Desa Lasem, Krajan.id – Dalam upaya mendorong ekonomi kreatif berbasis lingkungan, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Belajar Bersama Masyarakat (KKN-BBM) 6 Universitas Airlangga (UNAIR) melaksanakan program inovatif pemanfaatan limbah rumah tangga menjadi produk bernilai ekonomis.
Bertempat di Desa Lasem, Kecamatan Sidayu, Kabupaten Gresik, kegiatan ini berlangsung pada Jumat, 25 Juli 2025, dengan tajuk utama pelatihan pembuatan lilin aromaterapi dari minyak jelantah.
Program ini dirancang sebagai bentuk edukasi sekaligus pemberdayaan masyarakat agar dapat melihat potensi besar dari limbah rumah tangga, khususnya minyak goreng bekas.
Abdurrahman Al Faiz Al Atsary, salah satu anggota tim KKN, menjelaskan bahwa mayoritas warga selama ini memilih menjual minyak bekas tanpa pengolahan lebih lanjut. Padahal, jika dimanfaatkan secara tepat, limbah tersebut bisa diubah menjadi produk kreatif yang memiliki nilai ekonomi tinggi.
“Saat ini, banyak warga desa yang cenderung langsung menjual minyak goreng bekasnya. Padahal, dengan sedikit proses pengolahan, minyak tersebut bisa diubah menjadi lilin aromaterapi yang lebih bernilai dan bermanfaat,” terang Faiz.
Kegiatan pelatihan ini dikemas dalam bentuk partisipatif. Artinya, warga tidak hanya menjadi pendengar, tetapi juga turut ambil bagian dalam proses pembuatan lilin. Target utama dari kegiatan ini adalah ibu rumah tangga, kader PKK, serta pemuda-pemudi desa yang memiliki minat dalam kerajinan dan usaha kecil berbasis daur ulang.
Baca Juga: Mahasiswa KKM 26 UNIBA Jalin Sinergi dengan UMKM Puding Kelapa, Produk Unggulan Desa Babakanlor
Dalam sesi pelatihan, tim KKN memandu peserta untuk menyaring minyak jelantah hingga bersih, lalu mencampurnya dengan bahan-bahan seperti stearic acid, minyak esensial sebagai pewangi, pewarna, dan sumbu. Setelah dipanaskan dan dicampur rata, adonan lilin dituangkan ke dalam cetakan hingga mengeras.
“Metode ini cukup sederhana dan dapat dikerjakan dengan perlengkapan rumah tangga. Kami ingin kegiatan ini menjadi inspirasi bahwa siapa pun bisa memulai usaha dari rumah dengan modal kecil namun berkelanjutan,” tambah Faiz.
Manfaat dari kegiatan ini tidak hanya pada peningkatan pengetahuan warga tentang pengolahan limbah, tetapi juga memberikan bekal keterampilan praktis yang dapat dikembangkan menjadi usaha rumahan. Produk lilin aromaterapi ini, selain ramah lingkungan, juga memiliki nilai jual yang menjanjikan.
“Dengan mengelola minyak jelantah secara mandiri, warga memiliki peluang memperoleh pendapatan yang lebih tinggi dibanding hanya menjualnya dalam bentuk mentah,” jelas Faiz.
Menariknya, pelatihan ini juga mencakup pembekalan tentang pengemasan produk secara profesional. Warga diajarkan menggunakan plastik mika dan kertas buffalo sebagai kemasan lilin, serta menambahkan label logo untuk menciptakan identitas merek. Hal ini penting agar produk yang dihasilkan memiliki daya saing di pasaran.
Baca Juga: KKN-TK 25 UNIGORO Galakkan Germas di Desa Soko, Wujudkan Lingkungan Bersih dan Sehat
Tak hanya berhenti di aspek produksi dan estetika, tim KKN juga membagikan ilmu mengenai perhitungan modal usaha, strategi penentuan harga jual, hingga margin keuntungan yang wajar.
Pengetahuan ini diharapkan mampu mendukung warga dalam mengembangkan produk bernilai jual tinggi yang layak dipasarkan secara luas.
Dengan adanya kegiatan ini, mahasiswa KKN-BBM 6 UNAIR berharap akan muncul perubahan cara pandang masyarakat terhadap limbah rumah tangga. Selain itu, diharapkan pula akan tumbuh ide-ide kreatif yang berujung pada peluang usaha baru yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.





