Reaktivasi KWT Handayani Lestari Desa Trosemi untuk Dorong Ketahanan Pangan dan Pertanian

Foto bersama anggota Kelompok Wanita Tani (KWT) Handayani Lestari Kamis (23/01/2025). (doc. KKN 105 UNS)
Foto bersama anggota Kelompok Wanita Tani (KWT) Handayani Lestari Kamis (23/01/2025). (doc. KKN 105 UNS)

Trosemi, Krajan.id – Kelompok Wanita Tani (KWT) Handayani Lestari Desa Trosemi kembali menghidupkan aktivitas pertaniannya setelah sempat vakum sejak Oktober 2024 hingga awal Januari 2025. Upaya reaktivasi ini diwujudkan melalui pembuatan pupuk kompos dan penanaman bibit dengan dukungan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) 105 Universitas Sebelas Maret (UNS).

Noor Rizky Tiara, selaku penanggung jawab kegiatan, menegaskan bahwa program ini sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya dalam aspek keberlanjutan lingkungan serta pemberdayaan ekonomi perempuan.

Bacaan Lainnya

“Melalui program ini, kami ingin memastikan bahwa pertanian berkelanjutan dapat terus berjalan dengan optimal. Selain itu, keterlibatan perempuan dalam pengelolaan sumber daya pertanian juga dapat semakin diperkuat,” ujarnya.

KWT Handayani Lestari merupakan komunitas yang beranggotakan perempuan dengan fokus pada pertanian berkelanjutan. Reaktivasi kelompok ini bertujuan untuk meningkatkan hasil panen sekaligus memperkuat ketahanan pangan di tingkat desa.

Kegiatan reaktivasi ini berlangsung dalam dua tahap. Tahap pertama dilaksanakan pada (15/1/2025) dengan agenda pembuatan pupuk kompos, sedangkan tahap kedua berlangsung pada (23/1/2025) berupa penanaman bibit. Kedua kegiatan ini diselenggarakan di Demonstration Plot (Demplot) Desa Trosemi, yang berlokasi di Dukuh Bangsan, RT 01/RW 01, Kecamatan Gatak, Kabupaten Sukoharjo.

Kegiatan pemisahan sampah kering di Demplot KWT Desa Trosemi Selasa (14/1/2025). (doc. KKN 105 UNS)
Kegiatan pemisahan sampah kering di Demplot KWT Desa Trosemi Selasa (14/1/2025). (doc. KKN 105 UNS)

Dalam sesi pembuatan pupuk kompos, KKN 105 UNS menghadirkan narasumber yang berpengalaman dalam bidang ini. Para anggota KWT mendapat pelatihan langsung mengenai teknik pembuatan pupuk kompos dari bahan organik, khususnya sampah tanaman kering yang diperoleh dari pembersihan lahan demplot.

Sebanyak 20 anggota KWT hadir dan mengikuti proses pelatihan ini dengan antusias. Pupuk yang dihasilkan nantinya tidak hanya digunakan untuk meningkatkan kesuburan tanah, tetapi juga memiliki potensi ekonomi bagi kelompok tani.

Baca Juga: Workshop Digital Branding dan Edukasi Kopi di Desa Wisata Tlahab: Upaya Meningkatkan Daya Saing Pariwisata Lokal

Tahap berikutnya, yakni penanaman bibit, difokuskan untuk memanfaatkan lahan kosong yang sebelumnya tidak produktif. Berbagai jenis bibit sayuran seperti tomat, cabai, terong, bawang merah, dan kacang tanah ditanam sebagai upaya diversifikasi tanaman dan peningkatan hasil panen.

Pemberian materi pembuatan pupuk kompos oleh narasumber di Demplot KWT Rabu (15/1/2025. (doc. KKN 105 UNS)
Pemberian materi pembuatan pupuk kompos oleh narasumber di Demplot KWT Rabu (15/1/2025. (doc. KKN 105 UNS)

Sebelum penanaman dimulai, para anggota KWT dibekali dengan alat berkebun untuk mendukung keberlanjutan program ini.

Reaktivasi ini membawa dampak positif bagi para anggota KWT Handayani Lestari. Selain meningkatkan keterampilan teknis mereka dalam mengelola pertanian, program ini juga memperkuat solidaritas kelompok dan semangat kerja sama dalam mengembangkan sistem pertanian berkelanjutan.

Selama kegiatan berlangsung, anggota KWT tidak hanya mendapatkan pelatihan teknis tentang pembuatan pupuk kompos dan teknik budidaya tanaman, tetapi juga memahami pentingnya pemanfaatan limbah organik untuk mengurangi ketergantungan terhadap pupuk kimia.

Hal ini menjadi langkah penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem dan meningkatkan produktivitas pertanian secara alami.

Baca Juga: UMBY Gelar KKN-PPM Perdana di Pasar Bantul, Gandeng Bank Sampah dan Puskesmas

Noor Rizky Tiara berharap program ini dapat terus berjalan dan berkembang di masa mendatang. “Kami berharap pendampingan dari berbagai pihak tetap berlanjut, sehingga inovasi di sektor pertanian semakin berkembang. Dengan begitu, KWT Handayani Lestari bisa menjadi kelompok tani yang mandiri dan memiliki daya saing yang lebih baik,” pungkasnya.

Dengan adanya reaktivasi ini, KWT Handayani Lestari Desa Trosemi semakin optimis dalam menghadapi tantangan pertanian modern. Keberlanjutan dan kemandirian mereka dalam mengelola pertanian diharapkan mampu memberikan kontribusi nyata terhadap ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat desa.

Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *