami ini. Meski sebagian warga awalnya ragu, namun setelah praktik langsung, banyak yang mulai percaya akan efektivitasnya.
Menurut Tiara, tantangan terbesar terletak pada kebiasaan masyarakat yang terbiasa memakai obat nyamuk kimia karena dianggap lebih praktis. “Di sinilah pentingnya edukasi. Dengan praktik langsung, warga bisa lebih yakin dan memahami manfaatnya,” ujarnya.
Lebih jauh, kegiatan ini bukan hanya soal praktik membuat obat nyamuk, tetapi juga menumbuhkan kesadaran akan pentingnya kemandirian. Warga diajak memanfaatkan sumber daya alam lokal untuk solusi kesehatan berkelanjutan sekaligus menjaga lingkungan dari paparan bahan berbahaya.
Selain mengedukasi warga, mahasiswa KKN juga mengaku banyak belajar dari interaksi ini. “Kami menemukan betapa kuatnya nilai gotong royong dan kearifan lokal masyarakat dalam memanfaatkan tanaman herbal. Itu pelajaran penting yang tidak selalu bisa kami temukan di bangku kuliah,” ungkap Tiara.
Dampak positif dari program ini pun cukup menjanjikan. Tidak hanya mengurangi risiko penyakit akibat nyamuk dan menekan penggunaan bahan kimia berbahaya, ada pula potensi pengembangan usaha produk herbal yang dapat menambah nilai ekonomi warga.
Untuk memastikan keberlanjutan program, tim KKN UMBY juga menyiapkan leaflet berisi panduan lengkap pembuatan obat nyamuk alami dari serai. Harapannya, masyarakat tetap bisa mempraktikkan secara mandiri meskipun mahasiswa telah selesai masa pengabdian.
Di akhir sesi, Tiara menggambarkan kegiatan ini dengan satu kata: Sinergi. “Karena keberhasilan program ini tidak lepas dari kerja sama erat antara mahasiswa dan warga. Kami saling mendukung demi kesehatan dan kesejahteraan bersama,” tutupnya.
Melalui langkah kecil ini, mahasiswa KKN UMBY berhasil menghadirkan inovasi berbasis lokal yang tidak hanya bermanfaat secara praktis, tetapi juga menanamkan nilai keberlanjutan dan kemandirian masyarakat.
Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.