PT Timah, salah satu perusahaan tambang timah terbesar di dunia, memiliki peran penting dalam menopang pertumbuhan ekonomi sekaligus menjaga keberlanjutan lingkungan. Namun, perusahaan ini menghadapi tantangan besar pada Mei 2024 ketika Kejaksaan Agung menetapkan 22 tersangka dalam kasus dugaan korupsi di wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah Tbk.
Kasus ini berkaitan dengan penyalahgunaan izin usaha tambang dan kerja sama ilegal dengan pihak swasta. Selain itu, pada tahun sebelumnya, PT Timah juga mengalami kerugian akibat kurangnya pencatatan keuntungan dari revaluasi properti investasi dan beban lainnya, yang membalikkan laba menjadi kerugian pada tahun 2023. Dengan berbagai masalah ini, bagaimana peran akuntan manajemen dalam membantu PT Timah kembali ke jalur yang benar?
Akuntan manajemen dapat mengambil langkah awal dengan menganalisis biaya untuk memahami profitabilitas perusahaan secara menyeluruh. Identifikasi biaya tetap dan variabel menjadi penting guna mengetahui elemen yang paling memengaruhi profitabilitas.
Proses evaluasi juga perlu dilakukan terhadap biaya produksi, transportasi, peralatan, atau tenaga kerja untuk mengurangi pemborosan. Selain itu, penggunaan metode Activity-Based Costing (ABC) dapat memberikan gambaran lebih akurat tentang profitabilitas dengan mengalokasikan biaya berdasarkan aktivitas yang menghasilkan nilai.
Baca Juga: Penguatan Eksistensi Karang Taruna: Wadah Pemuda untuk Kemajuan Desa
Pengendalian biaya operasional menjadi kunci keberlanjutan perusahaan. Penerapan sistem anggaran yang ketat dan analisis varians dapat membantu memantau pengeluaran sesuai target serta memahami penyebab penyimpangan anggaran. Upaya lain seperti lean manufacturing juga dapat meningkatkan efisiensi produksi tanpa mengurangi kualitas.
Keputusan strategis yang didasarkan pada analisis data membantu perusahaan menghadapi tantangan pasar global. Metode seperti analisis titik impas untuk menentukan volume penjualan minimum dan biaya marginal untuk menetapkan harga jual yang kompetitif dapat diterapkan. Langkah-langkah ini mendukung pengambilan keputusan yang lebih terinformasi.
Dalam menghadapi ketidakpastian, akuntan manajemen juga dapat membantu meminimalkan risiko melalui penggunaan kontrak berjangka untuk melindungi margin keuntungan dari fluktuasi harga komoditas. Diversifikasi produk menjadi langkah penting untuk mengurangi ketergantungan pada satu produk utama, misalnya dengan mengembangkan produk sampingan dari proses produksi timah.
Penerapan teknologi modern mampu meningkatkan efisiensi operasional. Integrasi sistem ERP (Enterprise Resource Planning) menghubungkan berbagai proses bisnis dalam satu sistem untuk memantau keuangan dan operasional secara real-time. Analisis big data juga dapat digunakan untuk memprediksi tren pasar, permintaan konsumen, dan perubahan harga bahan baku.
Baca Juga: Optimalisasi APBN dan Pemanfaatan Aset Desa
Sebagai perusahaan tambang, PT Timah harus mengadopsi praktik keberlanjutan dengan mengidentifikasi dan mengalokasikan biaya yang terkait dengan pengelolaan limbah dan reklamasi tambang. Pelaporan yang sesuai dengan standar ESG (Environmental, Social, and Governance) juga menunjukkan komitmen terhadap keberlanjutan, yang dapat menarik perhatian investor.
Meningkatkan kompetensi karyawan melalui pelatihan menjadi investasi jangka panjang bagi perusahaan. Pelatihan ini dapat membantu karyawan memahami akuntansi manajemen dengan lebih baik, sementara sistem insentif berbasis kinerja dapat mendorong efisiensi operasional.
Dengan mengimplementasikan langkah-langkah ini, PT Timah dapat meningkatkan kinerja keuangan dan operasional sekaligus menjaga daya saing di pasar global. Selain itu, komitmen terhadap keberlanjutan lingkungan akan membantu membangun reputasi positif di mata publik dan pemangku kepentingan.





