Rowokangkung, Krajan.id – Pemerintah Desa Rowokangkung kembali menunjukkan kualitas dan kekompakan dalam menjaga keamanan lingkungan. Dalam ajang Lomba Siskamling tingkat Kabupaten Lumajang, desa ini tampil berbeda dengan menghadirkan simulasi penangkapan maling yang melibatkan sinergi lengkap unsur desa, masyarakat, Babinsa, serta Bhabinkamtibmas yang bertugas di wilayah tersebut.
Simulasi tersebut menjadi pusat perhatian karena dikemas secara realistis layaknya kejadian asli yang terjadi di lapangan. Tidak hanya dipandu oleh petugas ronda, jalannya aksi penangkapan juga menggambarkan koordinasi nyata antara aparat keamanan desa dan unsur TNI-Polri di tingkat desa.
Simulasi penangkapan maling ini berada di bawah arahan David Adi, Kepala Seksi Pemerintahan Rowokangkung, yang bertindak sebagai sutradara lapangan dan pengarah alur skenario. Sementara itu, Totok Hariyanto, Kepala Desa Rowokangkung, turut hadir memberikan dukungan dan memastikan kesiapan seluruh personil.
Totok menyampaikan bahwa keamanan desa tidak akan berjalan maksimal tanpa kolaborasi dan kerja sama antar unsur.
“Keamanan bukan hanya tugas pemerintah desa, tapi kerja bersama seluruh elemen termasuk masyarakat, Babinsa dan Bhabinkamtibmas. Lomba ini menjadi momentum memperkuat sinergi dan kesiapsiagaan warga,” tegas Totok.
Adegan dimulai ketika seorang maling mencoba mencuri sepeda motor warga di tengah malam. Aksi pelaku terpantau anggota ronda yang sedang berpatroli menggunakan senter dan sistem koordinasi kentongan. Mendengar kode bunyi kentongan, petugas ronda dari pos lain segera datang membantu dan mengejar pelaku melalui jalur yang sudah dipetakan.
Di tengah pengejaran, hadir Sertu Suwardi, Babinsa Rowokangkung dan Aipda Dwi Vibriyanto, Bhabinkamtibmas Rowokangkung, yang masuk dalam skenario untuk menunjukkan bagaimana aparat resmi turun tangan menangani laporan masyarakat.
“Kami hadir untuk memastikan prosedur keamanan berjalan sesuai aturan. Penangkapan harus tetap memprioritaskan keselamatan dan hukum,” ujar Aipda Dwi Vibriyanto, Bhabinkamtibmas Desa Rowokangkung.
Melalui pengarahan aparat, pelaku berhasil diamankan tanpa tindakan kekerasan berlebihan dan kemudian diserahkan ke pihak berwenang untuk proses lebih lanjut.
Keterlibatan Sertu Suwardi, Babinsa Rowokangkung memberikan pesan kuat bahwa TNI selalu siap mendukung keamanan desa sebagai bagian dari fungsi pembinaan teritorial.
“Kehadiran kami bukan untuk memberi perintah, tetapi bekerja bersama warga. Keamanan lingkungan akan kuat kalau masyarakat punya kesadaran dan keberanian bertindak,” ungkap Sertu Suwardi.
Sinergi ini menjadi poin penting dalam penilaian lomba karena membuktikan bahwa sistem siskamling di Rowokangkung berbasis kerja sama multi unsur, bukan sekadar rutinitas ronda malam.
David Adi menambahkan bahwa simulasi ini dibuat untuk memberikan pelatihan mental kepada warga agar tidak panik ketika menghadapi kejadian kriminal.
“Harapannya, setelah latihan berkala, warga semakin siap dan saling membantu menjaga lingkungan,” jelas David.
Dengan penampilan yang inovatif dan menunjukkan kekompakan antara masyarakat, pemerintah desa, Babinsa, serta Bhabinkamtibmas, Pemdes Rowokangkung membuktikan bahwa keamanan lingkungan dapat terwujud melalui sinergi, koordinasi dan komitmen bersama.
Melalui simulasi ini, Rowokangkung bukan hanya tampil untuk kompetisi, namun menunjukkan contoh nyata bagaimana keamanan desa seharusnya dijalankan: responsif, profesional, dan berbasis gotong royong.
Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.





