Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) merupakan sebuah inovasi dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi yang bertujuan membawa sistem pendidikan tinggi di Indonesia menuju arah yang lebih maju.
Diluncurkan pada tahun 2020, program ini memberikan ruang kepada mahasiswa untuk lebih kreatif, inovatif, dan mandiri dalam mengelola pembelajaran. Salah satu keistimewaan MBKM adalah memberikan kebebasan kepada mahasiswa untuk belajar di luar kampus maupun lintas jurusan, sehingga memperkaya pengalaman dan kreativitas mereka.
Beragam program yang dihadirkan dalam MBKM, seperti Magang Bersertifikat, Magang Mandiri, Pertukaran Mahasiswa Merdeka, Wirausaha Merdeka, Kampus Mengajar, Praktisi Mengajar, hingga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat, memberikan peluang besar bagi mahasiswa untuk menggali potensi dan minat mereka.
Program-program ini memungkinkan mahasiswa memperoleh pengalaman langsung di lapangan, mempersiapkan mereka untuk menghadapi dunia kerja yang sesungguhnya.
Sebagai contoh, program Kampus Mengajar memberikan dampak besar bagi masyarakat, terutama di wilayah 3T (terdepan, tertinggal, dan terluar). Mahasiswa yang berpartisipasi dapat membantu mengisi kekurangan tenaga pendidik di daerah-daerah yang sulit dijangkau.
Tidak hanya itu, mereka juga membawa inovasi dalam metode dan media pembelajaran. Hal ini memberi kesempatan siswa-siswi di wilayah tersebut untuk merasakan pendidikan berkualitas dengan pendekatan modern, yang sebelumnya mungkin sulit mereka dapatkan.
Pengalaman pribadi penulis dalam mengikuti program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) di salah satu perguruan tinggi swasta di Kota Malang membuktikan manfaat besar dari MBKM. Selama program berlangsung, penulis tidak hanya memperluas pengetahuan akademik tetapi juga memperkaya relasi dengan bertemu mahasiswa dari berbagai daerah di Indonesia, mulai dari Sabang hingga Merauke.
Baca Juga: Pengaruh Pemberian Gadget terhadap Konsentrasi Anak di Sekolah Dasar
Salah satu pengalaman berharga adalah mengenal kebudayaan unik Kota Malang, seperti penggunaan Bahasa Walikan. Bahasa ini, yang membalik urutan huruf dalam kata, ternyata memiliki sejarah panjang sejak masa sebelum kemerdekaan. Pengalaman ini tidak hanya menambah wawasan budaya tetapi juga memberikan pemahaman mendalam mengenai keberagaman Indonesia.
Program MBKM tidak hanya memberikan manfaat bagi mahasiswa tetapi juga berkontribusi pada masyarakat luas. Misalnya, program Wirausaha Merdeka membantu mahasiswa mempelajari cara mengembangkan bisnis sejak dini, sementara program Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat memungkinkan mahasiswa berkontribusi pada pengembangan daerah melalui proyek-proyek inovatif. Dengan demikian, MBKM menjadi jembatan yang menghubungkan dunia akademik dengan kebutuhan masyarakat.
Baca Juga: Fenomena K-Pop: Menggugah Minat Budaya atau Mengaburkan Identitas?
Penulis meyakini bahwa MBKM perlu dilanjutkan meskipun terjadi pergantian kepemimpinan di Kementerian Pendidikan. Program ini tidak hanya meningkatkan pengetahuan mahasiswa tetapi juga mengasah soft skill dan hard skill yang sangat dibutuhkan di era Revolusi Industri 5.0. Pengalaman belajar yang diperoleh dari program-program MBKM menjadi bekal berharga bagi mahasiswa ketika memasuki dunia kerja.
Mari kita bersama-sama mendukung kelanjutan program ini. Dengan semangat “Terbang Tinggi Bersama Merdeka Belajar Kampus Merdeka,” kita dapat menciptakan generasi lulusan yang kreatif, inovatif, dan siap menghadapi tantangan global. MBKM bukan sekadar program, tetapi sebuah langkah besar untuk mewujudkan pendidikan tinggi yang relevan, inklusif, dan berdaya saing.
