Lagu Breathe yang dirilis pada 9 Maret 2016 tetap menjadi favorit banyak orang hingga saat ini. Melodi indah yang berpadu dengan vokal lembut namun kuat dari LeeHi membuat lagu ini begitu memikat hati pendengarnya, khususnya pecinta genre Korean ballad dan K-pop.
Lebih dari sekadar musik, lagu ini menyentuh hati karena pesan mendalam yang terkandung di dalamnya. Tak heran, Breathe berhasil merajai tangga lagu di SBS Inkigayo dan menjadi salah satu karya paling bermakna di dunia musik Korea.
Makna di Balik Lagu “Breathe”
Lirik Breathe menyoroti perjuangan seseorang untuk tetap bertahan menjalani kehidupan sehari-hari. Setiap individu memiliki tantangan yang unik, yang terkadang sulit dimengerti oleh orang lain. Lewat lagu ini, LeeHi dan mendiang Kim Jonghyun, penulis lagu tersebut, ingin menyampaikan dukungan dan apresiasi kepada semua orang yang telah berjuang keras dalam hidup mereka.
Pada bait pertama, pendengar diajak untuk menenangkan diri dengan menarik napas dalam-dalam. Lirik seperti “Gwaenchanhayo, naega anajulgeyo” yang berarti “Tidak apa-apa, aku akan memelukmu” menyampaikan bahwa perasaan sedih, lelah, atau putus asa adalah hal yang wajar. Lagu ini menegaskan bahwa tidak ada yang salah dengan emosi tersebut.
Dalam music video yang telah ditonton lebih dari 127 juta kali di YouTube, digambarkan berbagai situasi emosional: rasa lelah seorang pekerja, kehampaan seorang mahasiswa, hingga kesepian seseorang di tengah keramaian. Semua ini mencerminkan beban emosional yang mungkin dirasakan oleh banyak orang.
Menurut Salters-Pedneault (2021), validasi emosi adalah proses memahami dan menerima pengalaman emosional seseorang. Melalui lirik “Nugungaui hansum geu mugeoun sumeul, Naega eotteoke hearil suga isseulkkayo” yang berarti “Ketika seseorang menghela napas berat, aku bisa mengerti maksudnya”, lagu ini membangun koneksi emosional yang kuat antara pencipta, penyanyi, dan pendengar. Dengan cara ini, lagu Breathe mengajarkan kita untuk memahami dan menerima emosi kita sendiri tanpa rasa bersalah atau penolakan.
Afirmasi Positif dalam Lirik Lagu
Selain memvalidasi emosi, lagu ini juga mengajarkan pentingnya afirmasi positif. Sebuah studi dari jurnal Social Cognitive and Affective Neuroscience menyebutkan bahwa afirmasi positif yang rutin dilakukan dapat meningkatkan suasana hati, mengurangi stres, kecemasan, dan depresi.
Dalam lirik “Gwaenchanhdaneun mal, malppunin wirojiman” yang berarti “Katakan tidak apa-apa, walau itu hanya kata-kata penghibur”, pendengar diajak untuk mengatakan hal-hal baik kepada diri sendiri. Meski terasa sederhana, kata-kata ini dapat menjadi langkah awal untuk menenangkan pikiran.
Lirik lainnya, seperti “Gakkeumeun silsuhaedo dwae, Nugudeun geuraesseunikka” yang berarti “Terkadang tidak apa-apa melakukan kesalahan, karena semua orang juga begitu”, mengajarkan bahwa kesalahan adalah hal yang manusiawi.
Baca Juga: Tidak Hanya Berprestasi, Tapi Juga Berkarakter: Pentingnya Pendidikan Karakter di Sekolah
Banyak orang merasa tertekan karena kesalahan yang pernah dilakukan, tetapi melalui lirik ini, Kim Jonghyun menekankan bahwa kesalahan bukanlah akhir dari segalanya. Suara LeeHi yang lembut namun penuh kekuatan membuat pesan ini terasa sangat menyentuh.
Sebagai penutup, lirik “Jeongmal sugohaesseoyo” yang berarti “Kau sudah sungguh-sungguh bekerja keras” memberikan apresiasi kepada siapa saja yang merasa lelah dan berjuang dalam hidup. Kata-kata ini menjadi bentuk afirmasi positif yang bisa menjadi pengingat bagi pendengar bahwa usaha mereka dihargai, bahkan jika mereka merasa tidak ada yang melihatnya.
Kisah di Balik “Breathe”
Breathe tidak hanya menjadi lagu yang penuh makna bagi pendengarnya, tetapi juga menyimpan kisah emosional dari penciptanya, mendiang Kim Jonghyun. Sebagai anggota grup Shinee, Jonghyun dikenal sebagai pribadi ceria dengan senyuman yang hangat.
Namun, pada 18 Desember 2017, dunia hiburan Korea diguncang dengan kabar duka bahwa ia telah mengakhiri hidupnya sendiri. Berita ini membawa kesedihan mendalam bagi keluarga, sahabat, dan penggemarnya di seluruh dunia.
Lagu Breathe, yang dirilis setahun sebelum kepergiannya, menjadi semakin bermakna. Banyak yang menganggap lagu ini sebagai curahan hati Jonghyun yang ingin mengingatkan semua orang bahwa tidak apa-apa merasa lelah atau melakukan kesalahan. Pesan yang disampaikan dalam lagu ini menjadi seperti pesan terakhir darinya untuk dunia.
Baca Juga: Generasi Muda dan Tantangan Pendidikan Dasar: Saatnya Berbenah!
Sebagai penghormatan kepada Jonghyun, acara Golden Disc Awards 2018 menghadirkan segmen khusus di mana LeeHi membawakan lagu ini. Dalam penampilannya, LeeHi tak kuasa menahan air mata, yang juga membuat para penonton larut dalam suasana haru. Momen ini akan selalu dikenang sebagai salah satu momen paling emosional dalam sejarah dunia hiburan Korea.
Pelajaran Hidup dari Lagu “Breathe”
Melalui Breathe, LeeHi dan mendiang Kim Jonghyun mengajarkan kita untuk berhenti sejenak, menarik napas, dan menerima diri sendiri apa adanya. Lagu ini memberikan ruang untuk memvalidasi emosi, memberi afirmasi positif, dan mengapresiasi usaha diri. Dalam setiap liriknya, pendengar diajak untuk tidak menyerah pada keadaan, meluangkan waktu untuk istirahat, dan bersiap menghadapi tantangan baru dalam hidup.
Breathe bukan hanya sebuah lagu, melainkan pengingat bahwa kita tidak sendirian dalam perjalanan ini. Dengan mendengarkan lagu ini, kita diajak untuk lebih menghargai diri sendiri, menerima segala emosi yang ada, dan terus berjuang untuk kehidupan yang lebih baik.





