Surabaya, Krajan.id – Di tengah arus perkembangan teknologi digital yang kian masif, pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di wilayah perkampungan masih kerap menghadapi hambatan dalam mengakses informasi dan keterampilan digital.
Menjawab tantangan ini, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) SDGs Kelompok 78 Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur mengambil peran sebagai fasilitator transformasi digital bagi UMKM di Kelurahan Penjaringansari, Surabaya.
Melalui program kerja bertajuk “Belajar Bareng UMKM: Bikin Usaha Lebih Menarik & Jualan Makin Gampang Lewat Digital”, para mahasiswa hadir bukan sekadar memberi penyuluhan, tetapi turut menjadi jembatan yang menghubungkan pelaku UMKM dengan akses pengetahuan praktis yang selama ini belum terjangkau.
Program ini mencakup pendampingan dalam membangun identitas visual usaha seperti pembuatan logo, spanduk, dan katalog digital hingga pelatihan penggunaan media sosial seperti Instagram dan WhatsApp Business sebagai sarana pemasaran.
“Banyak UMKM yang sebenarnya punya produk bagus, tapi kurang percaya diri karena belum tahu cara menampilkan usahanya secara menarik. Kami bantu dari hal sederhana dulu, seperti membuat katalog atau mengenalkan mereka ke media sosial,” ujar Fahmi Nurdin Baihaqi, salah satu mahasiswa sekaligus pemateri dalam program ini.
Yang membedakan program ini dari kegiatan serupa adalah pendekatannya yang partisipatif dan kontekstual. Alih-alih hanya menyampaikan materi satu arah, para mahasiswa terlebih dahulu menggali permasalahan yang dihadapi para pelaku UMKM. Solusi yang ditawarkan pun disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan lokal, bukan pendekatan “copy-paste”, melainkan berbasis empati dan pemahaman nyata.
Hasil yang terlihat pun tidak sebatas pada desain atau akun media sosial yang berhasil dibuat. Dampak paling signifikan adalah tumbuhnya kepercayaan diri pelaku UMKM untuk beradaptasi dengan pasar digital. Dari rasa percaya diri tersebut, lahir keberanian untuk berinovasi dan terbuka terhadap perubahan.
Program “Belajar Bareng UMKM” menunjukkan bahwa mahasiswa memiliki potensi besar sebagai katalisator perubahan sosial. Mereka tidak hanya membawa misi pengabdian, tetapi juga menyadari bahwa pembangunan ekonomi masyarakat bisa dimulai dari hal-hal kecil: berbagi pengetahuan, menginspirasi untuk belajar, dan mendorong keberanian mencoba.
Baca Juga: Festival Bhumi Ngurawan 2025: Menghidupkan Warisan Leluhur dan Merawat Peradaban Desa
“Transformasi digital bisa dimulai dari ruang-ruang sederhana seperti balai RW, asalkan ada kolaborasi dan kepedulian antar generasi,” tambah Fahmi.
Kegiatan ini menjadi bukti bahwa pengabdian mahasiswa dapat memberi dampak nyata jika dilakukan dengan pendekatan yang inklusif dan penuh empati. Di tangan generasi muda, pembangunan masyarakat tidak lagi terbatas pada aspek material, tapi juga menyentuh dimensi sosial dan teknologi yang relevan dengan zaman.
Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.





