Mahasiswa BBK 5 UNAIR Dukung Siswa Olimpiade dengan Modul Ajar IPA dan IPS

Penyerahan Modul Ajar IPA dan IPS kepada guru pengajar SDN 1 Gebangangkrik. (doc. Pribadi)
Penyerahan Modul Ajar IPA dan IPS kepada guru pengajar SDN 1 Gebangangkrik. (doc. Pribadi)

Gebangangkrik, Krajan.id – Mahasiswa program Belajar Bersama Komunitas (BBK) 5 Universitas Airlangga (Unair) menunjukkan komitmennya dalam peningkatan pendidikan di Desa Gebangangkrik, Kecamatan Ngimbang, Lamongan, dengan menyusun modul ajar untuk membantu siswa-siswi SDN 1 Gebangangkrik dalam mempersiapkan diri untuk Olimpiade IPA dan IPS. Program pendidikan ini menyasar siswa-siswi kelas 4, 5, dan 6 yang akan mengikuti Olimpiade di bulan Februari 2025.

Pada Jumat (24/01/2025), mahasiswa BBK 5 Unair secara simbolis menyerahkan modul ajar yang telah disusun, yaitu modul untuk mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), kepada pengajar di SDN 1 Gebangangkrik.

Bacaan Lainnya

Modul ini dirancang untuk mendukung persiapan siswa-siswi dalam olimpiade, yang sering kali menjadi ajang bergengsi untuk mengasah pengetahuan mereka di bidang sains dan sosial.

Mata pelajaran IPA dan IPS memiliki peranan penting dalam olimpiade karena dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif siswa. Namun, tak sedikit sekolah yang menghadapi kesulitan dalam mempersiapkan siswa untuk mengikuti kompetisi ini.

Salah satu tantangan yang dihadapi adalah keterbatasan sumber daya pembelajaran, seperti buku ajar tambahan. Guru SDN 1 Gebangangkrik, Bu Sri, mengungkapkan rasa terima kasihnya atas dukungan yang diberikan oleh mahasiswa BBK 5 Unair.

“Siswa-siswi kelas 4, 5, dan 6 akan mengikuti olimpiade pada bulan Februari nanti. Kami sangat berterima kasih atas bantuan dan ajarannya kepada siswa-siswi,” ujarnya dengan penuh antusias.

Mahasiswa BBK 5 Unair memanfaatkan kesempatan ini untuk menyusun modul ajar yang tidak hanya sesuai dengan kurikulum merdeka yang berlaku, tetapi juga mudah dipahami oleh siswa SD. Modul yang disusun terdiri dari dua bagian utama: IPA dan IPS, dengan pembagian materi yang lebih terstruktur dan fokus pada setiap topik utama olimpiade.

“Dengan modul ini, siswa bisa belajar dengan lebih fokus dan mendalam. Sebelumnya, mereka belajar dari satu buku pelajaran yang mencampurkan IPA dan IPS. Sekarang, materi dibagi secara terpisah, sehingga lebih mudah dipahami,” ujar tim BBK 5.

Melalui program unggulan pendidikan ini, mahasiswa dapat berkontribusi langsung terhadap peningkatan kualitas pendidikan di desa ini, sekaligus memberikan kesempatan bagi siswa-siswi untuk meraih prestasi lebih tinggi dalam bidang akademik.

Modul ajar yang disusun terdiri dari 56 halaman untuk IPA dan 32 halaman untuk IPS. Setiap modul berisi topik-topik utama yang menjadi fokus dalam Olimpiade, seperti dalam modul IPA yang mencakup topik Cahaya dan Bunyi, Ekosistem, Magnet, Listrik dan Teknologi, Bumi dan Antariksa, serta Permasalahan Lingkungan.

Sedangkan dalam modul IPS, topik utamanya meliputi Sejarah Penjajahan Indonesia, Bentuk Pemerintahan, Negara dan Benua di Seluruh Dunia, hingga Globalisasi dan Kerjasama Antar Negara.

Setiap topik utama dalam modul dilengkapi dengan subtopik yang menjelaskan pengertian, fungsi, serta istilah-istilah penting yang relevan dengan materi. Modul ini tidak hanya ditujukan untuk memudahkan pemahaman siswa terhadap materi olimpiade, tetapi juga dirancang dengan desain yang menarik agar dapat meningkatkan motivasi siswa untuk lebih aktif dalam belajar.

Baca Juga: Mahasiswa KKN BBK 5 Unair Olah Kulit Buah Naga Jadi Kubuna Tea di Desa Kalipait Banyuwangi

Dengan tampilan visual yang ringkas, modul ini mempermudah siswa untuk memahami konsep-konsep yang diajarkan, yang pada gilirannya akan meningkatkan minat mereka dalam mengikuti olimpiade.

Keunggulan modul ajar ini terletak pada kemampuannya untuk tidak hanya digunakan saat olimpiade saja, tetapi juga dapat digunakan untuk menunjang pembelajaran IPA dan IPS dalam kehidupan sehari-hari.

Dengan adanya modul ini, para siswa dapat memperoleh materi pelajaran yang terstruktur dengan baik, sehingga memberikan pemahaman yang lebih mendalam terhadap mata pelajaran tersebut.

Simbolis penyerahan modul ajar IPA dan IPS kepada guru pengajar dan pak Ali selaku kepala sekolah SDN 1 Gebangangkrik. (doc. Pribadi)
Simbolis penyerahan modul ajar IPA dan IPS kepada guru pengajar dan pak Ali selaku kepala sekolah SDN 1 Gebangangkrik. (doc. Pribadi)

Selain itu, modul ini juga dapat digunakan oleh siswa-siswi dari angkatan berikutnya, menciptakan efek jangka panjang dalam peningkatan kualitas pendidikan di SDN 1 Gebangangkrik.

Penyerahan modul ajar ini tidak hanya menjadi bentuk kontribusi sosial mahasiswa, tetapi juga merupakan upaya untuk mengembangkan potensi murid dalam bidang sains dan sosial. Dengan adanya modul ajar yang terfokus, siswa di Desa Gebangangkrik diharapkan dapat memperoleh kejuaraan dalam Olimpiade, baik di tingkat regional maupun nasional.

“Semoga modul ajar yang disusun ini dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi siswa-siswi SDN 1 Gebangangkrik dan meningkatkan kualitas pendidikan di desa ini,” ujar Pak Ali, Kepala SDN 1 Gebangangkrik, dalam sambutannya pada acara penyerahan modul ajar.

Baca Juga: BBK 5 Unair Gebangangkrik Hadirkan Eco-Krik dan Nico-Spray: Inovasi Ramah Lingkungan untuk Pertanian Berkelanjutan

Keberhasilan program ini menunjukkan bahwa mahasiswa dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam pendidikan masyarakat, tidak hanya dengan mengaplikasikan ilmu yang mereka peroleh di bangku kuliah, tetapi juga dengan berkolaborasi langsung dengan pihak sekolah dan guru-guru lokal untuk menciptakan solusi yang bermanfaat.

Program BBK 5 Universitas Airlangga di Gebangangkrik ini menjadi contoh konkret bagaimana inovasi pendidikan dapat berkontribusi dalam membangun fondasi pendidikan yang lebih berkualitas, merata, dan berkelanjutan.

Dengan terus berkembangnya program seperti ini, diharapkan pendidikan di Indonesia dapat terus mengalami perbaikan, terutama dalam bidang pembelajaran IPA dan IPS yang sangat penting bagi masa depan siswa.

“Terima kasih banyak atas bantuannya, Mbak dan Mas KKN. Semoga anak-anak SDN 1 Gebangangkrik semakin sukses dan memiliki cita-cita tinggi,” kata Pak Ali, yang mengakhiri pidatonya dengan penuh harapan.

Dengan adanya kerjasama yang baik antara mahasiswa, guru, dan pihak sekolah, diharapkan program ini dapat terus berkembang dan memberikan dampak positif bagi pendidikan di Indonesia, khususnya dalam meningkatkan kualitas pembelajaran IPA dan IPS di tingkat SD.

Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *