Krajan.id – Desa Jatingarang, yang terkenal dengan perkebunan jagungnya, memiliki potensi besar dalam industri olahan jagung. Salah satu produk unggulan desa ini adalah keripik jagung, yang diproduksi oleh Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
UMKM keripik jagung memainkan peran penting dalam perekonomian lokal, menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan masyarakat.
Namun, banyak pelaku UMKM di Desa Jatingarang masih menghadapi tantangan terkait keselamatan dan kesehatan kerja (K3). Kurangnya pemahaman tentang praktik K3 yang tepat dapat menyebabkan risiko kecelakaan kerja, kerugian produksi, dan masalah kesehatan bagi pekerja.
Menyadari hal ini, mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro (UNDIP) meluncurkan program pembimbingan dan panduan K3 untuk UMKM keripik jagung di desa tersebut.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran K3, mengajarkan langkah-langkah pencegahan kecelakaan kerja, serta memperkenalkan jenis-jenis Alat Pelindung Diri (APD) yang diperlukan dalam produksi keripik jagung.
Steven Anugrah Andro Hansamu, salah satu mahasiswa KKN UNDIP, menyampaikan, “Dengan adanya program ini, kami berharap pelaku UMKM dapat lebih memahami pentingnya penerapan K3 dalam proses produksi. Hal ini tidak hanya untuk menjaga keselamatan kerja, tetapi juga untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas produk keripik jagung.”
Melalui program ini, diharapkan UMKM keripik jagung di Desa Jatingarang dapat meminimalisir risiko kecelakaan kerja dan meningkatkan efisiensi produksi. Penerapan standar K3 yang baik juga diharapkan mampu meningkatkan kepercayaan konsumen dan membuka peluang pasar yang lebih luas.
Dengan dukungan dari berbagai pihak, program ini diharapkan memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat dan pelaku UMKM keripik jagung di Desa Jatingarang.
Simak berita terbaru kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Krajan.id WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VaAD5sdDOQIbeQkBct03 Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
