Sosialisasi dan Demonstrasi Akuaponik serta Pupuk Organik Cair: Upaya Mahasiswa KKN 99 UNS dalam Mewujudkan Pertanian Berkelanjutan di Desa Geneng

Mahasiswa KKN UNS Kelompok 99 melakukan foto bersama dengan perwakilan dari RW 01 hingga RW 06, kelompok Gapoktan, serta ibu-ibu dari KWT setelah melaksanakan program kerja sosialisasi dan demonstrasi akuaponik serta pupuk organik cair di kelurahan Geneng pada Rabu (5/2/2025). (doc. KKN UNS 99)
Mahasiswa KKN UNS Kelompok 99 melakukan foto bersama dengan perwakilan dari RW 01 hingga RW 06, kelompok Gapoktan, serta ibu-ibu dari KWT setelah melaksanakan program kerja sosialisasi dan demonstrasi akuaponik serta pupuk organik cair di kelurahan Geneng pada Rabu (5/2/2025). (doc. KKN UNS 99)

Geneng, Krajan.id – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) 99 Universitas Sebelas Maret (UNS) mengadakan kegiatan bertajuk “Sosialisasi dan Demonstrasi Pembuatan Akuaponik dan Pupuk Organik Cair” di Desa Geneng, Kecamatan Gatak, Kabupaten Sukoharjo, pada Rabu (5/2/2025).

Kegiatan ini melibatkan berbagai elemen masyarakat, termasuk perwakilan dari RW 01 hingga RW 06, kelompok Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan), serta ibu-ibu dari Kelompok Wanita Tani (KWT).

Bacaan Lainnya

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan limbah organik dan anorganik guna mengurangi pencemaran lingkungan serta mendorong sistem pertanian berkelanjutan.

Program ini juga sejalan dengan beberapa poin dalam Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya Zero Hunger (Tanpa Kelaparan), dengan meningkatkan produktivitas pertanian melalui penggunaan pupuk organik cair, serta Responsible Consumption and Production (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab), dengan memberikan edukasi mengenai pengelolaan limbah yang lebih ramah lingkungan.

Ketua program kerja, Nugraheni Novitasanti, menegaskan bahwa kegiatan ini memberikan edukasi langsung kepada masyarakat mengenai manfaat dan cara pembuatan akuaponik serta pupuk organik cair.

“Program ini kami adakan agar masyarakat Desa Geneng lebih memahami bagaimana cara membuat akuaponik dan pupuk organik cair. Kami berharap para peserta dapat mengaplikasikan ilmu yang didapat agar pertanian di desa ini semakin maju dan berkelanjutan,” ujar Nugraheni.

Baca Juga: Mahasiswa KKN 99 UNS Selenggarakan Program Kreativitas dan Edukasi Generasi Peduli Lingkungan di SDN Geneng 1, Sukoharjo

Sementara itu, Kepala Desa Geneng, Suprapti, mengapresiasi inisiatif mahasiswa KKN 99 UNS yang telah berkontribusi dalam pengembangan sektor pertanian di wilayahnya.

“Saya sangat berterima kasih kepada tim KKN 99 UNS. Program ini sangat bermanfaat bagi warga kami, terutama dalam meningkatkan pemahaman tentang pertanian berkelanjutan. Semoga ilmu yang dibagikan bisa diterapkan dan membawa manfaat besar bagi desa,” ungkap Suprapti.

Acara diawali dengan pembukaan oleh Dhiva dan Santi selaku pembawa acara dan pemateri. Setelah sambutan dari Kepala Desa Geneng, seluruh peserta menyanyikan lagu Indonesia Raya sebagai wujud nasionalisme sebelum memasuki sesi pemaparan materi.

Materi pertama membahas “Pemanfaatan Sampah Anorganik dalam Budidaya Lele dan Kangkung melalui Akuaponik”. Pemateri menjelaskan bahwa sistem akuaponik adalah metode pertanian yang menggabungkan budidaya ikan dan tanaman dalam satu ekosistem yang saling menguntungkan. Limbah ikan berfungsi sebagai pupuk alami bagi tanaman, sementara tanaman membantu menyaring air untuk ikan.

Antusiasme peserta terlihat dari banyaknya pertanyaan yang diajukan. Beberapa peserta tampak tertarik untuk menerapkan sistem ini di rumah masing-masing, terutama karena metode ini dinilai hemat tempat dan ramah lingkungan.

Materi kedua mengupas “Pemanfaatan Limbah Organik Dapur dan Air Cucian Beras dalam Pembuatan Pupuk Organik Cair (POC)”. Pemateri menjelaskan bahwa limbah rumah tangga seperti sisa sayuran dan air cucian beras dapat diolah menjadi pupuk organik cair yang kaya akan nutrisi untuk tanaman.

“Dengan metode ini, kita bisa mengurangi sampah rumah tangga sekaligus menghasilkan pupuk yang ramah lingkungan dan bernutrisi tinggi,” ujar salah satu pemateri.

Setelah sesi materi, acara berlanjut dengan demonstrasi langsung. Para peserta, terutama dari kelompok tani dan ibu-ibu KWT, aktif berpartisipasi dalam praktik pembuatan akuaponik dan pupuk organik cair. Dengan penuh semangat, mereka mencoba sendiri teknik yang telah dipelajari.

Baca Juga: KKN 99 UNS Gelar Sosialisasi Bahaya Judi Online, Kenakalan Remaja, dan Ketertiban Berlalu Lintas di SMP Negeri 2 Gatak

Sebagai bentuk apresiasi, hasil demonstrasi berupa sistem akuaponik dan pupuk organik cair diserahkan secara simbolis kepada perwakilan RW 01-06, Gapoktan, dan KWT. Momen ini menjadi simbol keberlanjutan program agar masyarakat bisa terus mengembangkan inovasi pertanian yang ramah lingkungan.

Dengan keberhasilan kegiatan ini, mahasiswa KKN 99 UNS berharap program ini dapat menjadi langkah awal dalam memperkuat ketahanan pangan serta menciptakan lingkungan yang lebih hijau dan sehat di Desa Geneng.

“Kami berharap, dengan adanya sistem akuaponik dan pemanfaatan pupuk organik cair, masyarakat Desa Geneng bisa semakin mandiri dalam pertanian. Semoga ini menjadi awal dari perubahan besar menuju pertanian berkelanjutan,” tutup Nugraheni.

Dengan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan pertanian berkelanjutan, diharapkan inovasi seperti ini dapat diterapkan secara lebih luas, tidak hanya di Desa Geneng, tetapi juga di daerah lain di Indonesia.

Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *