Mahasiswa KKN-T UNDIP Gencarkan Edukasi Pencegahan Stunting di Desa Tedunan

Pemberian edukasi faktor penyebab dan pencegahan dini stunting kepadakKader Posyandu Desa Tedunan. (doc. Pribadi)
Pemberian edukasi faktor penyebab dan pencegahan dini stunting kepadakKader Posyandu Desa Tedunan. (doc. Pribadi)

Tedunan, Krajan.id – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) Universitas Diponegoro (UNDIP) 2025 aktif mengedukasi masyarakat mengenai pencegahan stunting sebagai upaya meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan anak.

Salah satu program yang mereka lakukan adalah edukasi kepada kader Posyandu di Desa Tedunan, Kecamatan Wedung, Kabupaten Demak, pada (4/2/2025). Kegiatan ini bertujuan membekali kader dengan pengetahuan mendalam terkait identifikasi dan pencegahan stunting sejak dini.

Bacaan Lainnya

Stunting masih menjadi permasalahan serius di Indonesia, terutama di daerah pedesaan. Oleh karena itu, kader Posyandu sebagai garda terdepan dalam pemantauan tumbuh kembang anak memiliki peran strategis dalam mencegah kondisi ini.

Shyalia Anya Nadhira, mahasiswa Fakultas Kedokteran UNDIP yang menjadi pemateri dalam edukasi tersebut, menekankan bahwa pencegahan stunting harus dimulai sejak dini dengan pemenuhan gizi optimal.

“Stunting bukan hanya permasalahan pertumbuhan fisik, tetapi juga berdampak pada perkembangan otak anak di masa depan. Oleh sebab itu, deteksi dini dan edukasi kepada masyarakat sangat diperlukan agar angka stunting dapat ditekan,” jelas Shyalia Anya.

Baca Juga: Sosialisasi Ekonomi Kreatif dan Digital Marketing: Upaya Mahasiswa KKN Unram Mengangkat Potensi Lokal

Dalam sesi edukasi, mahasiswa memberikan materi mengenai pola makan seimbang dan pemenuhan nutrisi sejak sebelum kehamilan hingga anak lahir, pentingnya pemantauan tumbuh kembang anak, serta cara membaca grafik pertumbuhan di Kartu Menuju Sehat (KMS) dan plotting kurva pertumbuhan WHO.

Selain teori, dilakukan juga praktik langsung pengukuran antropometri, seperti pengukuran tinggi badan dan berat badan balita, agar kader Posyandu lebih teliti dalam mendeteksi risiko stunting.

Baca Juga: MPASI Bergaya Jepang dengan Bahan Lokal: Sehat, Lezat, dan Bergizi untuk Tumbuh Kembang Anak

Pemberian pelatihan membaca Kurva Pertumbuhan WHO. (doc. Pribadi)
Pemberian pelatihan membaca Kurva Pertumbuhan WHO. (doc. Pribadi)

Para kader Posyandu yang mengikuti kegiatan ini mengaku mendapatkan wawasan baru dan merasa lebih siap menjalankan tugas mereka di lapangan.

“Kami jadi lebih paham bagaimana cara memantau pertumbuhan dan perkembangan anak serta memberikan informasi yang benar kepada ibu-ibu di desa,” ujar salah satu kader yang hadir.

Melalui kegiatan ini, mahasiswa KKN-T UNDIP berharap kader Posyandu di Desa Tedunan dapat menjadi agen perubahan dalam upaya pencegahan stunting. Dengan edukasi yang berkelanjutan, diharapkan angka stunting di desa ini dapat ditekan dan generasi mendatang tumbuh lebih sehat dan cerdas.

Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *