UNS dan SLB C Setyadarma Perkuat Pembelajaran Inklusif Lewat Program PLP 2025

Foto Bersama: Penyerahan mahasiswa PLP FKIP UNS 2025 bersama dengan Dosen Pembimbing Lapangan, Kepala Satuan Pendidikan, dan koordinator pamong di SLB C SETYADARMA Surakarta. (doc. pribadi)
Foto Bersama: Penyerahan mahasiswa PLP FKIP UNS 2025 bersama dengan Dosen Pembimbing Lapangan, Kepala Satuan Pendidikan, dan koordinator pamong di SLB C SETYADARMA Surakarta. (doc. pribadi)

Surakarta, Krajan.id – SLB C Setyadarma, Surakarta, kembali menjadi mitra Universitas Sebelas Maret (UNS) dalam Program Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) tahun 2025. Program ini menjadi ruang praktik bagi mahasiswa calon guru Pendidikan Luar Biasa untuk mengasah kompetensi sekaligus memahami kebutuhan peserta didik berkebutuhan khusus.

PLP FKIP UNS dirancang untuk membekali mahasiswa agar siap menjadi pendidik profesional dan peka terhadap karakteristik murid, sejalan dengan tujuan SDGs nomor 4 tentang pendidikan berkualitas. Melalui program ini, mahasiswa menerapkan teori perkuliahan dalam lingkungan belajar nyata, khususnya dalam pendampingan anak berkebutuhan khusus (ABK).

Bacaan Lainnya

Kegiatan PLP di SLB C Setyadarma berlangsung selama tiga bulan, dari 3 September hingga 28 November 2025. Program berada di bawah bimbingan dosen FKIP UNS serta difasilitasi oleh guru pamong dan pihak sekolah. Kerja sama berjalan dengan dukungan penuh dari jajaran sekolah.

Dalam pernyataannya, Tim PLP FKIP UNS menyampaikan bahwa kolaborasi dengan SLB C Setyadarma menjadi bagian penting dalam pembentukan calon guru yang sensitif terhadap keberagaman murid.

“Melalui PLP, mahasiswa belajar memahami langsung dinamika pembelajaran bagi peserta didik berkebutuhan khusus. Hal ini membantu mereka membangun kompetensi, empati, dan profesionalisme sebagai calon pendidik,” tulis Tim PLP FKIP UNS.

Sebanyak 12 mahasiswa Program Studi S-1 Pendidikan Luar Biasa angkatan 2022 terlibat dalam kegiatan PLP tahun ini. Mereka terdiri atas Chania Widia Assyifa, Dewi Lutfiatul Rohmah, Fariz Arrahim, Indra Riski Bayu Nugraha, Jihan Zalfa Nabila, serta Kenia Raihan Kalkasturi. Selain itu, turut berpartisipasi Khatrun Nada Afifah Jamil, Muhammad Chandra Kurniawan, Priska Aulia, Tsabita Aulia Rahmani, dan Velia Cahyani Fathinuari.

Mereka terlibat dalam kegiatan rutin sekolah, mulai dari upacara bendera setiap Senin, Senam Anak Indonesia Sehat pada Selasa, gerak irama setiap Rabu, kegiatan Pramuka atau muatan lokal setiap Kamis, hingga olahraga jalan santai pada Jumat.

Kolase kegiatan Kokurikuler. (doc. pribadi)
Kolase kegiatan Kokurikuler. (doc. pribadi)

Selain pembelajaran di kelas, mahasiswa ikut mendampingi kegiatan lain seperti kegiatan keagamaan setiap Senin, Jumat Taqwa pada pekan keempat, serta ekstrakurikuler Pramuka pekan kedua dan keempat. Seluruh kegiatan dilaksanakan dengan pendampingan guru sesuai jadwal mingguan sekolah.

Pada November, mahasiswa bersama sekolah juga menggelar program kokurikuler mingguan. Kegiatan ini dirancang untuk memperkuat materi intrakurikuler serta memberi ruang bagi siswa mengembangkan kreativitas dan kecakapan praktis.

Mahasiswa bertindak sebagai fasilitator dalam beragam aktivitas, seperti tari kreasi Nusantara, tata busana, kriya makrame, seni tiga dimensi, hingga seni dua dimensi seperti ecoprint dan pembuatan wayang.

Dalam rilisnya, Tim PLP FKIP UNS menegaskan pentingnya kegiatan kokurikuler sebagai pengalaman belajar yang menyeluruh bagi siswa dan mahasiswa.

“Kegiatan ini bukan hanya memperkaya pembelajaran, tetapi juga memberi kesempatan bagi mahasiswa untuk mengelola aktivitas yang adaptif, menyenangkan, dan sesuai kebutuhan murid,” tulis Tim PLP FKIP UNS.

Foto Bersama: Penarikan mahasiswa PLP FKIP UNS 2025 di SLB C SETYADARMA Surakarta. (doc. pribadi
Foto Bersama: Penarikan mahasiswa PLP FKIP UNS 2025 di SLB C SETYADARMA Surakarta. (doc. pribadi

Program PLP ditutup dengan penampilan hasil kegiatan kokurikuler. UNS dan SLB C Setyadarma berharap kolaborasi ini terus berlanjut sebagai bagian dari upaya membangun pendidikan khusus yang inklusif dan bermakna.

“Kami berharap pengalaman ini membentuk calon pendidik yang profesional dan berempati tinggi, serta mampu berkontribusi bagi pengembangan layanan pendidikan khusus di Indonesia,” tulis Tim PLP FKIP UNS.

Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *