Sedayu, Krajan.id – Perpustakaan Desa Sedayu kini tak lagi sepi. Kehadiran mahasiswa KKN Tematik Literasi Universitas Sebelas Maret (UNS) Kelompok 165 berhasil mengubah wajah perpustakaan desa sekaligus menumbuhkan semangat baru di tengah masyarakat. Melalui kegiatan kreatif dan inovatif, mereka mendorong anak-anak Sedayu untuk mencintai dunia literasi.
Sebelum mahasiswa datang, Perpustakaan Desa Sedayu atau Rumah Pintar sebenarnya sudah memiliki koleksi buku cukup banyak, termasuk sumbangan dari Perpustakaan Nasional RI. Namun, pengelolaan yang terbatas membuat fungsinya kurang maksimal. Perpustakaan hanya buka empat jam sehari karena pengelolanya juga merangkap sebagai guru.
Mahasiswa UNS 165 kemudian hadir membawa perubahan. Koleksi buku ditata ulang, diberi label, serta diklasifikasi agar lebih mudah diakses. Jam operasional juga diperpanjang, dari pukul 09.00 hingga 16.00. Hasilnya terasa nyata, perpustakaan yang sebelumnya sunyi kini ramai oleh anak-anak yang membaca, belajar, hingga berdiskusi.
“Kehadiran mahasiswa KKN Literasi sangat membantu. Mereka tidak hanya menata koleksi, tapi juga menghidupkan perpustakaan lewat kegiatan menarik seperti membaca nyaring dan pengenalan teknologi. Semoga kerja sama ini terus berlanjut,” ujar Bu Dair, pengelola perpustakaan desa, Kamis (28/8/2025).

Tidak berhenti di pengelolaan perpustakaan, mahasiswa UNS 165 juga aktif mengadakan program literasi kreatif. Kegiatan perdana pada (25/7/2025) bertajuk Read Me A Book sukses menarik perhatian anak-anak. Mereka mendengarkan cerita yang dibacakan mahasiswa, lalu menggambar cita-cita berdasarkan imajinasi dari kisah tersebut.
Program serupa kemudian menjangkau berbagai sekolah. Di SD Negeri Sedayu 4, siswa kelas 3 berlatih menggambar sesuai cita-cita setelah sesi membaca nyaring. Di SD Negeri Sedayu 2, siswa didorong untuk mengulas isi buku dengan bahasa mereka sendiri, melatih daya ingat sekaligus keberanian berbicara.
Kegiatan literasi juga hadir di SMP Plus Ihyaul Ulum melalui sosialisasi literasi digital. Materi interaktif dan permainan edukatif dipilih agar siswa lebih mudah memahami pentingnya menggunakan teknologi secara bijak.
Di SD Negeri Sedayu 1, siswa kelas 6 diminta menulis cerita baru berdasarkan bacaan, sedangkan di MI Muhammadiyah Banaran mereka berlatih menulis ulang cerita untuk meningkatkan pemahaman. Terakhir, di MTSS Ponpes Al Iman Muntilan, mahasiswa memperkenalkan berbagai jenis literasi sekaligus mengajak siswa kelas 7 bermain permainan edukatif yang melatih kerja sama dan berpikir kritis.
“Lewat kegiatan ini, kami ingin anak-anak terbiasa membaca dan menulis. Harapannya, kebiasaan itu tetap hidup meski program KKN sudah berakhir,” kata Muhammad Afif, Ketua Kelompok KKN 165, Kamis (20/8/2025).
Sebagai penutup, mahasiswa menggelar acara Apresiasi Literasi Tingkat Desa bertema “Cerdas Mengulas Buku” pada (13/8/2025) di SD Negeri Sedayu 2. Anak-anak diminta membaca buku lalu mempresentasikan ulasannya di depan teman-teman.
Kegiatan ini berlangsung meriah. Dukungan masyarakat begitu terasa, apalagi dengan adanya penghargaan sederhana bagi peserta terbaik. Meski sederhana, apresiasi ini menumbuhkan rasa percaya diri anak-anak sekaligus menjadi motivasi untuk terus membaca.

Rangkaian kegiatan tersebut meninggalkan kesan mendalam bagi warga Sedayu. Mahasiswa UNS 165 menunjukkan bahwa budaya literasi dapat tumbuh dengan pendampingan yang konsisten. Kini, anak-anak Sedayu memiliki ruang baru untuk mengeksplorasi pengetahuan sekaligus mengasah kemampuan berpikir kritis.
Budaya membaca yang perlahan hidup kembali di Sedayu diharapkan menjadi warisan berharga bagi generasi muda desa. Masyarakat percaya, semangat literasi yang ditanam mahasiswa KKN UNS 165 akan terus berakar meskipun program telah usai.
Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.





